Entri yang Diunggulkan

THE NEW ERA - CYBERSPACE (DUNIA MAYA), SIAPA YANG MENGENDALIKANNYA

THE NEW ERA – CYBERSPACE (DUNIA MAYA) SIAPA YANG MENGENDALIKANNYA Peradaban dunia kini berubah begitu cepat, dunia seakan menjadi kec...

Minggu, 07 Februari 2016

PRINSIP - PERCAYA DAN YAKIN KEPADA TUHAN

              BEBERAPA PRINSIP YANG PERLU DITANAMKAN DAN DIPELIHARA

A.      Percaya dan yakin sepenuhnya kepada Allah.
Tidak ada kuasa lain di alam semesta ini selain Tuhan, Allah Pencipta Alam Semesta ini, yang merupakan sumber hidup, kehidpan dan penghidupan. Oleh karena itu pututlah kita hanya percaya kepada satu sumber kekuatan, hikmat dan akal budi, yaitu Tuhan, Allah Pencipta Alam Semesta. Percaya kepada sumber kekuatan, sumber intelegensia tak terbatas, bukanlah semata karena tuntutan agama semata. Bagi saya tidak ada alasan untuk tidak meyakini adanya pencipta di alam semesta ini. Mari kita perhatikan dalam diri kita, bagaimana ruwetnya sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem metabolism dalam diri kita. Untuk merancang satu mobil saja, membutuhkan penelitian yang sangat panjang dan rumit. Begitu juga untuk bisa menciptakan pesawat terbang, juga membutuhkan proses penelitian, percobaan yang cukup lama. Terlalu banyak keruwetan dalam sistem tubuh ini, dan bagi saya cukup membuktikan bahwa ada satu kekuatan intelegensia (omniscient) dan kemahakuasaan (omnipotent) yang luar biasa dahsyatnya untuk bisa menciptakan manusia sehingga mepunyai akal, imajinasi, hati nurani dan fisik yang serba rumit ini.
Dalam sistem pernapasan misalnya, bagaimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 dalam paru-paru. Kita bisa bayangkan kalau tidak terjadi pelepasan CO2 dan tidak terjadi supply O2 kedalam darah maka dalam hitungan menit, manusia sudah bisa kehilangan nyawanya. Bagaimana hal tersebut terjadi dengan begitu rumit, lalu tanpa ada tangan Yang Maha Kuasa yang mengaturnya. Dari melihat keruwetan alam baik dalam alam micro maupun dalam alam macro, semuanya membuktikan bahwa ada tangan Yang Maha Kuasa, dan Yang Maha Intelegensia mengatur semua itu. Bayangkan saja kalau benda di jagad raya ini tidak berotasi dalam keteraturannya, bisa saja terjadi tabrakan antar planet yang tak terhitung banyaknya bertebaran di jagad raya ini. Sekali lagi itu membuktikan bahwa ada tangan Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Intelegensia yang mengatur dan mengendalikan alam semesta ini.
Ada banyak peristiwa yang kita anggap kebetulan yang terjadi dalam kehidupan kita, yang sulit kita pahami bagaimana semua itu bisa terjadi. Namun tak perlu kita membuang energi untuk memikirkan semua itu, karena memang semua itu sudah ada yang mengaturnya. Pengalaman hidup yang demikian, telah cukup membuktikan bahwa kehidupan ini ada yang mengatur dan mengendalikannya. Itulah kemaha kuasaan Tuhan, yang selalu mengendalikan Alam Semesta ini, selalu mengendalikan kehidupan setiap makhluk hidup di bumi ini, terutama kehidupan umat manusia.
Manusia adalah makluk yang sangat mulia, yang diciptakan dan dianugerahi dengan segala kemampuannya; kesadaran, akal sehat, imajinasi, pertimbangan bebas, dan hati nurani. Dengan kesadarannya, manusia bisa mengenal setiap rangsangan yang masuk melalui panca indera dan naluri serta intuisi batin. Dengan akal sehat yang dimiliki, manusia bisa menimbang, menganalisa, menganalogi, memahami dan menyimpulkan setiap stimulus yang diterima. Dengan imajinasi, kita bisa menjalajahi alam semesta ini. Suatu karunia yang paling luar biasa yang diberikan oleh Pencipta, dengan ruang yang hanya sebesar kelapa ini, bisa memvisualisasikan apa saja. Jagad raya yang besarnya tak terhingga ini, bisa divisualisasikan dalam ruang imajinasi yang kecil tersebut. Bahkan dapat menembusi ruang dan waktu. Di alam nyata ini, tidak ada kekuatan yang mampu menembusi ruang dan waktu selain imajinasi tersebut. Dalam imajinasilah manusia dapat mengawali segala sesuatu. Karya luar biasa dari setiap insan manusia, diawali pentciptaanya dalam ruang imajinasi tersebut.
Dengan pertimbangan bebas dan hati nurani, manusia bisa menimbang sesuatu pantas atau tidak pantas, layak atau tidak layak, boleh atau tidak boleh dilakukan. Semuanya dipertimbangkan dalam dengan pertimbangan sehat dan hati nurani setiap individu. Kesempurnaan itulah yang telah dikaruniakan oleh Pencipta kepada umat manusia sebagai ciptaan-Nya. Semua keistimewaan yang ada dalam diri kita masing-masing, cukup membukitakan kepada kita bahwa ada Tangan Yang Luas Biasa yang telah menjadikan kita boleh ada, dari tiada, dan menikmati kehidupan di dunia ini sesuai dengan kehendak Sang Pencipta.
Dari pandangan itulah, tidak ada alasan untuk kita tidak mengakui kebesaran Tuhan, Allah, Sang Pencipta Alam Semesta ini. Dan hanya kepada Dia, Untuk Dialah kita mengabdikan hidup ini. Patutlah kita bersyukur, melalui agama yang kita anut, kita boleh mengenal apa yang Pencipta perintahkan kepada kita. Sebagai pengakuan kita atas Kemaha Kuasaan-Nya, patutlah kita melaksanakan semua yang dipertitahkan kepada kita untuk lakukan.
Kita suci mengatakan : “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hadiid, 57 : 3-4). 
Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain;  kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.” (Yesaya 45:5).
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.” (Keluaran 20:4-7)
Dari apa yang telah difirmankan dalam kita suci Al Quran dan Alkitab, kesemuanya menyatakan dengan jelas, bahwa Tuhanlah Pencipta Alam Semesta ini. Oleh karena itu baik dari fakta alam, maupun firman Tuhan semua sudah jelas telah mengungkap bahwa ada pencipta yang Agung di alam semesta ini, yang mengatur dan mengendalikan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.
Saya pernah mengalami suatu pengalaman spiritual yang luar biasa. Anehnya, pengalaman spiritual itu saya alami dikala usia saya masih sangat mudah. Mungkin pada waktu itu saya baru berusia sekitar 5 atau 6 tahun. Karena seingat saya waktu itu saya belum sekolah. Suatu malam sekitar jam 24.00 atau jam 01.00, saya agak bingung apakah waktu itu saya mimpi atau dalam keadaan benar bangun. Namun pengalaman yang saya alami itu begitu kuat, dan membekas dalam ingatan saya hingga saat ini, dan tersimpan begitu rapi dalam ingatan saya. Baru setelah saya mendapat kesempatan mulai menulis buku, saya coba bagikan pengalaman yang luar biasa ini.
Pada waktu itu, saya telah melihat cahaya yang begitu terang datang dari ufuk barat, dari arah laut, karena kamar tidur kami menghadap ke laut. Cahaya yang begitu terang, lalu dari dalam cahaya itu saya mendengar ada suara yang mengatakan, : Janganlah berbuat dosa, jadilah anak yang baik, dan takut akan Tuhan”. Cahaya yang terang dan suara yang begitu jelas ditelinga saya. Namun saya juga tidak mengerti mengapa Tuhan harus tunjukan peristiwa itu pada saya. Cayaha dan suara yang terlihat dan terdengar begitu jelas.
Satu hal yang saya syukuri dari pengalaman itu, saya menjadi sangat yakin akan keberadaan Tuhan di alam semesta ini. Karena bukan saya baca melalui buku saja, atau dengar dari guru agama, namun saya alami sendiri, suatu pengalaman spiritual yang luar biasa. Sehingga tidak ada alasan buat saya untuk tidak percaya adanya Tuhan, Allah, Pencipta Alam Semesta ini. Dan melalu tulisan ini, saya menyampaikan pengalaman ini kepada seluruh pembaca, dengan harapan dapat menguatkan iman dan keyakinan dari seluruh pembaca akan adanya Tuhan, Allah, Sang Khalik Pencipta Alam Semesta ini, Yang adalah sumber hidup, kehidupan dan penghidupan umat manusia sebagai makluk ciptaan-Nya yang termulia.
Tuhan, Allah, Pencipta Alam Semesta ini, Kekuasaan-Nya tiada taranya, Kemahatahuan-Nya sungguh tak dapat ditandingi. Itulah Tuhan, Allah, Pencipta alam semesta ini, Tuhan yang patut kita sembah siang dan malam, yang mendasari keimanan kita sebagai manusia. Suatu keyakinan yang didasari pada kebenaran sejati, yang menjadi prinsip hidup yag paling utama bagi semua umat ciptaan-Nya. Suatu Prinsip Hidup yang mendasari segala sikap, keputusan dan perilaku umat ciptaan-Nya.
Semua orang sesungguhnya wajib untuk mempercayai keberadaan Tuhan. Tanpa Tuhan hidup kita tidak akan memiliki arah dan tujuan. Oleh karena itu, mencari Tuhan dan takut akan Tuhan adalah kewajiban mutlak bagi kita sebagai umat ciptaan-Nya.
Dalam firman-Nya tertulis : “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33). “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”(Amsal 1:7). Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (Amsal 9:10)

Mengenal Allah adalah keutamaan dalam hidup, karena melaui Dia maka kita akan memperoleh hikmat, pengetahuan dan kelimpahan berkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar