HIDUP HARUS MEMILIKI ARAH DAN TUJUAN YANG JELAS.
Hidup
tanpa arah dan tujuan yang jelas, bagaikan berjalan detengah hutan rimba tanpa
membawa peta dan kompas. Saya cukup berpengalaman masuk ke daerah pedalaman di
Papua. Hutannya begitu lebat. Kalau kita masuk tanpa dituntun oleh masyarakat
setempat yang sudah mengenal daerah setempat, saya yakin akan tersesesat di
dalam hutan. Sehingga setiap saya masuk ke dalam hutan, tak lupa saya membawa
peta dan kompas. Saya berpikir, kalau sampai saya nyasar di tengah hutan, maka
saya masih bisa mencari arah pulang dengan berpatokan pada peta dan kompas
tersebut.
Sewaktu
saya masih kecil, masih tinggal di Pulau Siau, di Kupulauan Nusa Utara,
Kabupaten Sangir Talaud, namun sekarang sudah dimekarkan menjadi Kabupaten
SITARO (Si-au, Ta-gulandang dan bia-Ro). Nama Kabupaten SITATO, diambil dari
singkatan 3 (tiga) pulau utama yang ada Kabupaten tersebut, yaitu pula Si-au,
pulau Ta-gulandang, dan pulau Bia-Ro) disingkat SI-TA-RO. Saya sering diajak
oleh ayah saya untuk pergi berkunjung ke pulau-pulau lain di Daerah Kepulauan
Nusa Utara tersebut, hanya dengan menggunakan perahu layar. Dalam mengarungi
lautan tersebut, Ayah selalu membawa kompas. Dengan pertolongan kompas,
walaupun cuaca gelap, atau berlayar di malam hari, perjalanan perahu kami tetap
terarah. Itulah pentingnya berjalan kalau membawa kompas. Dengan bantuan kompas
tersebut, kami selalu sampai di tujuan.
Kalau
saya berangkat dengan menggunakan Kapal Laut dari Pulau Siau ke Manado, saya
sering pergi ke ruang komando. Saya selalu memperhatikan para juru mudi ketika
sedang mengendalikan Kapal tersebut. Mereka selalu berpatokan pada Peta yang
sudah penuh dengan garis baring, sebagai patokan jalur untuk menuju tujuan.
Lalu disitu juga ada kompas di depan kemudi kapal. Sehingga arah kapal menjadi
terarah berkat peta pembaringan yang sudah mereka buat, dan juga berkat kompas
yang ada.
Kehidupan
kita haruslah ada arah dan tujuan agar perjalanan hidup kita menjadi jelas.
Agar hidup kita menjadi terarah, maka kita haruslah meili PA-VI-MI-OSA.
PA-VI-MI-OSA adalah; “PA”, adalah singkatan dari Passion. Kita harus mengenal
apa yang menjadi Passion dalam hidup kita. “VI”, adalah singkatan dari Vision. Kita harus memiliki Visi dalam hidup
kita agar arah kita menjadi jelas. “MI”, adalah singkatan dari Mission, yaitu
jabaran dari Visi yang kita buat. Sedangkan “OSA”, adalah singkatan dari Objective,
Strategy, dan Action. Objective and Strategy, adalah penjabaran operasional
dari Visi dan Misi. Objective harus
dapat menjawap pertanyaan How does it
cost, atau how long does it take to finish it, and What will accomplish after
all, then When it will be accomplish or finish. Sedangkan
Strategy harus dapat menjawab
pertanyaan yang paling teknis yaitu How
to do all things. Dan yang paling terakhir adalah Action. Action ini sangat
penting. Sebagai apapun Vission, Mission, Objective dan Strategy yang kita
buat, namun kalau tidak dilaksanakan adalah sia-sia. Prinsip utama dalam
membuat rencana adalah Plan your work, and work your plan. Tanpa action semua
rencan yang baik, akan mubazir. Oleh karena itu, Action adala kunci akhir
menentukan keberhasilan kita.
Untuk
lebih memberikan gambaran yang lebih jelas, maka saya mencoba memberikan uraian
tentang PA-VI-MI-OSA dalam urain berikut :
A.
Passion.
Kita
harus mengenal apa yang menjadi Passion dalam hidup kita. Sebagaimana telah
saya jelaskan sebelumnya, bawa passion bisa berarti ; gairah, semangat,
kegemaran, napsu, cinta berahi, keberanian, keinginan besar.
Mengutip kembali
apa yang telah dikatakan oleh Operah Winfey, "Passion adalah energi. Merasakan sumber kekuatan karena berfokus
pada apa yang membuat Anda bergairah."
"Jika Anda
tidak tahu apa sesungguhnya yang menjadi passion Anda, maka salah satu alasan
untuk keberadaan Anda di dunia ini adalah untuk menemukannya."
Passion adalah perasaan yang sangat kuat
tentang seseorang atau sesuatu, atau emosi yang intens, antusiasme, atau
keinginan untuk sesuatu. Passion
adalah suatu gairah, minat, semangat, ketertarikan, kekaguman, yang mendorong
seseorang untuk melakukan kegiatan, atau hubungan, atau menyatakan kesukaan
atau rasa cinta dan yang membangkitkan kesenangan, kegembiraan yang luar biasa,
antusiasme atau emosi yang sangat kuat, tentang seseorang, atau sesuatu baik
berupa benda, pekerjan, situasi atau keadaan.
Ketika Kota Hirosima dibom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6
Agustus 1945, dan tangal 9 Agustus 1945 menyusul kota Nagasaki, membuat Negara
Super Power di Asia tersebut tidak berdaya. Jepang harus menyerah kepada Sekutu
pada tanggal 15 Agustur 1945. Perekenomian Jepang hancur berantakan akibat
serangan bom atom tersebut.
Setelah mengalami kekalahan dalam Perang
Dunia kedua tersebut, Jepang mulai membuka lembaran baru di tahun 1950-an.
Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, dan menempatkan Jepang
sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia. Pertumbuhan produk domestik bruto Jepang rata-rata
sebesar 10% per tahun selama empat dekade.
Mengapa Jepang mengalami kemajuan Yang
begitu pasat hanya dalam waktu sekitar 10 tahun dari kehancuran ekonominya?
Kalau dipikir Negara Eropalah lebih pantas mengalami kemajuan ekonomi yang
lebih pesat dari Jepang. Ternyata rahasia di balik itu semua adalah “Dorongan
Emosi Yang Sangat Kuat” telah menjadi energi pemicu yang memacu semangat kerja
mereka sehingga dalam waktu yang begitu singkat bisa bangkit dari keterpurukan
ekonomi yang luar biasa. Rasa kecintaan mereka kepada Negaranya, akhirnya
mendorong semangat juang mereka. Bagaiakan mendapat api disirami dengan bensin,
api semangat, gairah, keinginnan, kemauan mereka telah membarah, bekerja dengan
tiada mengenal lelah siang dan malam, sehingga seluruh energi pikiran mereka
dikerahkan untuk menjadi kreatif dan inovatif, sehingga produktifitas rata-rata
mereka melebihi masyarakat manapun di dunia ini. Itulah yang membuat Negara
Jepang bangkit dari keterpurukan ekonominya dalam waktu yang terbilang singkat.
Kesadaran terhadap keterpurukan, kecintaan pada Negaranya, telah membangkitkan
semangat, gairah, keinginan, tekat, sehingga mereka menggerahkan seluruh
kemampuan tenaga dan pikiran mereka, dengan satu tekat yang kuat dan membarah,
“Jepang harus bangkit kembali menjadi macan Asia”.
Tuhan dengan Kemahakuasaan-Nya,
Kemahatahuan-Nya, dengan Cinta Kasih-Nya telah menciptakan manusia dengan
segala kemampuannya yang luar biasa. Salah satu karunia-Nya yang diberikan kepada
kita ialah “Passion”. Hanya saja kebanyakan orang tidak mengenal Passionnya,
sehingga dalam menjalankan tugasnya mereka seakan tidak ada semangat, tidak ada
gairah. Itulah yang menjadi alasan kenapa mereka tidak telalu berhasil dalam
karir mereka, karena karirnya tidak searah dengan Passionnya.
Masing-masing kita memiliki Passion yang
berbeda dalam hidup ini. Hanya saja banyak orang tidak menyadari akan karunia Tuhan
yang luar biasa ini, sehingga kemampuan batin yang luar biasa tersebut, tidak
terekspolorasi, dan tidak tereskploitasi dengan baik.
Dengan mengenal Passion kita, maka
dorongan batin yang kuat akan muncul menggerakan emosi dan pikiran kita yang
kemudian membangkitkan energi yang luar biasa, sehingga kita bisa bekerja
dengan tiada mengenal lelah, pantang menyerah, penuh percaya diri dan yang
paling penting adalah kita dapat mengambil tanggun jawab penuh untuk kehidupa
ini.
Mengenal Passion adalah mengenal hobi
kita, bakat kita, kegemaran kita, bahkan kita bisa memiliki rasa cinta yang
kuat kepada pasangan kita, dan anak-anak kita. Itulah kekuatan batin yang
muncul ketika kita bekerja, berkarir, melakukan sesuatu atas dorongan Passion
yang ada pada diri kita.
Kitalah yang paling tau apa sesungguhnya
yang menjadi kecintaan kita, kesukaan kita dalam hidup ini. Apakah Anda
menyenangi dunia musik, dunia melukis, dunia seni patung, dunia tarik suara, ataukan
Anda ingin menjadi seoran penulis, peneliti, guru, pekerja sosial, pengusaha,
Andalah yang paling mengetahui semua itu. Oleh karena itu, buatlah selalu
catatan diri atas semua hal yang anda tertarik, atau berminat. Anda perlu
mengenal apa sesunguhnya yang paling anda gemari, sukai atau pekerjaan apa yang
menjadi kecintaan Anda. Dengan mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi Passion
kita, kita mengenal diri kita. Saya telah tertipu oleh kamuflase duniawi,
bekerja hanya untuk mengejar gaji atau demi tuntutan hidup, sehingga saya telah
mengabaikan atau tidak pernah menelusuri terlebih dalam, apa sesungguhnya yang
menjadi Passion saya. Saya percaya bahwa Tuhan punya rencana dalam hidup saya,
namun saya tidak serius untuk mencoba menemukan apa sesungguhnya yag Tuhan
inginkan dalam hidup saya, atau apa yang sesungguhnya passion saya. Gaji,
pendapatan, materi telah membutahkan mata hati nurani saya, sehingga saya
melakukan kesalahan besar tersebut.
Saya pernah membuat kesalahan besar
terhadap anak pertama saya. Kemajuan pesat dalam teknolog Komputer, telah
membuat saya memaksa anak saya untuk masuk di Binus Nusantara dengan mengambil
Fakkultas Teknik Informatika jurusan Programing. Dia bisa tamat dengan nilai
yang baik. Namun setelah tamat, dia tidak mau bekerja di bidang yang sesuai
dengan background pendidikan yang dia peroleh. Saya tanya kenapa tidak cari
kerja sesuai pendidikan yang dia miliki. Katanya dia tidak menyukai bidang itu.
Saya baru sadar bahwa saya telah melakukan kesalahan besar. Ternyat bidang
computer, bukanlah Passion anak saya.
Kenalilah
dirimu terlebih dahulu, kembangkanlah potensi dirimu sendiri sesuai dengan
Passion yang Anda miliki, maka keberhasilan akan menunggu Anda didepan, karena
arah, tujuan Anda akan dituntun menuju kepada keberhasilan itu oleh Passion
yang dalam hati nuranimu.
Dengan berkarir sejalan dengan Passion
yang Anda miliki, maka semangat, gairah, percaya diri akan tumbuh begitu kuat
dalam diri Anda. Pikiran dan Imajinasi Anda akan terbuka, berjalan mengikuti
tuntunan dari dalam diri Anda sendiri, yaitu Passion yang ada dalam bati Anda
sendiri, yang merupakan karunia Sang Pencipta bagi Anda.
B.
Harus
memiliki Visi danMissi pribadi.
Setelah
kita mengenal apa sesungguhnya Passion kita, maka kita perlu memiliki Visi juga
dalam hidup. Visi adalah sebuh angan-angan hati, cita-cita, pandangan yang jauh
kedepan yang didorong oleh Passion yang ada dalah hati nurani atau batin kita,
kemudian kita proyeksikan dalam imajinasi kita.
Imajinasi
adalah tempat kita memvisualisasikan seluruh kehendak hati, kecenderungan hati,
keinginan hati, atau apa yang dikenal sebagai “Passion” kita. Imajinasi adalah
awal penciptaan dari semua rencana hidup, kehidupan dan penghidupan.
Saya
ingin memberikan penjasan tentang tentang arti dari ; Hidup, Kehidupan dan
Penghidupan. Yang dimaksud dengan “Hidup” adalah keadaan, keberadaan atau status dari seseorang, hewan,
tumbuhan atau benda. Contoh : Manusia, hewan dan tumbuhan, membutuhkan air
untuk bisa hidup. Tante saya hidup dari bertani. Lampu itu hidup
semalaman. Mereka lebih suka hidup
di desa. Tradisi itu masih hidup
sampai sekarang.
Sedangkan “Penghidupan” mengandung arti, pemeliharaan hidup, dan pencaharian.
Contoh : Penghidupan masyarakat desa
adalah bercocok tanam dan nelayan. Lalu “Kehidupan”
mengandung arti, cara (kebiasaan, keadaan, hal)
hidup. Contoh : Kehidupan masyarakat di desa dan di kota adalah berbeda.
Kehidupan para artis, sangat berbeda
dengan kehidupan petani. http://www.artikata.com/arti-365232-penghidupan.html.
Dena
kehidupan ini diawali disusun dalam imajinasi kita. Itulah salah anugerah Tuhan
yang luar biasa dalam diri kita. Kita dikaruniai Imajinasi, sehingga kita bisa
memvisualisasikan semua kejadian dimasa lalu, dan dapat memvisualisasikan apa
yang akan terjadi dimasa depan.
Ketika
keinginan hati, angan hati, muncul dari kedalaman batin kita, menggetarkan
semangat kita, maka akan terpantul dalam imajinasi kita melalui lamunan,
hayalan, sehingga semua tergambar begitu jalas dalam imajinasi kita. Itulah
sesungguhnya proses awal dari penyusunan rencana hidup, kehidupan dan
penghidupan kita kedepan. Suatu rencan jangka panjang yang akan kita lalui.
Melalui
akal sehat kita, maka dapatlah kita susun
rangkaian kata yang membentuk kalimat yang mengandung makna, tersusun dalan
rangkaian rencana yang jelas, dalam bentuk visi, misi, tujuan dan sasaran yang kita
jadikan sebagai pedoman untuk kita melangkah kedepan.
Visi
pribadi merupakan uraian tentang gambaran masa depan yang tervisualisasi dalam
imajinasi kita, atas dorongan keinginan, hasrat, gelora batin, atau angan-angan
yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam. Menentukan visi berarti
menentukan arah tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai. Visi
yang kuat adalah visi yang sejalan dengan Passion kita. Dengan merencanakan
masa depan yang sesuai dengan panggilan hati nurani, maka akan memicu gairah,
semangat, kesadaran diri, percaya diri yang kuat. Dengan gairah, semangat,
kesadaran dan percaya diri yang kuat maka seluruh kekuatan emosional dan
intelektualitas kita akan menyatu menjadi energi yang luar biasa.
Sebelum
membuat visi pribadi Anda, buatlah terlebih dahulu daftar yang memuat semua apa
yang yang anda angan-angankan dalan hidup anda setelah tamat kuliah, karir dan
pengabdian dalam masyarakat, rumah tangga dan keluarga, kesehatan, pengembangan
spritual, intelektualitas dan kharakter yang anda inginkan kedepan. Ambil waktu
khusus, menyendiri dan cari saat tepat, seperti tengah malam atau waktu subuh,
berdoalah, atau lakukan meditasi, minta penunjuk dari Yang Maha Kuasa,
dengarlah intuisi batin anda, rasakan getaran hati nurani Anda, maka akan
ditemukan apa sesungguhnya Passion anda. Dari daftar yang ada, kelompokanlah,
mana yang menjadi dar daftar tersebut yang akan mendukung statement visi, dan
mana yang akan mendukung statement misi. Setelah itu, baru mulailan buat
deskripsi dari visi dan misi secara sinkat, padat dan jelas. Sekedar untuk
menjadi penuntun, saya coba berikan daftar angan-angan hati saya sbb :
1. Meyakini
bahwa Tuhan adalah Pencipta Alam semesta. Hanya kepada-Nya saya pasrahkan
seluruh hidup, kehidupan dan penghidupan saya. Menuruti perintah-Nya dan
menyenangkan hati-Nya menjadi kerinduan saya.
2. Menghidupkan
serta memelihara rasa cinta kasih dalam diri, untuk mendapatkan suasana hati
yang aman dan damai.
3. Berusaha
mengenal passion dalam diri saya sebagai pedoman untuk memilih karir.
4. Hidup
toleran sebagai penghargaan atas perbedaan dan hak asasi, sebagai sikap
menghormati Pencipta.
5. Menyebarkan
pengaruh yang baik di lingkungan dimana saya berada dengan membina hubungan
yang baik dengan semua orang, dengan saling perduli, dan saling menolong.
6. Mengembangkan
kecakapan spiritual saya sebagai upaya mengawasi emosi dan intelektual saya,
sehingga dapat mengawasi setiap sikap, pertimbangan dan perilaku saya, ketika
merespon setiap stimulus yang diterima.
7. Menjaga
pola hidup yang sehat, supaya bisa mencapai umur yang panjang.
8. Memelihara
keutuhan rumah tangga,karena saya percaya perkawinan adalah penyatuan dua hati
yang telah direstui oleh Pencipta, oleh karena perlu dijaga dan dipelihara.
9. Menjaga,
membesarkan serta mendidik anak saya dengan baik sebagai pertanggun jawaban
kepada Tuhan, karena anak adalah titipan Tuhan kepada saya.
10. Menghidupkan
kebiasaan berpikir positif, serta menjadi pribadi yang kreatif, inovatif serta
proaktif.
Banyak
cara yang dapat anda pilih untuk membuat daftar untuk menggali passion, serta
membuat statemen visi dan misi yang baik. Setelah dibuat daftar seperti di
atas, barulah kita membuat pengelompokan atas daftar tersebut kepada kelompok
visi, misi dan mungkin ada yang sudah menjadi tujuan yang lebih kongkrit.
Dari
daftar di atas, saya mencoba mengelompokan, mana yang menjadi kelompok visi,
misi dan tujuan.
1. Kelompok
Visi :
a. Bersandar
pada pemeliharaan Tuhan.
b. Cinta
Kasih sebagai dasar untuk menjaga suasana hati yang aman, damai dan bahagia.
c. Mengenal
passion saya. (Ingin aman, damai dan bahagia).
d. Mengembangkan
kecakapan spiritual untuk mengawasi kecakapan emosi dan kemampuan intelektual.
2. Kelompok
Misi :
a. Melakukan
interaksi sosial yang baik, yaitu hidup toleran, perduli, berempati dan
menolong mereka yang membutuhkan pertolongan.
b. Menjaga
pola hidup yang sehat.
c. Menjaga
keutuhan rumah tangga.
d. Tanggung
jawab memelihara dan mendidik anak.
e. Menghidupkan
kebiasaan berpikir positif, serta menjadi pribadi yang kreatif, inovatif serta
proaktif.
Dari
pengelompokan yang dilakukan di atas maka sudah dapat saya buatkan diskripsi
visi. Sehingga visi saya adalah : “Mencapai hidup mandiri, aman, damai dan bahagia dengan menjaga kualitas
diri dan pola hidup yang seimbang, serta mengandalkan Tuhan sebagai sumber
hidup, kehidupan dan penghidupan saya.”
Selanjutnya,
setelah kita sudah berhasil membuat deskripti Visi berupa statement, maka kita
perlu menjabarkannya kedalam Misi. Misi adalah uraian tentang Apa (What) yang
akan kita lakukan untuk mendukung Visi kita, dan juga harus mampu menjelaskan
mengapa (Why) langkah atau tindakan itu harus kita lakukan, namun belum memuat
langkah operasionalnya. Langkah operasionalnya nanti akan kita bahas pada
Tujuan dan Strategi mencapai suatu Tujuan.
Dari
Statement Visi di atas, maka saya dapat membuat deskripsi Misi yang dapat
menjawab pertanya apa (what) dan mengapa (why) dilakukan itu. Dari statement Visi di atas, maka yang
menjadi misi saya adalah : “Ingin hidup
mandiri, aman, nyaman dan damai, oleh karena itu saya harus hidup berserah dan
takwa kepada Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta alam semesta yang merupakan
sumber hidup, kehidupan dan penghidupan di dunia ini. Mengembangkan kapasitas
dan kapabilitas diri searah dengan passion yang ada pada diri saya. Menjaga
keseimbangan hidup dengan menjaga pola hidup sehat, meningkatkan kecakapan
spiritual, emosi, dan intelektual. Menjalin interaksi sosial yang baik dengan
semua orang, dengan praktek hidup yang didasari cinta kasih, sehingga bisa hidup
toleran, menghargai perbedaan dan hak asasai, perduli kepada sesama, berempati
dan menolong mereka yang membutuhkannya. Menjaga keutuhan rumah tangga dan
betanggung jawab untuk membesarkan dan mendidik anak-anak saya. Menjaga
lingkungan dengan tidak melakukan perbuatan yang membahayakan atau merusak
alam.”
C.
Harus
memiliki Objective (Tujuan) dan Strategy (Strategi) untuk mencapai Visi dan Misi.
Setelah
kita dapat membuat deskripsi Visi dan Misi hidup pribadi kita, maka perlu kita
buatkan tujuan dan strategi yaitu uraian yang lebih operasional dari Visi dan
Misi yang telah kita susun di atas, sehingga harapan yang masih bersifat
abstrak tersebut, bisa kita jabarkan dalam tujuan yang lebih jelas, lebih masuk
akal, lebih sepesifik dan terukur. Dengan demikian apa yang menjadi harapan
kita dapat kita capai.
Objective
atau Tujuan adalah urain yang dibuat untuk menjawab pertanyaan “How to accomplish, What will be accomplish, and When to be
accomplish.” Sedangkan Strategy atau
strategi, adalah uraian teknis untuk menjawab pertanyaan How to do all things technically.
Dengan
mengacu kepada Visi dan Misi yang sudah saya susun di atas, maka yang menjadi
Objective atau Tujuan saya adalah sbb :
1. Rajin
mengikuti ibadah, dan berbuat baik kepada sesama sebagai pengamalan cinta
kasih, dan wujud dari kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan, Allah Pencipta
alam semesta, Sumber hidup, kehidupan dan penghidupan.
2. Meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas diri searah dengan passion diri saya. Oleh karena itu harus mencapai pendidikan
formal setinggi mungkin, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan melalu
seminar, membaca buku, browsing di internet atau mendengar melalu media cetak
dan elektronik, agar cita-cita hidup
saya bisa tercapai yaitu hidup mandiri, aman, nyaman dan damai.
3. Menjaga
keseimbangan hidup melalui pola hidup yang sehat, yaitu makanan bergizi, olah
raga teratur, hindari stress, cukup air, cukup sinar matahari, cukup istirahat,
melakukan rekreasi. Berusaha meningkatkan kecakapan spiritual dengan menjaga
hubungan dengan Pencipta, dengan takwa menuruti segala perintah dan ajaran-Nya.
Mengendalikan emosi dengan mengedepankan kebaikan, kenyamanan dan kedamaian
hidup, serta menggunaka pertimbangan akal sehat.
4. Selalu
menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk persembahan di rumah ibadah dan
membantu orang yang kesusahan atau membutuhkan bantuan, sebagai wujud dari
cinta kasih.
5. Menjaga
keutuhan rumah tangga dengan melihara hubungan suami istri yang didasari atas
komitment yang kuat, cinta kasih yang selalu membarah, serta tanggung jawab
dalam menjaga, memelihara dan mendidik anak-anak agar menjadi anak yang sehat,
bahagia dan mandiri.
Dari
objective atau tujuan di atas, maka perlu disusun strategi pribadi. Sebagaimana
telah saya jelaskan di atas bahwa strageti adalah uraian teknis tentang untuk
mencapai objective atau tujuan yang sudah kita tetapkan. Kita harus bisa
menjawab pertanyaan How to do all things. Pertanyaan tersebut harus dijawab
dengan uraian teknis tentang bagaimana cara mencapai Visi, Misi dan Tujuan yang
telah ditetapkan di atas. Untuk dapat lebih memperkuat langka strategi yang
akan kita susun maka perlu juga kita mampu menganalisa apa sesungguhnya yang
menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) kita, serta peluang (opportunity) dan ancaman
(treat). Ini yang dikenal dengan SWOT analysis.
Kalau
kita bisa membuat analisa SWOT untuk diri kita sendiri maka akan membantu dalam
penyusunan langkah strategi untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan kita kedepan.
SWOT merupakan singkatan dari Strength, Weakness, Oportunity and Treat
merupakan cara analisa yang paling mudah dilaksanakan.
Untuk
melakan analisa SWOT, kita mulai mengenali apa yang menjadi Strength (Kekuatan)
kita. Lalu kita mengenali apa yang menjadi Weakness (kelemahan) kita. Lalu kita
mengenali apa yang menjadi Oportunity (Peluang/Kesempatan) bagi kita, lalu apa
yang menjadi Treat (Ancaman) buat kita.
Contoh
dari Analisa SWOT untuk diri kita.
Strengh antara lain; Perawakan atlatis, menguasai beberapa bidang olah
raga, hoby music dan bisa memainkan beberapa alat musik, senang membaca,
berprestasi di kelas. Weaknes antara lain; Tidak menguasai bahasa asing,
ekonomi keluarga tidak menunjang, tinggal di pedesaan. Oportunity
(Peluang/Kesempatan) : Belum ada tamatan sarjana di kampong, masuk di daerah
yang akan dimekarkan, ada koperasi yang baru dibuka di Kecamatan, kebijakan
pemerintah untuk bebas biaya pendidikan dan bebas biaya kesehatan. Treat
(Ancaman) : Banyak Mahasiswa berasal dari Kampung yang lain yang sedang
menyelesaikan pendidikan, tidak kekhususan bagi anak daerah untuk lebih
diprioritaskan diterima jadi pegawai negeri, atau pegawai swasta.
Dengan
melakukan analisa SWOT, dan memiliki Visi, Misi dan Tujuan di atas, maka
dapatlah disuse Strategi sbb :
1. Lebih
aktif mengikuti kegiatan Ibadah dan membaca firman untuk meningkatkan iman dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai sumber hidup, kehidupan dan
penghidupan.
2. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana pada usia 22 tahun, dan pendidikan Master usia 26 tahun.
3. Pada
usia 35 tahun sudah harus masuk menjadi Manager.
4. Memasuki
usia 45 tahun sudah harus mulai merintis usaha sendiri.
5. Menjaga
keseimbangan dengan menjalani pola hidup sehat melalu olah raga, maka teratur
dan menjaca kecukupan asupan gizi, mingkatkan kecerdasan spiritual untuk dapat
meningkatkan kecerdasan emosi dan kecerdasan intelektual.
6. Memeliha
lingkungan dengan baik dengan ikut memelihara kebesihan lingkungan.
7. Melatih
kejujuran, ketulusan, percaya diri, bekerja keras, berpikir positif dan
bertanggun jawab dalam upaya menjaga integritas, kepercayaan orang lain.
8. Akan
menjaga keutuhan rumah tangga, dan bertanggung jawab untuk memelihara dan
mendidik anak-anak saya untuk menjadi anak yang mandiri, serta takut akan
Tuhan.
9. Membina
hubungan yang baik dengan semua orang, serta selalu menyisihka sebagian dari
penghasilan untuk menjadi persembahan dan juga digunakan untuk menolong orang
yang membutuhkannya.
Setelah
kita memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Strategi, maka yang paling utama adalah
kita juga harus menyusun rencana aksi.
D.
Action
Plan (Rencan Aksi).
Sebaik
apapun rencana kita, jika tidak dilaksanakan maka akan sia-sia Visi, Misi,
Tujuan dan Strategi yang telah kita buat. Rencana strategi yang baik, haruslah
dilaksanakan baru akan membawa perubahan dalam kehidupan kita.
Untuk
menyusun suatu Action Plan, maka kita harus
mampu menjawab pertanyaan; When to be
executed (kapan di eksekusi), who is the person in charge (siapa yang
bertanggung jawab) (untuk perusahaan atau organisasi), what the program to be
executed (program apa yang akan dieksekusi), how long to complete (berapa lama
menyelesaikannya), and how much does it cost (berapa banyak biayanya).
Namun
untuk Action Plan diri sendiri mungkin tidaklah perlu dibuat seperti action
plan untuk perusahaan. Yang paling diperlukan untuk diri sendiri adalah semacam
check list atau daftar untuk pengecekan, atau daftar panduan hidup yang dapat
membantu kita melangkah lebih terencana dalam hidup ini.
Setelah
itu daftar tersebut boleh kita ketik dengan baik, cetak dalam huruf yang lebih
menarik, dibuatkan desain yang indah sehingga enak untuk dilihat, lalu kita
tempatkan dalam bingkai kaca dan gantung dalam kamar kita. Ini penting agar
kita selalu baca berulang-ulang, untuk membangun tekat, pengharapan dan
keyakinan dalam diri kita. Gairah, semangat, pengharapan dan keyakinan yang
kuat akan naik sebagai doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga apa yang
menjadi keinginan, kehendak, cita-cita kita, dengan pertolongan Tuhan akan
terwujud. Itulah pengharapan dan keyakinan saya. Karena bagi Tuhan tidak ada
yang mustahil.
In God We Trust.
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.cc
pinned: PAVIMI-OSA. Thanks.
BalasHapus