SQM - SUPER QUICK MANAGEMENT
I.
LATAR
BELAKANG.
1.
Pendahuluan.
QSM – Super Quick Managent adalah suatu panduan praktis dan
sederhana dalam menangani tugas manajement. Dengan tingkat kesibukan dari para
Manajer atau Pemimpin yang super sibuk, membuat saya mencoba melakukan
pendekatan yang praktis dalam menyajikan materi manajement untuk para manajer
atau pimpinan perusahaan ataupun organisasi ataupun institusi pemerintah. Perkembangan
dunia yang demikian pesat sebagai akibat kemujuan teknologi terutama teknologi
telekomunikasi, komputer yang telah dimerger dengan perkembangan media,
sehingga perkembangan penyebaran informasi menjadi demikian pesat dan berimbas
pada pesatnya pengaruh globalisasi. Penyebaran suatu konsep, gagasan baru juga
ikut mendunia. Seperti gagasan tentang mega trend, new era, new thoughts, human
potentials movement, new ages, yang telah menggeser paradigma berpikir
dunia.
Perubahan
yang bergitu drastis menuntut dunia manajemen harus berbenah diri untuk
menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang telah mengalami perubahan
paradigma berpikir, yang ikut mempengaruhi prilaku sosial saat ini. Dalam
kesibukan apapun para Manajer dan Pemimpin dituntut untuk tetap mengembangkan
diri guna mengikuti perkembangan dalam dunia Manajement. Untuk mencoba
beradaptasi dengan situasi dan kondisi para Manajer dan Pimpinan, maka buku ini
disusun sesederhana mungkin, namun kontennya disesuiakan dengan kebutuhan
manajemet saat ini. Saya mencoba menampilkan buku ini dengan menonjokan
kepraktisan serta lebih melakukan pendekatan pragmatis dalam penyajiannya.
Kalau bisa mudah, kenapa harus dibuat
susah. If it can be easy, why should be
made so difficult. Kalau bisa lebih praktis, kenapa harus dibuat rumit. If it can be more practical, why should be
made complicated. Dunia praktisi, menghendaki kecepatan bertindak,
kecepatan menyesuaikan diri, kecepatan bergerak, serta kecepatan dalam membuat
keputusan. Karena alasan itulah memaksa saya untuk menyajikan buku ini
sesingkat dan sesederhana mungkin namun tetap menonjolkan prinsip-prinsip yang
efektif dalam menjalankan management.
Pengalaman bekarir baik sebagai karyawan
biasa selama 11 tahun maupun sebagai
manajer dan direksi selama 22 tahun
di berbagai perusahaan baik swasta maupun perusahaan pemerintah telah
menyisahkan pengalaman yang cukup banyak
dalam menempatkan diri sebagai karyawan yang dapat memenuhi harapan perusahaan,
dan bagaimana mengatur dan memimpin karyawanma untuk bekerja lebih efektif dan
efisien, sehingga tujuan perusahaan
dapat dicapai.
Dari pengalaman panjang tersebut, saya
dapat menggunakan cara pandang sebagai karyawan atau pegawai biasa, dan juga
cara pandang dari sisi management. Dengan menggunakan sudut padang dari
karyawan atau pegawai biasa, atau bawahan, maka saya dapat berkontemplasi sebagai
seorang karyawan atau pegawai biasa atau bawahan. Dan jika saya menggunakan
sudut pandang manajer ataupun direksi, saya dapat berkotontemplasi sebagai
seorang pimpinan perusahaan.
Dari sudut pandang karyawan atau
pegawai, saya bisa memahami apa yang dibutuhkan oleh seorang karyawan atau
pegawai selama dia bekerja. Saya juga memahami apa yang diperlukan oleh
karyawan atau pegawai untuk mencapai performance atau kenerja yang optimal. Saya
memahami apa yang menjadi penilaian untuk menentukan seorang karyawan atau
pegawai dapat dipromosikan, atau mendapat merit increase (kenaikan gaji karena
prestasi kerja).
Sedangkan dari sudut pandang owner yang
direpsentasikan oleh dewan direksi dan manajer, yang dituntut oleh perusahaan
adalah bagaimana kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik, efektif dan
efisien untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Agar aktifitas dalam perusahaan dapat
berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan, maka haruslah ada titik
temu antara dua kepentingan tersebut.
Harus ada konsolidasi antara kedua kepentingan tersebut, sehingga
terjadilah suatu akselerasi gerakan yang harmonis dalam mencapai tujuan
perusahaan. Kedua keinginan, harapan ataupun kepentingan tersebut baik
kepentingan pegawai maupun kepentingan
perusahaan dapat bersinergi. Hasil sinergi dari kedua kepentingan itulah
yang akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, kekuatan yang sangat powerful
untuk mencapai tujuan perusahaan. Membutuhkan suatu keterbukaan, kesepahaman,
ataupun kesepakatan yang dalam untuk menjaga keharmonisan dalam lingkungan
perusahaan, membina hubungan yang saling menguntungkan bukan saling merusak,
menghargai hak masing-masing pihak, serta berkomitment untuk melakukan kewajiban
dari masing-masing pihak juga.
Dibutuhkan suatu perjanjian kerja yang
jelas, standar, sistem dan prosedur yang jelas, bahkan aturan main yang jelas
agar bisa terjalin interaksi yang baik dalam lingkungan perusahaan. Sehingga
tidak terjadi suatu bias dalam pelaksanaan suatu tugas dan tanggung jawab. Deskripsi jabatan, serta beberapa elemen
penilaian yang harus diikuti untuk menjadi dasar penilaian bagi karyawan
seperti; penetapan standar hasil dan mutu kerja, kedisiplinan, kejujuran,
loyalitas, kreatifitas, inovativitas, team work, kepribadian, leadership,
kecakapan dan tanggung jawab haruslah dibicarakan dan disepakati bersama,
kemudian dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja ataupun pengaturan kerja yang
nantinya dipakai sebagai suatu dasar untuk penilaian prestasi kerja bagi
karyawan atau pegawai.
Manajement dalam penerapannya selalu
berkembang, dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk implementasinya sangat
tergantung pada situasi, kondisi dan budaya pada masing-masing perusahaan. Oleh
karena itu, dengan melakukan pengamatan, bahkan dalam praktek pelaksanaan
selama bekerja dalam kurung waktu kurang lebih 33 tahun sebagai karyawan, 11
tahun sebagai pegawai biasa, dan 22 tahun dalam jabatan sebagai Manger dan
Direksi, belum lagi pengalaman di pemerintahan dan partai politik kurang lebih
5 tahun, maka saya telah menemukan, bahwa dari semua prinsip manajement yang
ada, sesungguhnya dapat saya polakan menjadi begitu sederhana, yang saya hanya
kelompokkan kedalam 3 (tiga) fungsi utama yaitu ; Involvement, Action dan
Appraisement.
Ketiga fungsi ini saya telah rangkum
dalam suatu fungsi management yang penyajian materinya berpedoman pada ; Simplified, penyajian materinya
diperumudah, sehingga mudah untuk dipahami dan diterapkan. Practical in implementation atau praktis dalam penerapannya,
efektif dan efisen dalam pencapaian tujuan dan sasarannya.
Sedangkan prinsip yang dianut dalam
pendekantan Manajemen yang saya sajikan adalah ; Pertama, menempatkan “Manusia”
sebagai kekuatan inti dalam mencapai tujuan perusahaan dengan mengutamakan
“Kesamaan Derajat” dan “Menjaga Pola Hubungan Yang Seimbang”, sehingga tercipta
suatu situasi dan kondisi yang aman, nyaman dan harmonis dalam lingkungan
persahaan atau lingkungan sosial yang ada. Kedua, mengedepankan
profesionalisme, oleh karena itu menekankan pemanfaatan tenaga yang “Berbasis
Kompetensi”. Ketiga, menggunakan “Standar Pengawasan (Supervision) dan
Penilaian Yang Jelas”. Keempat, memberikan “Umpan Balik (Feedback) dengan
teknik komunikasi yang efektif. Kelima,
penerapan “Punishment and Reward” yang “Cepat”, “Tepat” dan “Tegas”.
Dengan mengacu pada prinsip tersebut
maka fungsi management yang saya gagas, saya sebut sebagai SQM – Super Quick Management.
SQM – Super Quick Management suatu
pola management yang mendasari prinsip sebagaimana saya ungkapkan di atas,
yaitu menjalankan interaksi dalam lingkungan perusahaan yang menonjolkan
Kesetaraan dan Keseimbangan untuk mencapai Keharmonisan dalam lingkungan
perusahaan atau lingkungan sosial, menonjolkan Profesionalisme, oleh karena itu
menerapkan pemanfaatan SDM berbasis Kompetensi, mengedepankan Profesionalisme
dalam Pengawasan dan Evaluasi atau penilaian, serta penerapan Punishment and
Reward yang Cepat, Tepat dan Tegas.
Dengan pola manajement yang demikian,
diharapkan pola interaksi dalam perusahaan menjadi Setara dan Seimbang sehingga
tercipta lingkungan yang aman, nyaman dan harmonis, sejuk dan menyenangkan bagi
semua pihak, namun ketertiban, kedisiplinan juga tetap terjaga dan prestasi
karyawan akan terkontrol dengan baik.
Dari semua fungsi manajemen dengan
berbagai macam bentuk dan coraknya, sesungguhnya dapat disederhanakan atau dirangkum
kedalam 3 (tiga) langkah atau tahapan saja, yaitu; Tahapan Pertama adalah “Involvement”, yaitu kegiatan melakukan
brain storming untuk mendapatkan suatu gagasan, ide dasar, dan collecting info
yang nantinya dituangkan dalam suatu konsep atau pola perencanaan untuk suatu
kegiata, lalu dilanjutkan dengan infentarisasi kekuatan sumber daya yang ada.
Setelah itu dilakukanlah suatu perencanaan yang memuat visi dan misi, tujuan,
sasaran, tindakan, jadwal dan anggaran untuk melakukan suatu kegiatan, apakah
kegiatan untuk mendirikan perusahaan, mengerjakan suatu proyek, atau suatu
tindakan aksi dalam organisasi. Lalu dilanjutkan dengan proses meyakinkan,
mempengaruhi dan mengarahkan semua pihak yang ada untuk dapat menyusun suatu
struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, serta melakukan
perektrutan staf yang berbasis kompetensi, agar pelaksanaan suatu rencana dapat
berjalan dengan baik.
Tahapan
Kedua, adalah “Action”,
yaitu tahapan untuk melakukan kegiatan
Implimentasi atau kegiatan Eksekusi dan juga keiatan Supervision (Pengawasan)
yang menyangkut kegiatan Inspection (Inspeksi), Monitoring (Pemantauan), dan
Controlling (Pengendalian).
Tahapan
Ketiga, adalah “Appraisement”, yaitu tahapan untuk
melakukan kegiatan Evaluation (Evaluasi atau pemeriksaan), Feedback (Umpan
balik), serta ketegasan dalam penerapan Punishment dan Reward dengan Cepat,
Tepat dan Tegas.
Agar penerapan dalam pola management SQM
– Super Quick Management ini dapat berjalan dengan baik, seorang Manajer
dituntut harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Kemampuan Manajer, tidak
cukup hanya untuk bisa mengatur saja, namun dituntut juga kemampuan memimpin.
Dibutuhkan jiwa kepempinan yang kuat, ada kewibawaan. Demikian juga sebaliknya,
Pempin tidak hanya sekedar bisa memimpin, namun tetap dapat melakukan tugas
Manajemen, dalam pengertian harus mampu juga mengatur. Harus memiliki pemahaman
dalam pengaturan kerja, know how juga dibutuhkan, selain memiliki leadership
yang kuat.
Di era dimana setiap individu, setiap
masyarakat sudah semakin menuntut pelayanan yang cepat, pemimpin tidak bisa
lagi hanya duduk dibelakang meja. Perlu juga harus turun untuk melihat situasi
dan kondisi lapangan, sehingga ketika memberikan pengarahan atau meyakinkan
bawahan, seorang pemimpin akan menguasai persoalan teknis dan situasi di
lapangan.
Tuntutan kebutuhan psikologis manusia
menjadi semakin bertumbuh dan berkembang seirama dengan kecepatan arus
informasi. Itulah sebabnya, Manajer dituntut utuk lebih mengembangkan diri,
oleh karena itu harus dibekali dengan kemampuan leadership, selain kemampuan
teknis dalam penguasaan pekerjaan.
Dengan demikian, selain dapat mengawasi, manajer juga harus bisa
mengarahkan dan menggerakan setiap individu dalam kelompok organisasi atau
kelompok perusahaan untuk bergerak searah dengan rencana yang telah ditetapkan,
agar visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai.
Cara pandang manajer harus bergeser dari
sekedar pelaksana bertumbuh menjadi manajer yang bisa juga memimpin, manajer
yang memiliki leadership yang baik, manajer yang mampu membina hubungan yang
baik dengan karyawan, tidak sekedar menjadi eksekutor yang baik. Era memperlakukan manusia hanya sebagai
subjek dalam memenuhi kepentingan perusahaan, hendaknya digeser kepada
pandangan manusia juga merupakan objek yang ditempatkan dalam kesetaraan dan
keseimbangan, lalu dikembangkan menjadi subjek yang mendukung kemanjuan
perusahaan.
Manajer harus mampu melibatkan karyawan
(to involve the staf) untuk melakukan langkah pertama dalam SQM – Super Quick
Management dengan melakukan brain storming guna mendapatkan gagasan, ide, serta
input yang baik untuk menyusunan perencanaan, mampu mengornanisir karyawan,
menempatkan karyawan dengan mempertimbangkan kompetensi, bahkan berkemampuan
untuk menyakinkan, mempengaruhi dan mengarahkan karyawan.
Pada langkah kedua, manajer harus mampu
meng-eksekusi suatur rencana yang telah disusun, melakukan pengawasan
(supervision) dengan melakukan kegiatan Inpeksi (Inspection), pemantauan
(Monitoring), dan pengendalian (Controlling) secara profesioanal. Dan pada
langkah terakir, langkah ketiga manajer harus mampu melakukan Appraisement,
dengan melakukan langkah Evaluasi atau penilaian (Evaluation), Feedback dan
mampu menerapkan Punishment and Reward kepada karyawan secara Cepat, Tepat dan
Tegas.
Itulah keseluruhan siklus manajemen
(Management Cycle) dalam SQM – Super Quick Management. Diharapkan dengan
diterapkannya SQM – Super Quick Management akan tercipta interaksi dalam
lingkungan perusahaan berjalan setara, seimbang, untuk menciptakan lingkungan
yang aman, nyaman dan harmonis namun tetap menjunjung tinggi keteraturan,
kepatuhan pada aturan serta kesepakatan yang telah dibuat, sehingga selain
tercipta pola hubungan yang seimbang, serasi dan harmonis, namun penegakan
kedisiplinan dalam lingkungan kerja dapat dipertahankan dan dibudayakan. Dengan
demikian tujuan perusahaan dapat tercapai.
2.
Tujuan
dari SQM – Super Quick Management.
Dunia
yang cepat berubah, sebagai akibat pesatnya perkembangan teknologi
telekomunikasi, komputer dan hand phone multy media yang semakin canggih,
berintegrasi dengan kemajuan media. Penyebaran informasi menjadi demikian pesat
dan massif berimplikasi pada meng-globalnya cara pandang, gagasan, ide dari
masyarakat. Sehingga sikap, perilaku
bahkan budaya masyarakat mudah diperngaruhi. Segala pemikiran yang menyentuh
batin, keinginan dan kebutuhan masyarakat, dapat tersosialisasi dan bahkan mudah untuk
dimobilisasi menjadi sebuah kekuatan sosial yang dapat membawa perubahan dalam
gaya, pola bahkan struktur sosial.
Dalam
situasi seperti sekarang ini, menuntut para Manajer atau pemimpin cepat
menyesuaikan dengan perubahan yang demikian cepat agar selalu adaptif pada
situasi dan kondisi sosial yang cenderung cepat berubah tersebut. Manajer dan
pemimpin dituntut lebih cepat dan efektif dalam bertindak. Manajer dan pimpinan
harus mampu membaca, memahami keinginan dan kebutuhan anggota kelompoknya, lalu
diolah menjadi sebuah kekuatan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hubungan
perusahaan dengan karyawan hendaknya diwujudkan dalam pola hubungan yang
setara, seimbang dan saling menghargai, yang akhirnya terjadi harmonisasi dalam
lingkungan sosial tersebut.
Pola
SQM – Super Quick Management didesain, dengan tujuan untuk mencari sebuah
format manajemen yang lebih mampu menyesuaikan dengan kecepatan perubahan
masyarakat yang condong meng-blobal tersebut, dengan menonjolkan kesetaraan dan
keseimbangan dalam interaksi serta kecepatan, ketepan dan ketegasan, dalam
mengambil sikap, membuat keputusan dan bertindak, agar tujuan dan sasaran
perusahaan dapat dicapai dengan baik.
Kemampuan
manajemen perlu ditingkatkan, paradigma dalam kepempinan perlu mengalami
penyesuaian. Kebutuhan psikologis masyarakat semakin meningkat, sehingga
ekspektasi masyarakat dalam semua lingkingannya mengalami pergeseran. Itulah
sebabnya yang menjadi tujuan dari SQM – Super Quick Management adalah
memberikan kemampuan bagi para manajer atau pemimpin untuk mampu mengintegrasikan
keinginan dan kebutuhan setiap individu dalam lingkungan perusahaan dengan
kepentingan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
3.
Sasaran
dari SQM – Super Quick Management.
Adapun yang menjadi
sasaran dari SQM – Super Quick Management adalah sbb :
a.
Adaptif
pada perubahan yang cepat.
Lingkungan
sosial selalu mengalami perubahan dengan kecepatan penyebaran informasi. Oleh
karena itu, manajement perlu meningkatkan kemampuan dalam menyesuikan diri
dengan dengan kecepatan perubahan tersebut. Pola kepemimpinan selalu ada
penyesuaian dengan lingkungan yang selalu berubah tersebut. Manusia selalu
dipandang sebagai inti kekuatan dalam manajement. Pola hubungan sosial
dilingkungan perusahaan haruslah dibangun pada prinsip kesetaraan dan keseimbangan
untuk mecapai keharmonisan, sehingga lingkungan yang nyaman, menyejukan dapat
tercipta.
b. Profesionalisme haruslah menjadi
keutamaan dalam menjalankan perusahaan.
Dengan menonjolkan
profesionalisme, maka akan menghindari segala bias dalam pengabilan keputusan.
Standar menjadi jelas, ukuran prestasi haruslah ditentukan, tujuan dan sasaran
perusahaan disusun lebih specific, measurable, achievable dan measurable.
Segala sesuatu dibuat secara transparan, dan dijalankan dengan penuh kejujuran
dan bertanggung jawab.
c. Karyawan yang tertip, kreatif,
inovatif, proaktif akhirnya menjadi produktif.
Karyawan
diarahkan untuk bekerja lebih kreatif, inovatif dan proaktif agar dapat
meningkatkan performancenya, atau menjadi lebih produktif dalam bekerja.
d.
Menegakkan
kedisiplinan dengan mengedepankan “Kecepatan”, “Ketepatan” dan “Ketegasan”
dalam menerapkan aturan perusahaan.
Walaupun
pola hubungan dibangun pada prinsip kesetaraan dan keseimbangan, namun tidak
lantas melonggarkan ketertiban dalam lingkungan perusahaan. Menghargai manusia
sebagai inti kekuatan dalam perusahaan, tidak berarti kita menjadi toleran dan
kompromi terhadap kejahatan atau sikap tidak professional serta kinerja yang
merugikan perusahaan. Kesepakatan yang telah dibuat, segala bentuk aturan,
standar, sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan, hendaklah dijadikan sebagai dasar menjalankan roda perusahaan, yang
harus dipatuhi dan ditegakkan. Penyimpangan pada kesepakatan dan aturan
merupakan pelanggaran yang tidak dapat ditolerir. Kecepatan, ketepatan dan
ketegasan adalah kunci dalam menegakkan disiplin dalam lingkungan perusahaan.
Tidak ada sejengkalpun tolereansi, kompromi, maaf yang dapat diberikan terhadap
setiap pelanggaran. Selama itu dapat dibuktikan, sengaja atau tidak tetap harus
ada sangsinya. Dengan ketegasan yang kuat, maka ketertiban, aturan perusahaan
dapat ditegakkan.
e.
Feed
back yang baik
Hasil
evaluasi yang objektif hendaknya dikomunikasikan kepada karyawan dalam pola
komunikasi yang efektif, yang membangun yang pada akhirnya meningkatkan kenirja
dan rasa tanggung jawab dari setiap karyawan.
f.
Menyentuh
semua level manajemen.
Setiap
melakukan kegiatan tentu selain memiliki tujuan yang jelas, namun memiliki
sasaran yang jelas juga. Penerapan SQM – Super Quick Management diarahkan untuk menjangkau para pelaksana tugas di
perusahaan yang sudah menduduki jabatan manajer pada semua level dan pada semua
bagian, baik diperusahaan swasta maupun di perusahaan pemerintah, para pimpinan
organisasi sosial serta para penyelenggara Negara yang duduk di level pimpinan.
Diharapkan
para manajer dan pimpinan di organisasi sosial selain bisa menjadi pemimpin
yang cepat, tepat dan tegas dalam mengambil keputusan, juga dapat menjadi agen
perubahan dilingkungannya masing-masing. Manusia dengan segalah kelebihannya
dianugerahi hikmat dan akal budi dan imajinasi, serta selalu memiliki
pengharapan dan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu sumber segala sesuatu,
sehingga memungkinkan manusia untuk selalu berkembang dengan pemikiran yang
cemerlang. Dari pemikirannya yang cemerlang selalu keluar ide, gagasan bahkan
teori baru sehingga manusia selalu bergerak dinamis dalam kehidupannya. Dalam
kedinamisannya itulah selalu terjadi
perubahan dan perubahan.
Menghadapi
kehidupan sosial yang penuh dinamika sehinga selalu terjadi perubahan-perubahan,
oleh karena itu penerapan manajemen perlu dilakukan penyesuaian. Para Manajer
dan pimpinan juga dintuntut selalu memperkaya pengetahuannya untuk dapat
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat yang berimplikasi
pada perubahan pada sistem manajement.
Kunci dalam SQM – Super Quick Management
adalah menjaga keseimbangan antara penerapan prinsip universal, yaitu cinta
kasih, perhatian, empati, dan objetivitas dalam penilaian serta ketegasan dalam
menegakan aturan yang telah disepakati bersama.
SQM – Super Quick Management selain
menjaga keseimbangan, juga harus menjaga hubungan yang harmonis dalam
lingkungan sosial, sehingga dapat menciptakan kerukunan, dukungan, dan hubungan
yang saling menghormati antara karyawan atau anggota kelompok dengan manajer
atau pemimpin.
Dengan terjaganya keseimbangan dan
keharmonisan dalam lingkungan sosial maka akan tercipta kerukunan, kedamaian,
keamanan di dalam setiap kelompok sosial dalam segala lapisan. Itulah yang
menjadi tujuan dan sasaran dari penerapan SQM – Super Quick Management, yaitu
menyajikan suatu prinsip manajemen yang mengutamakan manusia dalam pola
hubungan sosial industri atau perusahaan, penempatan karyawan berdasarkan
kompetensi dan ketegasan dalam menegakkan kedisiplinan dalam lingkungan usaha.
Inilah pemikiran yang melatarbelakangi munculnya
gagasan dalam penyusunan pola manajement SQM – Super Quick Management ini.
Dengan harapan akan dapat memperluas wawasan dari para Manajer dan Pimpinan
dimanapun berada.
OLEH
HELFIED LOMBO
email: lombohelfried@gmail.com
Phone : 081293766633
OLEH
HELFIED LOMBO
email: lombohelfried@gmail.com
Phone : 081293766633
Tidak ada komentar:
Posting Komentar