MEMILIKI DAYA JUANG YANG TINGGI.
Keberhasilan
sangat ditentukan oleh daya juang. Daya juang adalah dorongan kekuatan atau
tenaga dari dalam diri kita sendiri sehingga kita bisa melakukan suatu
kegiatan. Ada beberapa faktor yang mejadi penentu daya juang yang tinggi antara
lain; 1. Memiliki iman dan pengharapan yang kuat. 2. Memiliki entusiasme yang
tinggi. 3. Pantang menyerah. 4. Percaya diri yang kuat. 5.Pekerja keras. 6. Tekun
dan Ulet.
A. Memiliki Iman dan Pengharapan yang
kuat.
Iman
dan Pengharapan kepada Tuhan, Allah Pencipta alam semesta adalah sumber
kekuatan, sumber berkat, sumber hidup, kehidupan dan penghidupan dari di dunia
ini. Tanpa Tuhan, manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk bernapas saja,
yang merupakan salah satu sumber kehidupan, adalah bukti bahwa manusia tidak
bisa hidup tanpa Pencipta. Belum lagi keruwetan dalam sistem kerja di dalam
tubuh yang menunjang kehidupan, kesemuanya bersumber dari Sang Pencipta.
Terlalu rumit dan ruwet sistem kerja dalam tubuh kita, sementara kita tidak
bisa berbuat apa-apa, selain hanya berharap pada kasih setia dari Pencipta alam
semesta ini. Kesemuanya telah disiapkan oleh pencipta untuk kita. Yang
diperlukan oleh pencipta dari manusia hanyalah Iman dan pengharapan kepada-Nya.
Iman
menurut Alqur’an dan Assunnah: Allah berfirman [QS. Al Baqarah : 177] :
لَيْسَ
الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ
مَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
…(177)“ Kebajikan itu bukanlah
menghadapkan wajahmu kearah timur dan ke barat,tetapi kebajikan itu ialah
(kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi…”
Allah
berfiman [QS Al Qomar : 49-50] : إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ (49) وَمَا
أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ (50). “Sungguh kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. “Dan perintah
kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata.”
Rasulullah
bersabda (ketika ditanya oleh Jibril tentang permasalahan Iman) : الإيمان أن تؤمن
بالله و ملائكته و كتبه و رسله و اليوم الآخر و تؤمن باالقدر خيره و شره… رواه مسلم “ Iman
itu adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya,
Rasul-rasulNya, hari akhir, dan beriman kepada taqdir Allah yang baik maupun
yang buruk. [HR. Muslim] http://dzikra.com/iman-kepada-allah/
Definisi Iman berdasarkan
hadist: “merupakan
tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman
memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu
keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya,
disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga
disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga
pandangan dan sikap hidup.
Para imam dan ulama telah
mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu
ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan
anggota." Aisyah r.a. berkata:
"Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati
dan mengerjakan dengan anggota." Imam
al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan)
membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
Jadi,dapat di simpukan,seseorang
dapat dikatakan sebagai mukmin
(orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi unsur unsur keimanan di atas.
Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak
diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang
tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, unsur unsur
keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan.”
Menurut
Rasul Paulus, “Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.” (Ibrani 11:1). Sedangkan Rasul Yakobus mengatakan, “Demikian juga halnya dengan Iman: Jika iman
itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”
(Yakobus 2:17).
Faith is defined as belief, confidence or trust in a person, object, religion, idea or view
despite the absence of proof. Iman
didefinisikan sebagai kepercayaan, keyakinan atau kepercayaan kepada seseorang,
suatu objek, agama, ide atau pandangan meskipun tanpa adanya bukti. http://en.wikipedia.org/wiki/Faith.
Jadi
jelas bahwa dari pangadangan agama, iman adalah kepercayaan kepada Allah. Iman adalah
kunci utama dalam memperoleh anugerah dari Pencipta dalam hidup, kehidupan dan
penghidupan kita masing-masing. Iman adalah afirmasi dan konfirmasi
atas keyakinan kita kepada Sumber Kekuatan, Sumber hidup, kehidupan dan
penghidupan di dunia ini.
Afirmasi menurut Anne Marie Evers, “Afirmasi : Affirmation) atau dalam bahasa Indonesia diartikan
dengan penegasan. Afirmasi mirip seperti doa, harapan atau cita-cita, hanya
saja afirmasi lebih terstruktur dibandingkan dengan doa dan lebih spesifik.
Cita-cita atau sasaran membantu pembentukan gambaran di dalam daya pikir Anda. Mengucapkan afirmasi adalah membuat sesuatu dengan tegas dan kokoh. Sederhananya, dasar semua afirmasi adalah pemikiran positif. Afirmasi atau penegasan adalah pernyataan penerimaan yang digunakan diri sendiri dengan kebebasan yang berlimpah, kemakmuran dan kedamaian. Afirmasi bisa juga merupakan kalimat-kalimat positif atau sekelompok kalimat yang dirangkai menjadi satu. Afirmasi harus diselaraskan dengan hukum alam. Karenanya, ini merupakan kebenaran dan harus selalu demikian. Setiap afirmasi dinyatakan dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa yang ditegaskan itu akan terwujud. Kalau Anda melakukan afirmasi, Anda mengalihkan sebagian dari daya kehidupan Anda kepada afirmasi itu. Afirmasi yang digunakan dengan benar adalah alat psikologis yang sangat kuat untuk bertumbuh. Beberapa orang menjuluki afirmasi dengan “proses pemetaan harta terpendam” atau “membuat daftar keinginan”. Tetapi di sini kita cenderung lebih menganggap afirmasi sebagai proses pemetaan harta terpendam.” https://pranaindonesia.wordpress.com/artikel-2/apa-itu-afirmasi/
Cita-cita atau sasaran membantu pembentukan gambaran di dalam daya pikir Anda. Mengucapkan afirmasi adalah membuat sesuatu dengan tegas dan kokoh. Sederhananya, dasar semua afirmasi adalah pemikiran positif. Afirmasi atau penegasan adalah pernyataan penerimaan yang digunakan diri sendiri dengan kebebasan yang berlimpah, kemakmuran dan kedamaian. Afirmasi bisa juga merupakan kalimat-kalimat positif atau sekelompok kalimat yang dirangkai menjadi satu. Afirmasi harus diselaraskan dengan hukum alam. Karenanya, ini merupakan kebenaran dan harus selalu demikian. Setiap afirmasi dinyatakan dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa yang ditegaskan itu akan terwujud. Kalau Anda melakukan afirmasi, Anda mengalihkan sebagian dari daya kehidupan Anda kepada afirmasi itu. Afirmasi yang digunakan dengan benar adalah alat psikologis yang sangat kuat untuk bertumbuh. Beberapa orang menjuluki afirmasi dengan “proses pemetaan harta terpendam” atau “membuat daftar keinginan”. Tetapi di sini kita cenderung lebih menganggap afirmasi sebagai proses pemetaan harta terpendam.” https://pranaindonesia.wordpress.com/artikel-2/apa-itu-afirmasi/
Dari pengertian di atas, dapatlah kita memahami, bahwa Iman
adalah kepercyaan atau keyakinan atas sesuatu yang tidak kita lihat dan tidak
memerlukan bukti. Iman yang benar adalah iman kepada sumber kekuatan yang tak
terbatas, kekuatan yang luar biasa, kekutan yang tak terbantahkan, yaitu
Pencipta Alam semesta ini. Dari penjelasan firman yang diterima oleh para Nabi
dan Rasul sebagai utusan Allah, semuanya telah menjelaskan dengan jelas bahwa
Allah saja yang kita sembah, karena Dialah Pencipta alam semesta ini.
Hanya dengan Imanlah kita bisa terhubung dengan sumber kekuatan
itu. Dengan Iman maka apa yang kita inginkan dalam hidup kita pasti akan
terwujud. Kalau keinginan itu tidak terwujud, tentu Tuhan mempunyai rencana
lain dalam hidup kita. Segala sesuatu di Alam semesta ini diatur dan
dikendalikan oleh Dia. Manusia sesungguhnya hanyalah pelaksana. Oleh karena
itu, kepasrahan, ketulusan, keikhlasan dan penurutan tanpa pamri, sesungguhnya
mendasari iman kita kepada Tuhan.
Dengan memahami prinsip yang demikian, maka kehidupan kita
akan berjalan dengan mudah, tanpa ada beban batin atau ketegangan pikiran
sampai harus menimbulkan kekecewaan atau stress. Dengan dasar iman yang benar,
maka kita akan bisa menerima segala sesuatu yang berlaku dalam kehidupan kita
di dunia ini.
Namun yang harus kita ketahui dan harus kita yakini bahwa
Tuhan sudah memberikan sarana bagi kita untuk terhubung dengan Dia, yang
medasari doa dan perbuatan kita, yaitu Iman. Hanya dengan imanlah kita dapat
terhubung dengan sumber kekuatan, sumber hidup, kehidupan dan penghidupan.
Dengan Iman, Nabi Ibrahim dengan ikhlas menyerahkan putranya
sebagai korban persembahan kepada Allah, ketika Allah menguji imannya. Dengan
Imannya yang begitu kuat, sehingga Allah meberikan gelar yang luar biasa yaitu
bapak orang yang percaya.
Dengan Iman, Nabi Musa bisa membelah laut Kolsum, sehingga
laut menjadi kering, dan mereka bisa lolos dari kejaan raja Firaun dari Mesir.
“Sebab Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi
saja kamu dapat berkata kepada gunung ini : Pindah dari tempat ini ke sana,
maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20).
“Kalau sekiranya
kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi
saja. Kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Tercabutlah engkau dan
tertanamlah di didalam laut, dan ia akan taat kepadamu.” (Lukas 17:6).
Memiliki Iman adalah kunci kekuatan kita sebagai manusia, dan
kekuatan itu sudah ada dalam diri kita, tinggal apakah kita menyadarinya atau
tidak, dan dapat menggunakannya secara benar atau tidak. Believing is a power. Percaya adalah kekuatan.
Selain Iman, kita juga harus memiliki “Pengharapan” kepada
Tuhan. Pengharapan dalam bahasa Inggeris expectation is; 1. the act or the state of expecting :
to wait in expectation. 2.
the act or state of looking forward or anticipating.
1.
Tindakan atau keadaan mengharapkan : menunggu dalam pengharapan. 2. Tindakan atau
keadaan menantikan atau atau
meng-antisipasi.
Pengharapan
berasal dari kata harap. Harap dalam kamus bahasa Indonesia berarti ; mohon,
minta, berkeinginan supaya sesuatu terjadi. Pengharapan adalah keinginan supaya
menjadi kenyataan.
Pengharapan
sesungguhnya timbul dari Iman. Dengan iman maka kita memperoleh pengharapan.
Dengan Iman, maka kita menyakini bahwa apa yang kita inginkan akan menjadi
kenyataan. Atau dapat dikatakan bahwa dengan Iman, maka kita berpengharpan.
Oleh
karena itu, Iman dan Pengharapan adalah dasar dari keyakinan bahwa apa yang
kita inginkan, selama itu berkenan bagi Tuhan Yang adalah sumber segala berkat,
maka pasti akan terwujud. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Rasul
Paulus menulis : “Semoga Allah, sumber
pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam
iman kamu, supaya oleh kekuatan ‘Roh Kudus kamu belimpah-limpah dalam
pengharapan.” (Roma 15:13). “Demikianlah
tinggal ketiga hal ini, yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih, dan yang terpenting
ialah Kasih.” (I Korintus 13:13).
Dengan memiliki
Iman dan Pengharapan kepada Allah, Yang adalah sumber dari kekuatan dan berkat,
maka hidup, kehidupan dan penghidupan kita akan selalu berada dalam
pemiharaan-Nya.
B. Memiliki entusiasme yang tinggi.
Antusiame
dalam kamus bahasa Indonesia mengandung arti : kegairahan, gelora semangat,
minat besar terhadap sesuatu. Antusiasme (Enthusiasm), berasal dari bahasa Latin
Enthusiamus, Yunani Enthousiasmus = Entheusi(azein), turunan dari kata
Entheos=en+theos yang berarti dimiliki oleh Tuhan. Pemahaman bahwa tubuh kita
adalah milik Tuhan, menjadi dasar keyakinan bahwa Tuhan akan menyertai segala
upaya yang manusia lakukan. Dengan keyakinan itulah sehingga manusia mendapatkan
gairah, semangat yang muncul dari dalam diri.
Jadi
antusiame adalah kekuatan dari dalam jiwa atau hati nurani, berupa energi yang
asalnya dari Pencipta atau Tuhan, yang memungkinkan manusia memiliki kekutan,
semangat, gairah dalam melakukan segala sesuatu. Itulah sebabnya, ketika
kehidupan kita terpaut dengan Yang Maha Kuasa, melui Iman dan Pengharapan yang
telah Tuhan karuniakan kepada kita sebagai umat ciptaan-Nya, maka hidup kita
akan senantiasa mendapatkan kekuatan, giarah, semangat yang tiada henti-hentinya.
Melalui
Iman dan Pengharapan kepada Tuhan, Allah Pencipta alam semesta, Yang adalah
Sumber kekuatan dan segala berkat, kita akan mendapatkan kekuatan, gairah dan
semangat yang menyatu dalam entusiasme.
Entusiame
adalah mesin pendorong dalah hidup kita, yang menghasilkan tenaga yang luar
biasa berupa semangat pantang menyerah, gairah yang luar biasa, percaya diri
sehingga kita bisa bergerak, maju dan berkembang.
Entusiasme
adalah sarana manusia untuk menggapai apa yang menjadi keinginan, cita-cita,
angan-angan hati, atau kehendak yang muncul dalam kesadarannya. Dengan
entusiame, setiap insan manusia bisa mengaktifkan seluruh kekuatan dalam dirinya.
Seluruh fungsi dalam tubuh akan bekerja secara aktif dan lancar, sehingga sistem
pernapasan, sistem peredaran darah, sistem metabolisme, dan sistem saraf
bekerja dengan aktif, sejalan dan seirama, mendorong emosi, mengarahkan pikiran
dan pergerakan otot melakukan aktivitas dalam upaya memenuhi kebutuhan.
Seberapa besar tingkat entusiasme yang ada dalam diri
masing-masing indivudi akan menentukan tingkat keberhasilan dalam menjalankan
suatu aktifitas atau kegiatan. Karena melalui entusiamelah sehingga seseorang
bisa bergairah, bersemangat, dan tumbuh keyakinan pada dirinya, yang akhirnya akan
menumbuhkan kreativitas, inovativitas dan proaktivitas. Dengan adanya semangat,
gairah yang tinggi dipadukan dengan kreativitas, inovativitas dan proaktifitas,
sehingga setiap upaya dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Itulah yang
menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas atau kegiatan.
C. Memiliki semangat
pantang menyerah.
Semangat pantang menyerah merupakan produk dari entusiasme.
Seseorang yang memiliki semangat pantang menyerah, tidak akan perna putus asa
dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan apa saja. Mereka akan selalu menjari
jalan atau cara agar apa yang mereka sedang kerjakan dapat berhasil atau sukses
dengan baik.
Semangat pantang menyerah akan menjadikan seseorang tidak
merasa lelah. Dengan susah payah menggerakan segala tenaga dan pikiran serta
kesabaran, untuk menyelesaikan suatu tugas, atau tanggung jawab yang
dipercayakan padanya.
Semangat pantang menyerah didorong oleh rasa entusiame yang
timbul dari niat, dan keinginan yang luhur dan kuat, sehingga membangkitkan gelora
semangat dan gairah yang kuat. Semangat pantang menyerah merupakan ekspresi
dari tekat yang kuat dan luhur untuk mencapai suatu tujuan dalam rangka
memenuhi hasrat, angan-angan, keinginan, kehendak, cita-cita yang timbul dalam
hati sanubari yang tervisualisasi dalam imajinasi yang kemudian dirancang dan
dirangkai dalam pikiran setiap individu.
Tanpa semangat pantang menyerah, seseorang akan mudah lelah,
dan mudah putus asa ketika menghadapi hambatan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan atau kegiatan. Akhirnya pekerjaan mereka akan tertunda, bahkan
terbengkalai, kalaupun selesai, namun hasilnya akan tidak memuaskan, karena
dilaksanakan dengan tergesa-gesa dan tidak rapih.
Seseorang yang memiliki semangat pantang menyerah memiliki
kecenderungan ; Akan selalu berusaha berkerja keras. Memiliki optimisme tinggi.
Selalu dengan tekun melaksankan tugas. Memiliki kesabaran atau ketabahan yang
tinggi. Selalu kreatif, inovatif dan proaktif menjalankan tugas.
D. Memiliki rasa
percaya diri yang kuat.
Rasa percaya diri yang kuat dimiliki oleh orang-orang sukses
dalam hidup mereka. Dengan rasa percaya diri yang kuat, seseorang akan memiliki
keberanian menghadapi segala sesuatu. Mereka akan selalu bergerak dengan
keberanian dan keyakinan diri yang kuat, sehingga tidak ragu dalam mengambil
keputusan, atau tidak akan gentar atau ciut ketika berhadapan dengan orang
lain. Bahkan meraka tidak terlalu takut menghadapai masalah atau resiko
sekalipun, mereka berani terima.
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang kuat, dengan
begitu yakin dan berani melontarkan pendapat, pandangan, argument untuk
menyakinkan orang lain. Mereka selalu berpandangan tidak ada yang tidak bisa
mereka selesaikan. Sikap mereka terlihat begitu mantap, sehingga banyak orang
akan terperangah melihatnya, sehingga mereka begitu mudah disuguhi dengan ide,
gagasan ataupun pandangan, singkatnya mereka muda meyakinkan dan mempengaruhi
dan bahkan menguasai orang lain.
Rasa percaya diri terbentuk dari sebuah keyakinan yang kuat
karena adanya suatu prinsip, asas, kepercayaan yang menjadi pedoman dalam
hidupnya. Selain itu tentu dengan memiliki pengetahuan dan pengalaman akan
sesuatu, lebih menambah keyakinan seseorang, itulah yang menimbulkan
kepercayaan diri yang kuat.
Mereka yang hidupnya tidak memiki pandangan hidup yang jelas,
tidak memiliki kepercayaan yang kuat, hidup tanpa pendirian, munafik,
pembohong, hidup penuh dengan pelanggaran atau kesalahan, biasanya tidak
memiliki kepercyaan diri yang kuat. Kecenderunga mereka adalah labil, lemah,
penakut dan tidak cakap dalam berhungan dengan orang lain.
Oleh karena itu, agar kita bisa memiliki rasa percaya diri
yang kuat, yang paling penting adalah; 1. Harus memiliki dasar kepercayaan
kepada Tuhan, Allah sebagai sumber kekuatan yang didasari oleh Iman dan Pengharapan
yang kuat dalam diri kita. 2. Harus memiliki prinsip hidup yang benar dan
kuat. 3. Memiliki niat yang baik dalam
hidup. 4. Menjaga integritas diri. 5. Membangun hubungan yang baik dengan semua
orang. 6. Menguasai bidang pekerjaan yang diminati, dengan memiliki pengetahun,
pengalaman dan keahlian yang memadai. 6. Membangun karir sesuai dengan passion
yang ada pada diri kita. 7. Selalu mengembangkan kepribadian yang baik dan
berusaha menjalani kehidupan dengan baik. 8. Dalam menanggapi segala sesuatu hendaknya
ditanggapi dengan pikiran yang positif.
E. Mejadi seorang
pekerja keras.
Menjadi pekerja keras adalah salah satu kunci keberhasilan.
Seseorang dengan mental pekerja keras, tidak akan pernah kesusahan dalam
hidupnya. Karena lumbung-lumbung makanan tidak akan pernah kosong bagi mereka.
Pekerja keras, memiliki semangat, gairah yang tinggi. Ada ketulusan, ada
kesungguhan, serta ditunjang dengan semangat dan gariah yang membara, sehingga
dalam situasi dan keadaan apapun mereka selalu dengan giat melanjalankan
pekerjaan, kegiatan atau bahkan tugas yang diberikan kepada mereka.
Kerja keras adalah salah satu produk dari entusiasme yang
dilahirkan oleh passion dalam diri yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Oleh karena itu, mengenal passion adalah kunci utamanya. Bekerja seirama dengan
passion akan membangkitkan antusiasme atau gairah, semangat, dan dan percaya
diri, yang pada gilirannya membuahkan kerja
keras dan semangat pantang menyerah.
Seorang pemalas tidak
akan pernah berhasil menjalani kehidupannya karena tidak ada berkat yang datang
padanya. Berkat selalu selajan dengan kerja keras. Tanpa kerja keras tidaklah
mungkin seseorang mencapai keberhasilan atau kesuksesan dalam hidupnya.
Masyarakat Singapura, Jepang dan Korea sangat terkenal karena kerja
keras mereka. Hasil kerja keras mereka telah membawa mereka menjadi Negara yang
maju. Dengan kerja keras, jepang mampu bangkit dari keterpurukannya setelah
kalah dalam perang dunia kedua. Dengan kerja kerasnya, kemajuan ekonomi
Singapura, jauh melejit, bahkan meninggalkan Negara yang tadinya disegani
seperti Amerika Serikat bahkan Inggeris sebagai Negara yang pernah menjajahnya
saja jauh tertinggal di belakang. Dengan kerja keras, Korea bangkit sebagai
salah satu Negara maju di asia. Penguasaan mereka dalam tekhlonologi bekembang
begitu pesat, mengangkat perekonomian mereka dengan begitu cepat. . Itulah
sebabnya bekerja keras adalah suatu keharusan bagi siapa saja yang ingin
berhasil, ingin sukses dalam mencapai tujuan hidupnya.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan
ketika IMF melangsir urutan Negara maju berdasarkan PDB dengan menggunakan
perhitungan Purchasing Power Parity (Keseimbangan Kemampuan Belanja) per
kapita, berdasarkan data tahun 2010, Singapura menempati urutan ke 3, Jepang
urutan ke 24, Korea urutan ke 35, Amerika Urutan ke 7, Inggeris urutan ke 21, Malaysia
urutan ke 54, sedangkan Indonesia menempati urutan ke 77, Philipina urutan ke
125.
Daftar ini telah menunjukan bahwa ada hubungan antara budaya kerja keras dengan kesejahteraan
masyarakat pada suatu Negara. Indonesia dan Philipine masih termasuk memiliki
etos kerja yang masih jauh lebih rendah dibaning dengan Singapura, Jepang,
Korea dan Malaysia. Singapura adalah Negara dengan etos kerja tertinggi, karena
terlihat dari PDB perkapita mereka yang begitu tinggi dibanding dengan Negara
manapun. Singapura hanya kala dari Negara Bosnia yang menempati urutan no 1 dan
Luxemberg berada pada urutan ke 2. Masyarakat Singapura termuata adalah pekerja
paling keras di Asia, bahkan meninggalkan Amerikat dan Inggeris sebagai Negara
yang Super Power.
Dari fakta yang ada telah menunjukan bahwa kerja keras sangat
perpengaruh pada penghasilan seseorang. Oleh karena itu adalah penting untuk
kita memiliki semangat kerja keras dalam hidup kita agar kita bisa mendapatkan
penghasilan yang lebih besar, sehingga bisa lebih memenuhi kebutuhan hidup
kita.
Olga Sapurtra dan Raffi Ahmat, adalah contoh dari arti pekerja
keras. Dan terlihat cara hidup mereka sehari-hari. Dengan hasil kerja keras
mereka berdua, keluarga mereka ikut menikmati hasil yang mereka peroleh. Mereka
bisa membahagiakan orang tua bahkan adik-adik mereka. Semua itu mereka peroleh
karena kerja keras, semangat pantang menyerah, percaya diri yang mereka miliki.
Dan kalau kita telusuri lebih jauh, ternya mereka telah memili bidang pekerjaan
mereka sejalan dengan passion mereka. Itula sebabnya, walaupun mereka bekerja
siang dan malam, semangat mereka, gairah mereka tidak pernah luntur. Karena apa
yang mereka kerjakan adalah sesuai dengan hati nurani mereka.
Uya Kuya, juga telah memiliki sikap yang sama. Adalah seorang
pekerja keras, dan telah memilih jalur yang berbeda dengan latar belakang
pendidikannya. Dia lebih mengikutu passionnya, sehingga bisa bekerja dengan
semangat, dengan giat dan selalu penuh dengan gairah. Kreativitas, dan
Inovativitas dan proaktivitasnya begitu tinggi, sehingga setiap program yang
dia pimpin selalu berjalan dengan baik dan menarik.
Rahasianya adalah; 1. Hidup takut akan Tuhan. 2. Memiliki Iman
dan Pengharapan yang tinggi. 3. Mengikuti Passion dalam berkarya. 4. Memiliki
antusiasme yang tinggi. 5. Memiliki semangat pantang menyerah. 6. Memiliki
Percaya diri yang tinggi. 7. Memiliki mental Pekerja keras.
Dengan mengikuti rasia hidup tersebut, percayalah hidup anda
akan berhasil atau sukses, karena berkat Allah akan tercurah bagi orang yang
Takut akan dia, serta memiliki Iman dan Pengharapan yang kuat kepada-Nya.
Mengikuti petunjuk dari Pencipta dengan selalu mendengar apa kata hati dengan
mengenal passion yang ada dalam diri, sehingga memperoleh antusiasme, gariah,
semangat, percaya diri, dan menjadi seorang yang pekerja keras dan ulet.
F.
Menjadi pekerja yang tekun dan ulet.
Selain bekerja keras, kita juga dituntut untuk bekerja tekun dan
ulet dalam menjalankan suatu pekerjaan, kegiatan atau tugas. Sikap mental tekun
dan ulet dimiki oleh mereka yang sukses dalam hidup mereka. Karena selain kerja
keras, dalam menjalankan suatu tugas, kegiatan atau pekerjaan maka diperlukan
juga ketekunan dan keuletan.
Firman Allah swt: لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ
يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى
يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ
لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١) Yang artinya:“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” Q.S.
(Ar-Ra’du[13]: 11).
“Lebih baik menjadi
orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar,
tetapi kekurangan makanan.” (Amsal 12:9)
Tuhan tidak menghendaki umatnya menjadi orang pemalas. Itulah
sebabnya Tuhan selalu memberi amaran kepada umat ciptaan-Nya agar selalu
berusaha dengan kuat tenaga agar bisa mendapatkan rejeki. Hanya dengan bekerja
keras, disertai dengan ketekunan dan keuletanlah maka seseorang bisa
mendapatkan nafkah, bisa berhasi, bisa sukses dan bisa sejahtera. Kesejahteraan
haruslah diukur dengan penghasilan, sedangkan penghasilan adalah hasil dari
kerja keras, ketekunan dan keuletan.
Ketika Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, sehingga mereka diusir
dari dalam taman Firdaus, Allah berfirman kepada Adam : “Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon yang telah Kuperintahkan
kepadamu : “Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan
mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu. Semak duri dan rumput duri yang
akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu; dengan berpeluh engkau
akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi
debu.” (Kejadian 3:17-19).
Tuhan sudah menyakan denga tegas kepada Adam, bahwa dengan
bersusah payah dan dengan berpeluh enkau mencari makannmu. Bekerja dengan
bersusah payah sampai berpeluh yang dimaksud Tuhan adalah bahwa sejak manusia
jatuh kedalam dosa, maka untuk bisa memperoleh nafkah, memperoleh rejeki, kita
haruslah membanting tulang, bekerja dengan susah payah, bekerja dengan rajin,
tekun dan ulet agar kita bisa memperoleh nafkah.
Bekerja keras, tekun dan ulet sudah menjadi kodrat manusia agar
bisa survive dari kesulitan hidup. Tidak ada jalan lain untuk kita bisa
memperoleh nafkah selain bekerja keras, bekerja denga tekun dan ulet. Tanpa
kerja keras, tekun dan ulet maka tidak mungkin kita memperoleh apa yang kita
butuhkan. Sementara keinginan selalu muncul dari dalam diri manusia. Untuk
memenuhi keinginan, yang kemudian meningkat menjadi kebutuhan, diperlukan usaha
kerja keras serta ketekunan dan keuletan. Tanpa itu maka kita akan terjerumus
kedalam jurang penderitaan.
Mereka yang bernasib miskin, atau mengalami kesulitan ekonomi
adalah mereka yang malas, tidak mau bersusah payah mengeluarkan tenaga mereka.
Mereka terlena dalam kemalasan mereka, sehingga lupa mengambil tanggun jawab
untuk menafkai dirinya sendiri. Mereka akan sulit keluar dari lembah
ketergantungan. Hidupnya hanyalah menjadi benalu, yang siap mengisap hasil
keringat orang lain, hidupnya hanyalah menjadi beban bagi orang lain.
Secara fisik dan usia terlihat mereka sudah dewasa, namun secara
mental mereka adalah bayi yang tak berdaya, yang hanya menggantungkan hidupnya
kepada orang tuanya seumur hidupnya.
Tidak jalan lain untuk kita bisa keluar dari lembah kemiskinan,
lembah kemalaratan, selain kita harus bangkit, bekerja keras, tekun dan ulet.
Hanya itulah cara yang sudah dikodratkan oleh Pencipta kepada kita agar kita
boleh memperoleh rejeki dalam hidup ini.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^
Demi apa..senenk bgtttt bisa nemu artikel begini..ngejawab banget..lagi pandemi gini dan uda lebih dari 5bulan di rumah aja, bener2 penat jenuh , hilang semangat dan banyaknya struggle lain..
BalasHapusTerima kasih bgt pak sudah menulis artikel ini..sangat membantu banget������������ tinggal saya mempraktekan..sekali lagi terima kasih