THE NEW ERA – CYBERSPACE (DUNIA MAYA)
SIAPA YANG MENGENDALIKANNYA
Peradaban dunia kini berubah
begitu cepat, dunia seakan menjadi kecil dengan ditemukannya Windows yang
akhirnya jaringannya telah menggurita keseluruh dunia, yang akhirnya menyatukan
penduduk dunia ke dalam satu dunia baru yang menyebut diri new world, cyberspace atau
dunia maya.
Budaya tidak lagi menjadi hak
sekelompok orang, suku tertentu, bangsa dan negara. Namun kesemuanya telah
ditembusi oleh jaringan telekomunikasi dan komputer yang terpadu dalam suatu
cyber net dan menyatu serta bermetamorposa menjadi dunia baru yaitu dunia maya atau cyberspace.
Sebagai akibat, manusia dengan
mudah berkomunikasi dengan masyarakat dimanapun di dunia ini melalu sosial media
seperti facebook, twitter, blogger, email, youtube. Dengan demikian mempermudah
pertukaran infomasi dan penyebaran pandangan, paham yang akhirnya
mempercepat pergeseran paradigma berpikir manusia dimanapun berada. Mereka telah
membentuk suatu kelompok masyakat baru, dalam suatu tatanan baru yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain dengan mudah dan menembusi batas-batas
budaya, agama, etnis, bahkan bangsa dan negara. Kelompok ini telah membentuk suatu lingikungan yang solid, kreatif, energik dan selalu
mempunyai pergerakan cepat dan massif sehingga menjadi sebuah kekuatan yang
sangat dahsyat, mejadi kekuatan penekan (pressure movement) dalam suatu sistem
pemerintahan, kekuasaan, bahkan pasar yang sulit dibendung, sehingat berpengaru
pada peradaban, tatanan, system organisasi baik pemerintah maupun swasta atau
organisasi sosial manapun di dunia ini. Formulasi penyamaan persepsipun
bisa terjadi, dan berjalan begitu cepat tanpa dapat diinterfensi oleh pemanggku
kekuasaan sekalipun diseanteru dunia.
Sebagai akibat dari semua itu,
fanatisme budaya, agama, aliran, paham atau ideologi tak dapat bertahan kaku,
karena telah dihancur lulukan oleh paham lain yang masuk dan dianggap masuk
akal oleh komunitas dunia maya ini. Pandangan lokal yang kakupun terkikis
dengan begitu mudah. Masyarakat dunia maya atau cyberspace mencoba memberntuk jati
diri mereka sendiri dalam suatu kelompok dunia maya. Masyarakat yang tidak lagi perduli dengan aturan kaku yang diatur oleh budaya, agama, adat
istiadat, dogma, etika lokal, yang kesemuanya itu sudah dianggap usang oleh
komunitas yang mengglobal ini.
Kumunitas inilah yang kemudian
menyatu menjadi sebuah kekuatan baru yang tidak terdeteksi dan bahkan tak dapat
dipahami oleh pakar ekonomi, sosiologi, hukum dan politik seklipun.
Runtuhnya Politik rusia, tak
berdayanya kekuatan adidaya amerika baik dalam kekuatan politik, system
keamanan, penguasa ekonomi, terporak porandanya perekonomian Indonesia 20 tahun yang lalu, munculnya
pemimpin baru yang phenomenal seperti Jokowi dan AHOK, kesemuanya tidak lepas dari
pengaruh komunitas dunia maya ini.. Semua pakar dalam berbagai bidang ilmu tak
mampu memprediksi perubahan yang cepat dan massif ini, perubahan yang
dikendalikan oleh masyarakat atau komunitas global dalam dunia maya tersebut.
Kekuatan inilah yang telah mampu
mengantar anak kolot dari jawa, mampu menempati kursi no 1 di republik ini, menjadi presiden republik Indonesia. Yang
walaupun dikeroyok oleh berbagai partai besar namun mampu keluar sebagai
pemenang dipemilu presiden yang lalu. Kekuatan inilah yang mengangkat
popularitas AHOK, seorang anak kepulauan dari Bangka Belitung, turunan China
yang tidak juga kaya, yang mungkin juga perekonomian keluarganya mengalami kebangkrutan, beragama Kristen, namun bisa menerobos dan bahkan mendobrak
segala kekuatan di Jakarta, mulai dari premanisme sampai ke badut dan bandit
politik DKI. Ketika dia dihujat, dikeroyok oleh hampir
semua kekuatan partai politik namun dia mampu bertahan. Kenapa bisa demikian, semua itu hanya karena ada masyarakat yang
bersatu dalam cyberspace atau dunia maya yang telah melindungi, melakukan aksi
spektakuler yang menghebokan seluruh warga Indonesia bahkan dunia. Kekuatan
inilah yang menggoncang istana negara, Mabes Polri, dan Mabes TNI, sehingga
harus hati-hati dalam setiap pengambilan keputusan. Kekuatan inilah yang membuat
FPI (Forum Pembela Islam) teidak mampu menggoncang AHOK, bahkan seluruh anggota
DPRD DKI bertekuk lutut dan kehilangan taringnya. Kekuatan yang menamakan diri sebagai
penghuni cyberspace yang ber KTPkan ekektronik berupa password saja.
Sekarang ini bagi siapa yang
mampu memobilisasi kekuatan komunitas cyberspace ini, melalui cybernet, maka dialah yang akan muncul
sebagai pemenang dalam segala pertarungan, baik dagang, promosi, pencitraan
diri dan pertarungan apapun di dunia ini termasuk pertarungan politik.
Siapakah yang menjadi pengendali
pada dunia maya tersebut? adalah mereka yang menamakan diri sebagai anak muda,
pencari jati diri, yang bosan dengan segala bentuk tradisi, aturan kaku, budaya
yang sudah dianggap kuno atau bahkan usang oleh mereka, paham yang menghalangi kreatifitas dan
mobilitas mereka dalam menentukan jati diri mereka.
Mereka yang mampu membaca gejala
zaman itulah yang akan mampu dengan cepat melakukan penyesuaian diri dan ikut
bergerak dalam arus perubahan yang bisa melulu lantakan kekuatan ekonomi, pasar dan politik di hampiri seluruh belahan dunia ini.
Kaum mudalah yang akan menentukan
arah dunia kedepan dengan memanfaatkan teknologi smart phone, internet, note
book, pat dll sebagai sarana cybernet yang menghubungkan dunia mereka yaitu
dunia maya atau cyberspace.
Kepada generasi muda,
saya ucapkan Selamat Berkreasi dan Mencari jati diri kalian sebebas bebasnya.
New era is yours.
SALAM
HELLO – FOR SITARO BY HELFRIED LOMBO
email: lombohelfried@gmail.com
Phone : 081385893809
Tidak ada komentar:
Posting Komentar