SINOPSI BUKU CAHAYA DARI NUSA UTARA
Buku
Cahaya dari Nusa Utara, merupakan buku pengembangan diri dengan memadukan pengalaman
pribadi yang tersusun secara sistematis mengikuti perkembangan dari masa
pra-sekolah, SD, SMP, SMP, lalu kuliah di Universitas Klabat. Kemudian
dilanjutkan dengan pengalaman bekerja, sambil melanjutkan pendidikan sampai ke
tingkat Ph.D. Mengalami masa-masa sulit ketika di Kampung dikarenakan
merosotnya harga komoditi Pala dan Kopra, sehingga menyulitkan perekonomian
masyarakat Nusa Utara pada waktu itu, khususnya kami di Pulau Siau. Lalu
pengalaman pahit yang lain adalah ketika Ayah yang menjadi harapan untuk menopang
kelanjutan pendidikanku telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, 2 (dua) minggu
setelah saya tamat dari SMA Negeri III di Manado. Setahun kemudian, disusul
lagi Ibu menghadap Yang Maha Kuasa ketika saya sementara mengikuti ujian
semester I di Universitas Klabat.
Setelah
itu saya terpaksa berjuang sendiri dalam segala kepahitan dan kesulitan hidup
yang saya alami, mulai dari bekerja toko, kemudian harus melanjutkan kuliah
dengan status student labour (kuliah sambil bekerja di kampus). Harus membagi
waktu untuk kuliah, bekerja dan belajar, semuanya harus dijalani. Kehidupan
ekonomi yang sulit sehingga tidak pernah menerima bantuan dari saudara di
Kampung, memaksa saya harus berjuang dengan sepenuh hati selama di Universitas
Klabat. Harus pergi berjualan buku, dan kembali bekerja lagi di Kampus demi
kelanjutan kuliah.
Berkat
prestasi akademis yang baik, akhirnya beberapa dosen memberi kepercayaan dengan
menunjuk saya menjadi Corrector ujian untuk semua mata pelajaran mereka. Dengan
demikian pekerjaan saya mulai ringan, kemudian diberi kesempatan mengajar di SD
dan SMP Laboratorium di Universitas Klabat, semakin meringankan pekerjaan saya
yang tadinya harus bekerja di lapangan, dengan menahan panas terik matahari
selama sekian tahun.
Sistimatika
penulisan buku ini saya susun mengikuti prinsip alam mulai dari tahapan yang
paling awal yaitu tahapan Ketergantungan, berkembang mencapai Kemandirian, lalu
dari Kemandirian, berkembang terus dalam kematangan sosial. Mengasa rasa
keperdulian sosial hingga mencapai tingkat perkembangan kepribadian yang paling
tinggi yaitu Saling Ketergantungan. Kemudian
diselingi juga dengan prinsip management yang efektif, yang saya sebut sebagai
Super Quick Management ( SQM ). Yang nanti akan saya uraikan lebih detail dalam
buku saya yang berikut yaitu Super Quick Management.
Mengalami
pengalaman spiritual pada usia yang masih sangat muadah, sekitar 5 atau 6
tahun, dimana pada waktu itu semua orang sudah tidur pada malam hari. Entah itu
dalam keadaan sadar, atau mimpi tetapi pengalaman itu membekas begitu kuat dan
mempengaruhi keyakinan saya sampai saat ini. Saya melihat cahaya yang datang
dari ufuk barat, lalu diikuti oleh suara yang datang dari sumber cahaya.
Kejadian tersebut tersimpan begitu rapih dalam hati sanubariku, dan ketika
dorongan untuk menulis sudah timbul semakin kuat, maka kisah ini barulah saya beberkan,
dengan harapan dapat menumbuhkan keyakinan kepada seluruh pembaca terhadap
Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa. Pengalaman spiritual yang diterima waktu mudah,
itu telah meyakinkan bagiku bahwa Tuhan, Allah pencipta alam semesta ini,
adalah nyata dan benar adanya. Pengalaman itulah yang juga diambil menjadi
judul dalam buku ini yaitu “Cahaya”, lalu ditambah dengan “Nusa Utara”, karena
pengalaman itu diperoleh di Kepulauan Nusa Utara, tempat kelahiranku, sehingga buku
ini saya beri judul “CAHAYA DARI NUSA UTARA”.
Nusa
Utara adalah daerah kepulauan dimana masyarakat suku Sangir dan suku Talaud
bermukin didalamnya. Dan juga terdapat Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten
Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Sitaro. Di Kabupaten Sitaro persisnya di Pulau Siau,
merupakan tempat kelahiran saya. Daerah
kepulauan Nusa Utara memiliki keaneka ragaman biota laut, berbagai jenis karang dan tumbuhan laut
lainnya yang begitu indah, serta terdapat berbagai macam ikan di dalamnya,
menjadikanya sebagai daerah bahari yang memiliki potensi parawisata yang luar biasa.
Lahir
dari keluarga petani dan nelayan, Ayah adalah seorang pelayan Gereja Protestan
yang telah mendedikasikan hidupnya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dengan menjadi
Pinolong atau Ketua Jemaat Gereja Protestan di Kampung Kinali Siau Barat Utara,
Kabupaten Kepulauan Sitaro, salah satu Kabupaten yang ada di Kepulauan Nusa
Utara.
Ulasan
pengalaman hidup yang diawali dari kenangan pahit yang dialami pada usia dini,
telah merasakan suatu bentuk penyiksaan dari sang Kakak, kitika menangis untuk
meminta perhatian karena ditinggal sendiri dalam kamar di tempat buaian, namun
bukannya pertolongan yang didapat, malahan cubitan dari sang kakak. Rasa sakit
yang membekas, terekam dalam memory, dan itu merupakan memory paling jauh yang
bisa diingat oleh saya.
Ditempa
oleh alam laut, hidup di daerah terpencil namun dididik di lingkungan keluarga
yang mengabdikan hidup dalam pelayanan Gereja, telah banyak membantu
perkembangan mental menjadi lebih positif. Tumbuh dengan fisik yang kuat,
bermental keras, pantang menyerah, namun tetap menjunjung nilai moral yang
baik, jujur, rendah hati dan tulus, itulah yang telah menjadi bekal hidup saya.
Pemandangan laut yang sering dilewati kapal, dan kekaguman melihat sang
Nangkoda kapal ketika ada kapal yang berlabuh di daerah kami, telah membawa
semangat ingin menjadi Nangkoda. Pelajaran yang ada unsur hitung menghitung
menjadi sangat diminati, karena berniat melanjutkan pendidikan di sekolah
pelayaran. Berkat dorongan, dan pengawasan orang tua sehingga selalu belajar
dengan tekun dan rutin. Berkat ketekunan itu telah membuahkan hasil selalu
keluar sebagai juara kelas selama mengikuti pendidikan dari SD, SMP hingga SMA.
Oleh
karena bencana alam, Gempa bumi pada tahun 1974, terpaksa harus pindah
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri III, di Manado, masuk di kelas II IPA. Lulus tahun 1976 dengan predikat sebagai
lulusan terbaik.
Ungkapan
keterharuan dan kata-kata penguat serta penyemangat yang terlontar dari
keluarga besar di kampong disaat Ayah meninggal telah memicu semangat yang kuat
untuk melanjutkan pendidikan. Kembali ke Menado dengan bekerja melayani di
Toko, kemudian mengikuti Kursus Bahasa Iggeris telah mengantar saya mengenal
Kampus Universitas Klabat di Airmadidi, Minahasa Utara.
Tergiur
oleh tawaran untuk bekerja di KUD Model Tomohon dengan gaji yang lumayan besar,
telah membuahkan menggiring saya pada sebuah keputusa yang keliru, yaitu
meninggalkan harus kampus dan tanpa bisa kembali lagi untuk meneruskan kuliah
di Universitas Klabat. Selesai Semester VII, langsung bekerja di KUD Model Tombulu,
koperasi yang lagi berkembang pesat pada waktu itu.
Dari
Koperasi, karena tergoda oleh teman kuliah di UNKLAB pada merantau ke
Balikpapan, akhirnya meinggalkan KUD Tombulu di Kota Tomohon, berangkat menuju
ke Balikpapan. Di Balikpapan, diterima bekerja Total Indonesie, perusahaan
asing milik Pemerintah Perancis, semacam Pertaminanya Indonesia. Mengawali
karir di department telekomunikasi, dari pegawai yang paling rendah, belajar
tanpa henti, sehingga selalu mendapat promosi. Berkat pengalaman di KUD
Tombulu, Tomohon, dan Kuliah di UNKLAB dengan Major Accounting, akhirnya
dipercaya untuk membatu di Koperasi Palapa, Koperasi Karyawan Total Indonesie.
Dengan pengetahuan Komputer yang baru diperoleh dari Universitas Lambung
Mangkurat, akhirnya berhasil menyusun program untuk sistem Accounting, control
piutang, sehingga mempermudah melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk segala kegiatan di Koperasi Palapa.
Begitu
mendapat kesempatan saya melanjutkan pendidikan di Universitas Tridharma Balikpapan,
sampai berhasil menyelesaikan seluruh matakuliah untuk syarat S-1 di Fakultas
Ekonomi Jurusan Management. Sayang waktu itu belum selesai menyelesaikan ujian
Negara. Dengan bermodalkan Transkrip nilai dari Universitas Klabat dan
Universitas Trisakti, saya berangkat ke Amerika untuk mencoba melanjutkan
pendidikan di sana. Merasa sudah memiliki modal S-1 walaupun belum ujian
Negara, saya tergoda untuk keluar dari Total Indonesie, dan berkeinginan
mengadu nasib di Jakarta. Ragu ke Jakarta hanya dengan bermodalkan pendidikan
dari Universitas Klabat yang hanya Semester VII, dan Universitas Tridharma yang
hanya menyelesaikan ujian lokal, tanpa menyelesaikan ujian Negara, maka
terpikir untuk melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat. Karena ada teman Senior
di UNKLAB, yang juga bekerja di Total Indonesia, namun berhenti dan berangkat
melanjutkan pendidikannya di Amerika, maka saya memutuskan keluar dari Total
Indonesie, mengikuti jejak dari Youke Longkotoy ke Amerika. Setelah tinggal di
Amerika, bekerja di beberapa perusahaan di Amerika sambil menamba pendikikan
saya di San Bernardino Valley College di Kota San Bernardina. Setelah 3 (tiga)
tahun di Amerika, teringat tanggung jawab kepada anak-anak di Indonesia yang
sudah harus mulai masuk sekolah, ditambah dengan keinginan untuk berkarir di
Jakarta, maka memutuskan kembali ke Indonesia.
Karena
keluarga tinggal di Manado, maka saya kembali ke Manado, dan dengan segera
mengambil langkah untuk menghidupkan keluarga. Langkah pertama adalah membuka
Kursus Bahasa Inggeris di Kota Bitung. Selang kursus berjalan, ada lowongan
kerja di PT. Union Pacific Foods, anak perusahaan dari Group Astra
Internasional yang bergerak di Pengalengan Ikan. Diterima dengan posisi sebagai
Accounting and Finance Manager, merupakan pengalaman Manager pertama selama
dalam perjalanan karir di beberapa perusahaan sebelumnya, baik di Indonesia
maupun di Amerika.
Seringnya
mengikuti meeting di Jakarta dan juga dalam rangka mengurus kredit modal kerja
di Bank Dagang Negara, telah mengantarkan saya bertemu kembali dengan teman
kuliah di UNKLAB. Pertemuan dengan Jimy Rompas yang juga pernah sama-sama
bekerja di Total Indonesie telah membawa kepada perkenalan pada perusahaan yang
bergerak di bisnis komunikasi yang lagi booming waktu itu. Akhirnya meninggalkan
PT. Union Pacific Foods, bergabung dengan EasyCall, perusahaan Penyedia jasa
layanan Pager yang beroperasi di 7 kota di Indonesia, Jakarta, Bali, Suraya,
Bandung, Palembang, Medan dan Batam. Diterima di EasyCall dengan posisi sebagai
Billing & Collection Manager, kemudian di pindahkan lagi ke Marketing
Manager.
Munculnya
SkyTel sebagai pesaing dari EasyCal telah meramaikan bisnis pager di Indonesia.
Karena waktu itu Skytel mengalami persoalan di Billig & Collection,
akhirnya saya ditawarkan untuk mengatasi Biling & Collection di Skytel
dengan tawaran gaji yang sangat menggiurkan. Bisinis telekomunikasi berkembang begitu
cepat, dengan munculnya penyedia jasa Telepon Sellular. Setelah setahun bekerja
di Skytel, saya mendapat tawaran dari Mobisel, penyedia jasa Telepon Sellular
dengan menggunakan sistem CDMA. Di Mobisel, kemudian mendapat kesempatan
melanjutkan pendidikan di Extension School of Business, dari American World
University di IOWA State, maka saya melanjutkan pendidikan disitu sampai mendapat
Ph.D di Management. Banyak kontroversi yang terjadi tentang Institusi tersebut.
Namun saya tidak memikirkan hal itu, karena bagi saya yang penting adalah saya
ingin mendapatkan ilmunya. Bagi saya, metode pembelajaran mereka sangat cocok
dengan kebutuhan saya sebagai praktisi, yang dituntut untuk mampu mengkaji dan
memecahkan persoalan di perusahaan, serta mampu mengambil keputusan secara
cepat dan akurat. Persoalan ijasahnya
apakah nanti diakui atau tidak, bagi saya tidak terlalu saya risaukan. Karena
bagi saya adalah ingin mendapatkan ilmunya. Saya sengguhnya tidak terlalu
membutuhkan gelarnya. Itu sebabnya saya juga tidak menempelkan gelar saya pada
naman saya. Namun saya membutuhkan ilmunya terlebih konsep serta pola-pola
dalam Case Study serta penelitian yang dapat saya peroleh. Bagi saya ilmunya
juga dapat saya kembangkan terus dengan membaca buku ataupun browsing di
Internet. Jaman sekarang asal kita mahir dalam berbahasa Inggeris, maka ilmu
itu akan mudah kita peroleh dari Buku
Asing dan Internet.
Selesai
mengikuti pendidikan di Ext School of Business Study di American World
University Iowa Usa, panggilan hati nurani untuk mengembangkan SDM telah
muncul. Setelah mendirikan Yayaan Tri Ganesha Nusantara, saya mencari Prof. Dr.
Daniel Kambey. MA dan Prof. Dr. Ellen Kambey, MA, yang kebetulan sewaktu saya kuliah di UNKLAB,
mereka telah banyak membantu dengan menunjuk menjadi corrector pada mata kuliah
yang mereka ajarkan. Kami bekerja sama dengan West Coast Institute of
Management and Technology (WCIMT) di Perth, Australia, maka kami membuka
Offshore campus di Manado dan menyelenggarakan program Master di bidang
Management.
Ketika
Pak Milton Kansil mencalonkan menjadi Walikota di Kota Bitung, maka saya
diminta untuk menjadi tim sukses beliau. Dari situ saya lebih mengenal dunia
politik, dan setelah beliau dilantik menjadi Walikota, saya diangkat menjadi
Tenaga Ahli Walikota yang membidangi Keuangan, Politik dan Mangement. Selain
itu, saya juga percaya menjadi Direktur Utama Perusahaan Air Minum di Bitung,
dan berhasil membuat perubahan besar di Perusahaan Air Minum tersebut, termasuk
melakukan pembersihan besar-besaran pada penyalah gunaan keuangan perusahaan.
Selama bekerja Sebagai Tenaga Ahli Walikota Bitung, karena Pak Milton sempat di
Impeach oleh DPRD Kota Bitung, maka saya berangkat ke Jakarta membantu
memperjuangkan Pak Milton agar tidak keluar Pemberhentian dari Presiden, dimana
pada waktu itu Presidennya adalah Bapak Abdul Rahman Wahid atau Gus Dur,
sedangkan Wakil Presiden adalah Ibu Megawati. Berhasil memperjuangkan Pak
Milton tidak jadi di berhentikan, kemudian Oleh Ibu Mega, saya angkat menjadi
Staff Khusus di DPP PDI Perjuangan, dengan tugas menangani persoalan pemilihan
Bupati/Walikota dan Gubernur di seluruh Indonesia pada waktu itu, dibawah
pengawasan Ibu Agnita Singadikane dan Pak Theo Syafei selaku funsionaris DPP
PDI Perjuangan pada waktu itu.
Dari
Bitung pada bulan Oktober 2007, saya berangkat ke Jayapura, dan berkenalan
dengan Bupati Kabupaten Mappi yang baru saja terpilih. Kami bertemu di rumah
Kapolda Papua, Irjen Tomy Yacobus, kebetulan juga adalah putra dari Nusa Utara,
dan kebetulan kami berasal dari satu Pulau, yaitu pulau Siau. Atas rekomendasi
Pak Kapolda, saya diterima menjadi Staff Khusus Bupati Mappi. Selama bekerja
dengan Bupati Mappi, sempat berkenalan dengan Ibu Susi Pujiastuti Menteri
Perikanan sekarang. Waktu itu, kebetulan pemda Mappi yang pertama kali mencarter
Pesawat Susi Air untuk Wilayah Papua, melayani penerbangan Merauke – Mappi,
Bouven Diegoel, Asmat dan Jayapura. karena pesawat yang melayani daerah itu
sangat kurang.
Setahun
saya bekerja dengan Bupati Mappi, mendapat telpon dari sahabat saya orang
Yahudi, Yan Mandari yang waktu itu sedang berada di Beijing. Berawal dari
Telpon tersebut, telah mengantar saya bisa sampai ke Beijing, bekerja untuk
Asia International Finance limited, sebagai perusahan Asset Management yang
berkedudukan di Beijing, diterima sebagai Financial Analist di perusahaan
tersebut.
Keperdulian
terhadap kesulitan yang melilit masyarakat Papua, khususnya mereka yang
mendiami wilayah terpencil di Pegunungan Papua telah mendorong saya untuk
menuntun masyarakat di Papua untuk mengenal dunia usaha. Bekerja sama dengan
masyarakat pemilik ulayat, kami mendirikan PT. Papua Jaya Sumber Rejeki dimana
saya sebagai Direktur Utama dan PT. Paniai Mineral Papua, dimana sebagai Direktur Keuangan. Kami dirikan
perusahaan tersebut untuk mengelola potensi alam di Papua. Bekerja sama dengan
beberapa pengusaha dari China, kami telah mengelola tambang dengan pola bagi
hasil.
Dalam
buku Cahaya Dari Nusa Utara ini, telah banyak disisipi dengan prinsip-prinsip
kehidupan yang diperoleh dari pengalaman hidup dan pemahaman akan makna
kehidupan selama menjalani kehidupan dari masa kecil sampai terdampar di
Amerika, di Beijing dan juga di pedalaman tanah Papua. Berbagai pandangan telah
saya sampaikan sekedar menambah wawasan, dan juga untuk menarik perhatian para
pembuat kebijakan untuk memperhatikan sisi yang saya coba soroti melalui
pengalaman, dan pengamatan di lapangan.
Semoga
apa yang saya tuangkan dalam buku pengembangan kepribadian dengan memadukan biodata
pribadi dilengkapi dengan pandangan berdasarkan fakta yang saya alami, dan
pegamatan selama menyusuri perjalanan hidup yang panjang yang penuh lika liku,
dapat bermanfaat bagi pembanca. = Selamat membaca=
Sebuah perpustakaan kebijaksanaan, merupakan harta paling berharga dari semua kekayaan. Apapun yang kita inginkan tidaklah sebanding
dengan perpustakaan itu. Oleh karenanya siapa pun yang mengaku memiliki semangat
kebenaran, kebahagiaan, kebijaksanaan
ataupun pengetahuan, haruslah menjadi pencinta buku.
HUBUNGI SAYA DI : lombohelfried@gmail.com
Telp : +6281385893809; +6281293766633
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^