Entri yang Diunggulkan

THE NEW ERA - CYBERSPACE (DUNIA MAYA), SIAPA YANG MENGENDALIKANNYA

THE NEW ERA – CYBERSPACE (DUNIA MAYA) SIAPA YANG MENGENDALIKANNYA Peradaban dunia kini berubah begitu cepat, dunia seakan menjadi kec...

Rabu, 10 Februari 2016

HIDUP HARUS MEMILIKI ARAH DAN TUJUAN YANG JELAS

                                HIDUP HARUS MEMILIKI ARAH DAN TUJUAN YANG JELAS.

Hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, bagaikan berjalan detengah hutan rimba tanpa membawa peta dan kompas. Saya cukup berpengalaman masuk ke daerah pedalaman di Papua. Hutannya begitu lebat. Kalau kita masuk tanpa dituntun oleh masyarakat setempat yang sudah mengenal daerah setempat, saya yakin akan tersesesat di dalam hutan. Sehingga setiap saya masuk ke dalam hutan, tak lupa saya membawa peta dan kompas. Saya berpikir, kalau sampai saya nyasar di tengah hutan, maka saya masih bisa mencari arah pulang dengan berpatokan pada peta dan kompas tersebut.
Sewaktu saya masih kecil, masih tinggal di Pulau Siau, di Kupulauan Nusa Utara, Kabupaten Sangir Talaud, namun sekarang sudah dimekarkan menjadi Kabupaten SITARO (Si-au, Ta-gulandang dan bia-Ro). Nama Kabupaten SITATO, diambil dari singkatan 3 (tiga) pulau utama yang ada Kabupaten tersebut, yaitu pula Si-au, pulau Ta-gulandang, dan pulau Bia-Ro) disingkat SI-TA-RO. Saya sering diajak oleh ayah saya untuk pergi berkunjung ke pulau-pulau lain di Daerah Kepulauan Nusa Utara tersebut, hanya dengan menggunakan perahu layar. Dalam mengarungi lautan tersebut, Ayah selalu membawa kompas. Dengan pertolongan kompas, walaupun cuaca gelap, atau berlayar di malam hari, perjalanan perahu kami tetap terarah. Itulah pentingnya berjalan kalau membawa kompas. Dengan bantuan kompas tersebut, kami selalu sampai di tujuan.
Kalau saya berangkat dengan menggunakan Kapal Laut dari Pulau Siau ke Manado, saya sering pergi ke ruang komando. Saya selalu memperhatikan para juru mudi ketika sedang mengendalikan Kapal tersebut. Mereka selalu berpatokan pada Peta yang sudah penuh dengan garis baring, sebagai patokan jalur untuk menuju tujuan. Lalu disitu juga ada kompas di depan kemudi kapal. Sehingga arah kapal menjadi terarah berkat peta pembaringan yang sudah mereka buat, dan juga berkat kompas yang ada.
Kehidupan kita haruslah ada arah dan tujuan agar perjalanan hidup kita menjadi jelas. Agar hidup kita menjadi terarah, maka kita haruslah meili PA-VI-MI-OSA. PA-VI-MI-OSA adalah; “PA”, adalah singkatan dari Passion. Kita harus mengenal apa yang menjadi Passion dalam hidup kita. “VI”, adalah singkatan dari  Vision. Kita harus memiliki Visi dalam hidup kita agar arah kita menjadi jelas. “MI”, adalah singkatan dari Mission, yaitu jabaran dari Visi yang kita buat. Sedangkan “OSA”, adalah singkatan dari Objective, Strategy, dan Action. Objective and Strategy, adalah penjabaran operasional dari Visi dan Misi. Objective harus dapat menjawap pertanyaan How does it cost, atau how long does it take to finish it, and What will accomplish after all, then When it will be accomplish or finish.  Sedangkan Strategy harus dapat menjawab pertanyaan yang paling teknis yaitu How to do all things. Dan yang paling terakhir adalah Action. Action ini sangat penting. Sebagai apapun Vission, Mission, Objective dan Strategy yang kita buat, namun kalau tidak dilaksanakan adalah sia-sia. Prinsip utama dalam membuat rencana adalah Plan your work, and work your plan. Tanpa action semua rencan yang baik, akan mubazir. Oleh karena itu, Action adala kunci akhir menentukan keberhasilan kita.
Untuk lebih memberikan gambaran yang lebih jelas, maka saya mencoba memberikan uraian tentang PA-VI-MI-OSA dalam urain berikut :
A.      Passion.
Kita harus mengenal apa yang menjadi Passion dalam hidup kita. Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya, bawa passion bisa berarti ; gairah, semangat, kegemaran, napsu, cinta berahi, keberanian, keinginan besar.
Mengutip kembali apa yang telah dikatakan oleh Operah Winfey, "Passion adalah energi. Merasakan sumber kekuatan karena berfokus pada apa yang membuat Anda bergairah."
"Jika Anda tidak tahu apa sesungguhnya yang menjadi passion Anda, maka salah satu alasan untuk keberadaan Anda di dunia ini adalah untuk menemukannya."
Passion adalah perasaan yang sangat kuat tentang seseorang atau sesuatu, atau emosi yang intens, antusiasme, atau keinginan untuk sesuatu. Passion adalah suatu gairah, minat, semangat, ketertarikan, kekaguman, yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan, atau hubungan, atau menyatakan kesukaan atau rasa cinta dan yang membangkitkan kesenangan, kegembiraan yang luar biasa, antusiasme atau emosi yang sangat kuat, tentang seseorang, atau sesuatu baik berupa benda, pekerjan, situasi atau keadaan.
Ketika Kota Hirosima  dibom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945, dan tangal 9 Agustus 1945 menyusul kota Nagasaki, membuat Negara Super Power di Asia tersebut tidak berdaya. Jepang harus menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustur 1945. Perekenomian Jepang hancur berantakan akibat serangan bom atom tersebut.
Setelah mengalami kekalahan dalam Perang Dunia kedua tersebut, Jepang mulai membuka lembaran baru di tahun 1950-an. Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia.  Pertumbuhan produk domestik bruto Jepang rata-rata sebesar 10% per tahun selama empat dekade.
Mengapa Jepang mengalami kemajuan Yang begitu pasat hanya dalam waktu sekitar 10 tahun dari kehancuran ekonominya? Kalau dipikir Negara Eropalah lebih pantas mengalami kemajuan ekonomi yang lebih pesat dari Jepang. Ternyata rahasia di balik itu semua adalah “Dorongan Emosi Yang Sangat Kuat” telah menjadi energi pemicu yang memacu semangat kerja mereka sehingga dalam waktu yang begitu singkat bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi yang luar biasa. Rasa kecintaan mereka kepada Negaranya, akhirnya mendorong semangat juang mereka. Bagaiakan mendapat api disirami dengan bensin, api semangat, gairah, keinginnan, kemauan mereka telah membarah, bekerja dengan tiada mengenal lelah siang dan malam, sehingga seluruh energi pikiran mereka dikerahkan untuk menjadi kreatif dan inovatif, sehingga produktifitas rata-rata mereka melebihi masyarakat manapun di dunia ini. Itulah yang membuat Negara Jepang bangkit dari keterpurukan ekonominya dalam waktu yang terbilang singkat. Kesadaran terhadap keterpurukan, kecintaan pada Negaranya, telah membangkitkan semangat, gairah, keinginan, tekat, sehingga mereka menggerahkan seluruh kemampuan tenaga dan pikiran mereka, dengan satu tekat yang kuat dan membarah, “Jepang harus bangkit kembali menjadi macan Asia”.
Tuhan dengan Kemahakuasaan-Nya, Kemahatahuan-Nya, dengan Cinta Kasih-Nya telah menciptakan manusia dengan segala kemampuannya yang luar biasa. Salah satu karunia-Nya yang diberikan kepada kita ialah “Passion”. Hanya saja kebanyakan orang tidak mengenal Passionnya, sehingga dalam menjalankan tugasnya mereka seakan tidak ada semangat, tidak ada gairah. Itulah yang menjadi alasan kenapa mereka tidak telalu berhasil dalam karir mereka, karena karirnya tidak searah dengan Passionnya.
Masing-masing kita memiliki Passion yang berbeda dalam hidup ini. Hanya saja banyak orang tidak menyadari akan karunia Tuhan yang luar biasa ini, sehingga kemampuan batin yang luar biasa tersebut, tidak terekspolorasi, dan tidak tereskploitasi dengan baik.
Dengan mengenal Passion kita, maka dorongan batin yang kuat akan muncul menggerakan emosi dan pikiran kita yang kemudian membangkitkan energi yang luar biasa, sehingga kita bisa bekerja dengan tiada mengenal lelah, pantang menyerah, penuh percaya diri dan yang paling penting adalah kita dapat mengambil tanggun jawab penuh untuk kehidupa ini.
Mengenal Passion adalah mengenal hobi kita, bakat kita, kegemaran kita, bahkan kita bisa memiliki rasa cinta yang kuat kepada pasangan kita, dan anak-anak kita. Itulah kekuatan batin yang muncul ketika kita bekerja, berkarir, melakukan sesuatu atas dorongan Passion yang ada pada diri kita.
Kitalah yang paling tau apa sesungguhnya yang menjadi kecintaan kita, kesukaan kita dalam hidup ini. Apakah Anda menyenangi dunia musik, dunia melukis, dunia seni patung, dunia tarik suara, ataukan Anda ingin menjadi seoran penulis, peneliti, guru, pekerja sosial, pengusaha, Andalah yang paling mengetahui semua itu. Oleh karena itu, buatlah selalu catatan diri atas semua hal yang anda tertarik, atau berminat. Anda perlu mengenal apa sesunguhnya yang paling anda gemari, sukai atau pekerjaan apa yang menjadi kecintaan Anda. Dengan mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi Passion kita, kita mengenal diri kita. Saya telah tertipu oleh kamuflase duniawi, bekerja hanya untuk mengejar gaji atau demi tuntutan hidup, sehingga saya telah mengabaikan atau tidak pernah menelusuri terlebih dalam, apa sesungguhnya yang menjadi Passion saya. Saya percaya bahwa Tuhan punya rencana dalam hidup saya, namun saya tidak serius untuk mencoba menemukan apa sesungguhnya yag Tuhan inginkan dalam hidup saya, atau apa yang sesungguhnya passion saya. Gaji, pendapatan, materi telah membutahkan mata hati nurani saya, sehingga saya melakukan kesalahan besar tersebut.
Saya pernah membuat kesalahan besar terhadap anak pertama saya. Kemajuan pesat dalam teknolog Komputer, telah membuat saya memaksa anak saya untuk masuk di Binus Nusantara dengan mengambil Fakkultas Teknik Informatika jurusan Programing. Dia bisa tamat dengan nilai yang baik. Namun setelah tamat, dia tidak mau bekerja di bidang yang sesuai dengan background pendidikan yang dia peroleh. Saya tanya kenapa tidak cari kerja sesuai pendidikan yang dia miliki. Katanya dia tidak menyukai bidang itu. Saya baru sadar bahwa saya telah melakukan kesalahan besar. Ternyat bidang computer, bukanlah Passion anak saya.
 Kenalilah dirimu terlebih dahulu, kembangkanlah potensi dirimu sendiri sesuai dengan Passion yang Anda miliki, maka keberhasilan akan menunggu Anda didepan, karena arah, tujuan Anda akan dituntun menuju kepada keberhasilan itu oleh Passion yang dalam hati nuranimu.
Dengan berkarir sejalan dengan Passion yang Anda miliki, maka semangat, gairah, percaya diri akan tumbuh begitu kuat dalam diri Anda. Pikiran dan Imajinasi Anda akan terbuka, berjalan mengikuti tuntunan dari dalam diri Anda sendiri, yaitu Passion yang ada dalam bati Anda sendiri, yang merupakan karunia Sang Pencipta bagi Anda.
B.       Harus memiliki Visi danMissi pribadi.
Setelah kita mengenal apa sesungguhnya Passion kita, maka kita perlu memiliki Visi juga dalam hidup. Visi adalah sebuh angan-angan hati, cita-cita, pandangan yang jauh kedepan yang didorong oleh Passion yang ada dalah hati nurani atau batin kita, kemudian kita proyeksikan dalam imajinasi kita.
Imajinasi adalah tempat kita memvisualisasikan seluruh kehendak hati, kecenderungan hati, keinginan hati, atau apa yang dikenal sebagai “Passion” kita. Imajinasi adalah awal penciptaan dari semua rencana hidup, kehidupan dan penghidupan.
Saya ingin memberikan penjasan tentang tentang arti dari ; Hidup, Kehidupan dan Penghidupan. Yang dimaksud dengan “Hidup” adalah keadaan, keberadaan atau status dari seseorang, hewan, tumbuhan atau benda. Contoh : Manusia, hewan dan tumbuhan, membutuhkan air untuk bisa hidup. Tante saya hidup dari bertani. Lampu itu hidup semalaman. Mereka lebih suka hidup di desa. Tradisi itu masih hidup sampai sekarang.

Sedangkan “Penghidupan” mengandung arti, pemeliharaan hidup, dan pencaharian. Contoh : Penghidupan masyarakat desa adalah bercocok tanam dan nelayan. Lalu “Kehidupan” mengandung arti, cara (kebiasaan, keadaan, hal)  hidup. Contoh : Kehidupan masyarakat di desa dan di kota adalah berbeda. Kehidupan para artis, sangat berbeda dengan kehidupan petani. http://www.artikata.com/arti-365232-penghidupan.html.
Dena kehidupan ini diawali disusun dalam imajinasi kita. Itulah salah anugerah Tuhan yang luar biasa dalam diri kita. Kita dikaruniai Imajinasi, sehingga kita bisa memvisualisasikan semua kejadian dimasa lalu, dan dapat memvisualisasikan apa yang akan terjadi dimasa depan.
Ketika keinginan hati, angan hati, muncul dari kedalaman batin kita, menggetarkan semangat kita, maka akan terpantul dalam imajinasi kita melalui lamunan, hayalan, sehingga semua tergambar begitu jalas dalam imajinasi kita. Itulah sesungguhnya proses awal dari penyusunan rencana hidup, kehidupan dan penghidupan kita kedepan. Suatu rencan jangka panjang yang akan kita lalui.
Melalui akal sehat kita, maka dapatlah kita susun  rangkaian kata yang membentuk kalimat yang mengandung makna, tersusun dalan rangkaian rencana yang jelas, dalam bentuk visi, misi, tujuan dan sasaran yang kita jadikan sebagai pedoman untuk kita melangkah kedepan.
Visi pribadi merupakan uraian tentang gambaran masa depan yang tervisualisasi dalam imajinasi kita, atas dorongan keinginan, hasrat, gelora batin, atau angan-angan yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam. Menentukan visi berarti menentukan arah tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai. Visi yang kuat adalah visi yang sejalan dengan Passion kita. Dengan merencanakan masa depan yang sesuai dengan panggilan hati nurani, maka akan memicu gairah, semangat, kesadaran diri, percaya diri yang kuat. Dengan gairah, semangat, kesadaran dan percaya diri yang kuat maka seluruh kekuatan emosional dan intelektualitas kita akan menyatu menjadi energi yang luar biasa.
Sebelum membuat visi pribadi Anda, buatlah terlebih dahulu daftar yang memuat semua apa yang yang anda angan-angankan dalan hidup anda setelah tamat kuliah, karir dan pengabdian dalam masyarakat, rumah tangga dan keluarga, kesehatan, pengembangan spritual, intelektualitas dan kharakter yang anda inginkan kedepan. Ambil waktu khusus, menyendiri dan cari saat tepat, seperti tengah malam atau waktu subuh, berdoalah, atau lakukan meditasi, minta penunjuk dari Yang Maha Kuasa, dengarlah intuisi batin anda, rasakan getaran hati nurani Anda, maka akan ditemukan apa sesungguhnya Passion anda. Dari daftar yang ada, kelompokanlah, mana yang menjadi dar daftar tersebut yang akan mendukung statement visi, dan mana yang akan mendukung statement misi. Setelah itu, baru mulailan buat deskripsi dari visi dan misi secara sinkat, padat dan jelas. Sekedar untuk menjadi penuntun, saya coba berikan daftar angan-angan hati saya sbb :
1.      Meyakini bahwa Tuhan adalah Pencipta Alam semesta. Hanya kepada-Nya saya pasrahkan seluruh hidup, kehidupan dan penghidupan saya. Menuruti perintah-Nya dan menyenangkan hati-Nya menjadi kerinduan saya.
2.      Menghidupkan serta memelihara rasa cinta kasih dalam diri, untuk mendapatkan suasana hati yang aman dan damai.
3.      Berusaha mengenal passion dalam diri saya sebagai pedoman untuk memilih karir.
4.      Hidup toleran sebagai penghargaan atas perbedaan dan hak asasi, sebagai sikap menghormati Pencipta.
5.      Menyebarkan pengaruh yang baik di lingkungan dimana saya berada dengan membina hubungan yang baik dengan semua orang, dengan saling perduli, dan saling menolong.
6.      Mengembangkan kecakapan spiritual saya sebagai upaya mengawasi emosi dan intelektual saya, sehingga dapat mengawasi setiap sikap, pertimbangan dan perilaku saya, ketika merespon setiap stimulus yang diterima.
7.      Menjaga pola hidup yang sehat, supaya bisa mencapai umur yang panjang.
8.      Memelihara keutuhan rumah tangga,karena saya percaya perkawinan adalah penyatuan dua hati yang telah direstui oleh Pencipta, oleh karena perlu dijaga dan dipelihara.
9.      Menjaga, membesarkan serta mendidik anak saya dengan baik sebagai pertanggun jawaban kepada Tuhan, karena anak adalah titipan Tuhan kepada saya.
10.  Menghidupkan kebiasaan berpikir positif, serta menjadi pribadi yang kreatif, inovatif serta proaktif.
Banyak cara yang dapat anda pilih untuk membuat daftar untuk menggali passion, serta membuat statemen visi dan misi yang baik. Setelah dibuat daftar seperti di atas, barulah kita membuat pengelompokan atas daftar tersebut kepada kelompok visi, misi dan mungkin ada yang sudah menjadi tujuan yang lebih kongkrit.
Dari daftar di atas, saya mencoba mengelompokan, mana yang menjadi kelompok visi, misi dan tujuan.
1.      Kelompok Visi :
a.       Bersandar pada pemeliharaan Tuhan.
b.      Cinta Kasih sebagai dasar untuk menjaga suasana hati yang aman, damai dan bahagia.
c.       Mengenal passion saya. (Ingin aman, damai dan bahagia).
d.      Mengembangkan kecakapan spiritual untuk mengawasi kecakapan emosi dan kemampuan intelektual.
2.      Kelompok Misi :
a.       Melakukan interaksi sosial yang baik, yaitu hidup toleran, perduli, berempati dan menolong mereka yang membutuhkan pertolongan.
b.      Menjaga pola hidup yang sehat.
c.       Menjaga keutuhan rumah tangga.
d.      Tanggung jawab memelihara dan mendidik anak.
e.       Menghidupkan kebiasaan berpikir positif, serta menjadi pribadi yang kreatif, inovatif serta proaktif.
Dari pengelompokan yang dilakukan di atas maka sudah dapat saya buatkan diskripsi visi. Sehingga visi saya adalah :  “Mencapai hidup mandiri,  aman, damai dan bahagia dengan menjaga kualitas diri dan pola hidup yang seimbang, serta mengandalkan Tuhan sebagai sumber hidup, kehidupan dan penghidupan saya.”

Selanjutnya, setelah kita sudah berhasil membuat deskripti Visi berupa statement, maka kita perlu menjabarkannya kedalam Misi. Misi adalah uraian tentang Apa (What) yang akan kita lakukan untuk mendukung Visi kita, dan juga harus mampu menjelaskan mengapa (Why) langkah atau tindakan itu harus kita lakukan, namun belum memuat langkah operasionalnya. Langkah operasionalnya nanti akan kita bahas pada Tujuan dan Strategi mencapai suatu Tujuan.
Dari Statement Visi di atas, maka saya dapat membuat deskripsi Misi yang dapat menjawab pertanya apa (what) dan mengapa (why) dilakukan itu.  Dari statement Visi di atas, maka yang menjadi misi saya adalah : “Ingin hidup mandiri, aman, nyaman dan damai, oleh karena itu saya harus hidup berserah dan takwa kepada Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta alam semesta yang merupakan sumber hidup, kehidupan dan penghidupan di dunia ini. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas diri searah dengan passion yang ada pada diri saya. Menjaga keseimbangan hidup dengan menjaga pola hidup sehat, meningkatkan kecakapan spiritual, emosi, dan intelektual. Menjalin interaksi sosial yang baik dengan semua orang, dengan praktek hidup yang didasari cinta kasih, sehingga bisa hidup toleran, menghargai perbedaan dan hak asasai, perduli kepada sesama, berempati dan menolong mereka yang membutuhkannya. Menjaga keutuhan rumah tangga dan betanggung jawab untuk membesarkan dan mendidik anak-anak saya. Menjaga lingkungan dengan tidak melakukan perbuatan yang membahayakan atau merusak alam.”

C.      Harus memiliki Objective (Tujuan) dan Strategy (Strategi)  untuk mencapai Visi dan Misi.
Setelah kita dapat membuat deskripsi Visi dan Misi hidup pribadi kita, maka perlu kita buatkan tujuan dan strategi yaitu uraian yang lebih operasional dari Visi dan Misi yang telah kita susun di atas, sehingga harapan yang masih bersifat abstrak tersebut, bisa kita jabarkan dalam tujuan yang lebih jelas, lebih masuk akal, lebih sepesifik dan terukur. Dengan demikian apa yang menjadi harapan kita dapat kita capai.
Objective atau Tujuan adalah urain yang dibuat untuk menjawab pertanyaan “How to accomplish,  What will be accomplish, and When to be accomplish.” Sedangkan Strategy atau strategi, adalah uraian teknis untuk menjawab pertanyaan How to do all things technically.  
Dengan mengacu kepada Visi dan Misi yang sudah saya susun di atas, maka yang menjadi Objective atau Tujuan saya adalah sbb :
1.      Rajin mengikuti ibadah, dan berbuat baik kepada sesama sebagai pengamalan cinta kasih, dan wujud dari kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan, Allah Pencipta alam semesta, Sumber hidup, kehidupan dan penghidupan.
2.      Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri searah dengan passion diri saya.  Oleh karena itu harus mencapai pendidikan formal setinggi mungkin, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan melalu seminar, membaca buku, browsing di internet atau mendengar melalu media cetak dan elektronik,  agar cita-cita hidup saya bisa tercapai yaitu hidup mandiri, aman, nyaman dan damai.
3.      Menjaga keseimbangan hidup melalui pola hidup yang sehat, yaitu makanan bergizi, olah raga teratur, hindari stress, cukup air, cukup sinar matahari, cukup istirahat, melakukan rekreasi. Berusaha meningkatkan kecakapan spiritual dengan menjaga hubungan dengan Pencipta, dengan takwa menuruti segala perintah dan ajaran-Nya. Mengendalikan emosi dengan mengedepankan kebaikan, kenyamanan dan kedamaian hidup, serta menggunaka pertimbangan akal sehat.
4.      Selalu menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk persembahan di rumah ibadah dan membantu orang yang kesusahan atau membutuhkan bantuan, sebagai wujud dari cinta kasih.
5.      Menjaga keutuhan rumah tangga dengan melihara hubungan suami istri yang didasari atas komitment yang kuat, cinta kasih yang selalu membarah, serta tanggung jawab dalam menjaga, memelihara dan mendidik anak-anak agar menjadi anak yang sehat, bahagia dan mandiri.
Dari objective atau tujuan di atas, maka perlu disusun strategi pribadi. Sebagaimana telah saya jelaskan di atas bahwa strageti adalah uraian teknis tentang untuk mencapai objective atau tujuan yang sudah kita tetapkan. Kita harus bisa menjawab pertanyaan How to do all things. Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan uraian teknis tentang bagaimana cara mencapai Visi, Misi dan Tujuan yang telah ditetapkan di atas. Untuk dapat lebih memperkuat langka strategi yang akan kita susun maka perlu juga kita mampu menganalisa apa sesungguhnya yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) kita,  serta peluang (opportunity) dan ancaman (treat). Ini yang dikenal dengan SWOT analysis.
Kalau kita bisa membuat analisa SWOT untuk diri kita sendiri maka akan membantu dalam penyusunan langkah strategi untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan kita kedepan. SWOT merupakan singkatan dari Strength, Weakness, Oportunity and Treat merupakan cara analisa yang paling mudah dilaksanakan.
Untuk melakan analisa SWOT, kita mulai mengenali apa yang menjadi Strength (Kekuatan) kita. Lalu kita mengenali apa yang menjadi Weakness (kelemahan) kita. Lalu kita mengenali apa yang menjadi Oportunity (Peluang/Kesempatan) bagi kita, lalu apa yang menjadi Treat (Ancaman) buat kita.
Contoh dari Analisa SWOT untuk diri kita.  Strengh antara lain; Perawakan atlatis, menguasai beberapa bidang olah raga, hoby music dan bisa memainkan beberapa alat musik, senang membaca, berprestasi di kelas. Weaknes antara lain; Tidak menguasai bahasa asing, ekonomi keluarga tidak menunjang, tinggal di pedesaan. Oportunity (Peluang/Kesempatan) : Belum ada tamatan sarjana di kampong, masuk di daerah yang akan dimekarkan, ada koperasi yang baru dibuka di Kecamatan, kebijakan pemerintah untuk bebas biaya pendidikan dan bebas biaya kesehatan. Treat (Ancaman) : Banyak Mahasiswa berasal dari Kampung yang lain yang sedang menyelesaikan pendidikan, tidak kekhususan bagi anak daerah untuk lebih diprioritaskan diterima jadi pegawai negeri, atau pegawai swasta.
Dengan melakukan analisa SWOT, dan memiliki Visi, Misi dan Tujuan di atas, maka dapatlah disuse Strategi sbb :
1.      Lebih aktif mengikuti kegiatan Ibadah dan membaca firman untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai sumber hidup, kehidupan dan penghidupan.
2.      Menyelesaikan pendidikan Sarjana pada usia 22 tahun, dan pendidikan Master usia 26 tahun.
3.      Pada usia 35 tahun sudah harus masuk menjadi Manager.
4.      Memasuki usia 45 tahun sudah harus mulai merintis usaha sendiri.
5.      Menjaga keseimbangan dengan menjalani pola hidup sehat melalu olah raga, maka teratur dan menjaca kecukupan asupan gizi, mingkatkan kecerdasan spiritual untuk dapat meningkatkan kecerdasan emosi dan kecerdasan intelektual.
6.      Memeliha lingkungan dengan baik dengan ikut memelihara kebesihan lingkungan.
7.      Melatih kejujuran, ketulusan, percaya diri, bekerja keras, berpikir positif dan bertanggun jawab dalam upaya menjaga integritas, kepercayaan orang lain.
8.      Akan menjaga keutuhan rumah tangga, dan bertanggung jawab untuk memelihara dan mendidik anak-anak saya untuk menjadi anak yang mandiri, serta takut akan Tuhan.
9.      Membina hubungan yang baik dengan semua orang, serta selalu menyisihka sebagian dari penghasilan untuk menjadi persembahan dan juga digunakan untuk menolong orang yang membutuhkannya.
Setelah kita memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Strategi, maka yang paling utama adalah kita juga harus menyusun rencana aksi.

D.      Action Plan (Rencan Aksi).
Sebaik apapun rencana kita, jika tidak dilaksanakan maka akan sia-sia Visi, Misi, Tujuan dan Strategi yang telah kita buat. Rencana strategi yang baik, haruslah dilaksanakan baru akan membawa perubahan dalam kehidupan kita.
Untuk menyusun suatu Action Plan, maka kita harus mampu menjawab pertanyaan;  When to be executed (kapan di eksekusi), who is the person in charge (siapa yang bertanggung jawab) (untuk perusahaan atau organisasi), what the program to be executed (program apa yang akan dieksekusi), how long to complete (berapa lama menyelesaikannya), and how much does it cost (berapa banyak biayanya).
Namun untuk Action Plan diri sendiri mungkin tidaklah perlu dibuat seperti action plan untuk perusahaan. Yang paling diperlukan untuk diri sendiri adalah semacam check list atau daftar untuk pengecekan, atau daftar panduan hidup yang dapat membantu kita melangkah lebih terencana dalam hidup ini.
Setelah itu daftar tersebut boleh kita ketik dengan baik, cetak dalam huruf yang lebih menarik, dibuatkan desain yang indah sehingga enak untuk dilihat, lalu kita tempatkan dalam bingkai kaca dan gantung dalam kamar kita. Ini penting agar kita selalu baca berulang-ulang, untuk membangun tekat, pengharapan dan keyakinan dalam diri kita. Gairah, semangat, pengharapan dan keyakinan yang kuat akan naik sebagai doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga apa yang menjadi keinginan, kehendak, cita-cita kita, dengan pertolongan Tuhan akan terwujud. Itulah pengharapan dan keyakinan saya. Karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.                                                                
                                                       In God We Trust.


2 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus