POTENSI DIRI
Seperti sudah saya jelaskan dalam tulisan saya sebelumnya bahwa setiap individu memiliki potensi diri, dan setiap potensi antara satu individu dengan individu yang lain pastilah berbeda. Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.Potensi diri tersebut dibedakan menjadi dua, yakni potensi “fisik dan potensi psikis. Potensi fisik menyangkut keadaan dan kesehatan tubuh ( kurus, gemuk, dan lain-lain), wajah ( ganteng, cantik dan lain-lain), dan ketahanan tubuh ( mudah sakit atau tahan sakit ).
Kualitas manusia, lebih banyak ditentukan oleh potensi Psikis dalam dirinya yaitu; SQ (Spiritual Quotient), EQ (Emotional Quotion), IQ (Intelligence Quotient), AQ (Addersity Quotion), CQ (Creativity Quotient).
SQ (Spiritual Quotien) adalah kecerdasan Spiritual atau Rohani yang dimiliki oleh setiap individu. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang paling utama, karena ini merupakan kendali kehidupan, karena menyangkut kendali dalam setiap pikiran, rencana, atau keinginan dan prilaku. Kecerdasan Spritual merupakan kunci dari semua kecerdasan. Raja Salomo sebagai raja yang dikenal sangat berhikmat dan bijaksana, menulis dalam Ams 1:7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Tetapi orang bodoh menghina didikan dan pengetahuan.
Inti dari kecerdasan spiritual adalah bagaimana kita mengisi batin kita dengan kebenaran sejati yang asalnya dari Allah. Kita harus memiliki Karakter dasar yang paling utama sebagai pengendalian diri yaitu Kasih, serta Iman dan Pengharapan kepada Allah yang maha kuasa. Ketika kehidupan kita didasari pada Kasih, makan kharakter, pikiran, emosi, sikap dan tindakan kita akan terkendali dan terpelihara dengan baik.
EQ (Emotional Quotien) adalah Kecerdasan Emosi. Kecerdasan Emosi ini sangat mempengaruhi kualitas kepribadian kita. Dengan kecerdasan emosi yang baik, maka individu akan mampu mengendalikan kondisi emosinya dalam setiap situasi dan kondisi.
IQ (Intelligence Quotion), adalah Kecerdasan Mental, atau yang juga dikenal sebagai daya kognisi, yaitu kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang di dapatkan dari proses berfikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Dari semua potensi psikis IQ memiliki peran yang sangat penting dalam diri manusia untuk menentukan kemampuannya dalam menalar, memahami, menganalisa, mencari hubungan, membuat kesimpulan, mencari sebab, mengetahui existensi tentang sesuatu, beradaptasi, dan berexpresi serta berindak. Oleh karena itu IQ menjadi sangat penting untuk dilihat. Walaupun demikian, tingkat dan ragam kecerdasan pada setiap manusia berbeda, karena itu semua tergantung pada Passion atau kodrat masing masing sesuai kehendak pencipta.
AQ (Addversity Quotient), Kecerdasan dalam mengatasi kesulitan. Seseorang yang mampu keluar dari setiap kesulitan, adalah individu yang memiliki Addversity Quotient yang tinggi. Sehingga dalam segala situasi dan kondisi yang sulit sekalipun, individu semacam ini mampu mengatasi masalah, dan bahkan keluar dengan ide cemerlang untuk bisa menjadi solusi atas persoalan yang ada.
CQ (Creativity Quotient) adalah kecerdasan berkreasi. Individu yang memiliki kecerdasan berkreasi ini, akan selalu mampu membuat terobosan, solusi atau bahkan penemuan baru. Oleh karena itu, kemampuan atau kecerdasan berkreasi sangatlah diperlukan bagi setiap orang yang mau berpikir lebih kreatif dan inovatif.
KECERDASAN MENTAL ATAU DAYA KOGISI ATAU IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT),
Sudah saya uraikan sebelumnya dalam POTENSI DIRI, bahwa salah satu potensi manusia adalah POTENSI PSIKIS. Dalam potensi psikis terdapat SQ, EQ, IQ, AQ dan CQ.
IQ, atau kecerdasan mental yang merupakan kemampuan dalam memecahkan suatu persoalan serta menciptakan suatu produk dengan berbagai sudut pandang dan terjadi dalam kondisi yang nyata. Psikolog terkenal Prof. Howard Gardner pernah mengungkapkan hal tersebut. Oleh karena itu perlu bagi kita untuk mengetahui berbagai macam kecerdasan mental tesebut, selain apa yang sudah saya uraikan pada potensi diri pada tulisan kemarin. Memahami hal ini akan baik nantinya digunakan sebagai pengetahuan untuk dapat mengoptimalkan kemampuan diri, atau sebagai profesi seperti pendidik yang tentu perlu memahami kelebihan dan kekurangan peserta didiknya, atau bahkan sebagai seorang direktur yang mengetahui kemampuan karyawanya sehingga bisa menempatkanya pada posisi yang sesuai. Sebagai pemimpin di Daerah, agar tidak sembarang menempatkan PNS pada posisi yang bukan PASSIONNYA. Oleh karena itu kali ini akan di paparkan tipe-tipe kecerdasan beserta cirri-cirinya menurut Prof. Howard Gardner atau lebih sering dikenal dengan Delapan Tipe Kecerdasan menurut Gardner.
Nanum saya tidak akan memaparkan seluruh 8 tipe kecerdasan Gardner tersebut. Untuk memudahkan pembaca, dan untuk bisa menjelaskan lebih detail, maka saya akan uraikan satu macam kecerdasan dalam setiap tulisan saya. Harap diikuti setiap hari, agar bisa menguasai dan memahami 8 macam kecerdasan yang sangat mempengaruhi IQ atau KOGNISI setiap individu.
KECERDASAN MENTAL YANG PERTAMA
Kecerdasan Mental pertama adalah Kecerdasan Linguistik (Word Smart), yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Orang yang memiliki kecerdasan ini merupakan seseorang yang pandai mengolah kata-kata saat berbicara maupun menulis. Orang tipe ini biasanya gemar mengisi TTS, bermain scrable, membaca, dan bisa mengartikan bahasa tulisan dengan jelas.
KECERDASAN MENTAL YANG KEDUA ADALAH KECERDASAN MATEMATIS ATAU LOGIKA (NUMBER SMART)
Kecerdasan Matematis atau logika ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan yang logis atau masuk akal. Tipe kecerdasan ini adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika.
KECERDASAN MENTAL YANG KETIGA.
Kecerdasan mental yang ketiga adalah kececerdasan Imaginasi atau Visual dan Spasial ( Vision & Picture Smart), yaitu kemampuan untuk berimajinasi atau membuat visualisasi dalam imajinasi, dan spasial atau kemampuan untuk memilah warna, garis, bentuk dan ruang. Selain itu, mereka juga pandai membuat sketsa ide dengan jelas.
Mereka yang memiliki kecerdasan ini, mampu beimajinasi dengan baik, mampu membuat pandangan yang jauh kedepan. Bahkan mampu menggambarkan seluruh kejadian di masa lamapau, bahkan apa yang diinginkan kedepan.
Dipadukan dengan kemampuan spasial atau kemampuan memilah warna, ruang, jarak, dan bentu, sehingga mereka yang memiliki kecerdasan ini, mampu menggambarkan dengan jelas segala sesuatu dalam imanjinasi mereka.
KECERDASAN MENTAL YANG KE EMPAT
Kecerdasan mental yang keempat ialah Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Body Smart). . Kecerdasan Kinestetic-Jasmani ialah kemampuan dalam senyelaraskan gerakan tubuh dan pikiran. Individu akan terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan, diselaraskan dengan gerakan tubuh. Semakin cerdas kinestetik-jasmani seseorang, tubuhnya semakin mudah digerakan sesuai dengan pikirannya. Para atlet bela diri biasanya memiliki kecerdasan ini, ketika mereka menyusun strategi dalam sepersekian detik untuk menjatuhkan lawannya.
KECERDASAN MENTAL YANG KELIMA
Kecerdasan yang ke lima adalah Kecerdasan Musikal (Music Smart). Kecerdasan musical adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme atau tempo, tangga nada, melodi dari musik yang didengar.
KECERDASAN MENTAL YANG KE ENAM
Kecerdasan mental yang ke enam ialah Kecerdasan Interpersonal (People Smart), yaitu kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Makluk manusia dikaruniai kelebihan, kemampuan untuk bisa mendeteksi kebutuhannya. Juga dibekali dengan kemampuan bersimpati dan berempati kepada sesame manusia. Individu yang memiliki kecerdasan ini biasanya mengerti dan peka terhadap perasaan, kecenderungan, motivasi, watak, dan temperamen orang lain. Dengan kecerdasan interpersonal, setiap individu menjadi keluwesan dalam menyesuaikan dengan orang lain, mudah bergaul, bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, serta mudah bersahabat dan mudah disenangi oleh orang lain.
KECERDASAN MENTAL YANG KE TUJU
Kecerdasan Mental yang ketuju adalah Kecerdasan Intra-personal (Self Smart), yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Individu yang memiliki kecerdasan ini, mampu memahami apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. Sehingga mereka mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin pada dirinya sendiri. Individu yang demikian juga memiliki kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri.
KECERDASAN MENTAL YANG KEDELAPAN.
Kecerdasan yang kedelapan ialah Kecerdasan Naturalis (Naturalist Smart), yaitu kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara produktif serta mengembangkan pengetahuannya mengenai alam. Selain itu dengan kemampuan ini, manusia juga bisa mengerti kebutuhan dari makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah memahami kebutuhan tanaman akan kandungan unsur hara dari ciri-ciri daun atau sebagainya.
Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan para pembaca sekalian.
Salam HELLO for seluruh pembaca, saudara, sahabat, pendukung dan simpatisan semuanya.
Mohon topangan doanya selalu untuk perjuangan HELLO untuk mensejahterahkan masyarakat SITARO.
BLOG INI ADALAH BLOG UNTUK PENGEMBANGAN DIRI. IKUTILAH TERUS TOPIK2 YANG MENARIK YANG BISA MENAMBAH WAWASAN ANDA DALAM PENGEMBAGAN DIRI.
Entri yang Diunggulkan
THE NEW ERA - CYBERSPACE (DUNIA MAYA), SIAPA YANG MENGENDALIKANNYA
THE NEW ERA – CYBERSPACE (DUNIA MAYA) SIAPA YANG MENGENDALIKANNYA Peradaban dunia kini berubah begitu cepat, dunia seakan menjadi kec...
Rabu, 11 Januari 2017
Bersatu kita tegu
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Ini adalah satu ungkapan sederhana yang mengandung makna yang sangat dalam, karena sesungguhnya itulah inti perjuangan. Bangsa Indonesia butuh waktu 350 tahun untuk berhasil mengusir kaum penjajah dari bumi Nusantara ini. Mengapa begitu lama ? Karena perjuangan rakyat Indonesia sebelum Bung Tomo dan Bung Karno masih terpecah belah. Dengan politik Devide Et Impera, Para pejuang dibenturkan, dipecah belah. Itulah yang membuat kita harus menderita ditangan para penjajan sampai 350 tahun.
Bersatu, itulah inti perjuangan. Jika tidak bersatu maka akan sia sia perjuangan kita. Bung Tomo, Bung Karno harus mempersatukan jiwa seluruh rakyat sebelum akhirnya bisa mengusir kaum penjajah. Mereka telah membuat tema perjuangan Bangsa Indonesia “ Satu Bangsa, Satu Bahasa dan Satu Tahan Air”. Dengan dideklarasikannya tema perjuangan ini, barulah semangat, dan roh perjuangan bangsa Indonesia boleh bersatu. Energi kekuatan telah bangkit dan menyatu. Itulah yang menjadi penyemangat perjuangan bangsa ini, sampai bisa mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaannya.
SITARO, jika tidak bersatu maka keinginan untuk mensejahterakan masyarakat, keinginan untuk mengangkat kehidupan para kaum Petani dan Nelayan, Kaum Buruh, tidak akan bisa kita wujudkan. Harus ada satu tema yang bisa mempersatukan masyarakat, agar bisa dalam satu perahu perjuangan yang sama.
Untuk memilih satu tema yang baik, maka kita harus mengenal terlebih dahulu; akar budaya masyarakat, kehidupan mendasar masyarakat, serta cara berkomunikasi masyarakat.
Dari data strata sosial, mayoritas masyarakat Sitaro adalah berpenghidupan sebagai Petani Nelayan. Siang bercocok tanam dan mengurus kebun pala, kelapa dan cengke, malamnya pergi melaut, mencari ikan untuk kebutuhan hidup sehari hari, dan menunjang ekonomi. Itulah kehidupan inti masyarakat SITARO. Jika demikian maka yang paling penting dilakukan adalah memikirkan kehidupan kaum mayoritas ini, yang tak lain adalah kaum Petani dan nelayan, walapun masyarakat dalam strata sosial yang lainnya harus ikut dipikirkan juga.
Keperdulian kepada masyarakat.
Untuk bisa memikirkan nasib kaum mayoritas, yang adalah kaum Petani dan Nelayan di Sitaro ini, maka diperlukan seseorang yang benar benar perduli, seseorang yang mengerti nasib masyarakat yang nasibnya terkebelakang, menderita dan seakan tak berdaya tersebut. Rasa keperdulian lahir dari rasa SENASIP, SEPENDERITAAN dan SEPENANGGUNGAN dalam masyarakat. Oleh karena itu, adalah sangat beralasan jika pemimpin masyarakat tersebut adalah seseorang yang muncul dari tengah kaum yang SENASIP, SEPENDERITAAN dan SEPENANGGUNGAN tersebut. Pemimpin yang lahir dari kaum yang SENASIP, SEPENDERITAAN DAN SEPENANGGUNGAN tersebut bisa muncul sebagai pemimpin dari kelompoknya, karena pasti dia sangat merasakan apa yang dirasakan oleh kelompok masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, tema penyatuan dalam perjuangan kita adalah SENASIP, SEPENDERITAAN, DAN SEPENANGGUNGAN.
Jangan percayakan nasibmu kepada mereka yang tidak mengerti latar belakang hidupmu. Jangan pernah berharap kaum yang tidak SENASIP, SEPENDERITAAN DAN SEPENANGGUNGAN bisa mengerti dan mau memikirkan nasibmu.
Bung Karno bisa muncul jadi pemimpin besar, karena beliau merasakan apa yang dirasakan masyarakat Indonesia waktu itu, dan beliau adalah bagian dari masyarakat Indonesia yang sependeritaan. Mohatma Gandhi, mengerti kaum termarjinalkan di India, dan beliau adalah bagian dari masyarakat yang termarjinalkan itu, sehingga dia muncul jadi pemimpin di India. Nelson Mandela sangat renyu hatinya melihat masyarakat Afrika harus menderita dibawah penjajahan kaum imperialis colonial, sehingga muncul menjadi pembela nasib kaumnya di Afrika.
Seseorang haruslah MERASAKAN APA YANG MENJADI PENDERITAAN MASYARAKATNYA, barulah dia bisa tergerak hatinya untuk mempejuangkan nasib masyarkatnya.
Mereka yang terlahir dalam satu kelompok yang sama, dalam satu rumpun masyarakat yang sama, akan mengerti apa yang menjadi kebutuhan, apa yang menjadi tuntutan, apa yang terjadi dimasyarakatnya, dan apa yang dialami oleh anggota kelompok itu.
Oleh karena itu saya memilih untuk menjadi tema perjuangan kita adalah; SATU NASIB, SATU PENDERITAAN, DAN SATU PENANGGUNGAN.
Mereka yang tidak sekelopok, tidak senasib, tidak sependeritaan dan tidak sepenanggungan, tidak akan pernah sejiwa, dan tidak akan pernah merasakan apa yang anggota kelompok atau masyarakat rasakan.
Dengan semangat SATU NASIB, SATU PENDERITAAN, SATU PENANGGUNGAN tersebut, perjuangan kita akan terarah, serta memiliki semangat, roh perjuangan yang sama, juga memiliki energi perjuangan yang sangat kuat. Kekuatan itulah yang akan mengantar kita kedepan pintu kemenangan dalam pemilu di SITARO PADA tahun 2018..
Mari kita bersatu, karena “Bersatu Kita Teguh,Bercerai Kita Runtuh”.
SATU NASIP, SATU PENDERITAAN, DAN SATU PENANGGUNGAN. Inilah yang akan menjadi tema persatuan perjuangan, semangat perjuangan, Roh dan energi perjuangan dari HELLO.
BERSAMA HELLO KITA BISA AMAN, DAMAI DAN SEJAHTERA.
BERSAMA HELLO KITA BISA.
Salam HELLO for semua saudaraku, sahabatku, pendukungku dan simpatisanku.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Ini adalah satu ungkapan sederhana yang mengandung makna yang sangat dalam, karena sesungguhnya itulah inti perjuangan. Bangsa Indonesia butuh waktu 350 tahun untuk berhasil mengusir kaum penjajah dari bumi Nusantara ini. Mengapa begitu lama ? Karena perjuangan rakyat Indonesia sebelum Bung Tomo dan Bung Karno masih terpecah belah. Dengan politik Devide Et Impera, Para pejuang dibenturkan, dipecah belah. Itulah yang membuat kita harus menderita ditangan para penjajan sampai 350 tahun.
Bersatu, itulah inti perjuangan. Jika tidak bersatu maka akan sia sia perjuangan kita. Bung Tomo, Bung Karno harus mempersatukan jiwa seluruh rakyat sebelum akhirnya bisa mengusir kaum penjajah. Mereka telah membuat tema perjuangan Bangsa Indonesia “ Satu Bangsa, Satu Bahasa dan Satu Tahan Air”. Dengan dideklarasikannya tema perjuangan ini, barulah semangat, dan roh perjuangan bangsa Indonesia boleh bersatu. Energi kekuatan telah bangkit dan menyatu. Itulah yang menjadi penyemangat perjuangan bangsa ini, sampai bisa mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaannya.
SITARO, jika tidak bersatu maka keinginan untuk mensejahterakan masyarakat, keinginan untuk mengangkat kehidupan para kaum Petani dan Nelayan, Kaum Buruh, tidak akan bisa kita wujudkan. Harus ada satu tema yang bisa mempersatukan masyarakat, agar bisa dalam satu perahu perjuangan yang sama.
Untuk memilih satu tema yang baik, maka kita harus mengenal terlebih dahulu; akar budaya masyarakat, kehidupan mendasar masyarakat, serta cara berkomunikasi masyarakat.
Dari data strata sosial, mayoritas masyarakat Sitaro adalah berpenghidupan sebagai Petani Nelayan. Siang bercocok tanam dan mengurus kebun pala, kelapa dan cengke, malamnya pergi melaut, mencari ikan untuk kebutuhan hidup sehari hari, dan menunjang ekonomi. Itulah kehidupan inti masyarakat SITARO. Jika demikian maka yang paling penting dilakukan adalah memikirkan kehidupan kaum mayoritas ini, yang tak lain adalah kaum Petani dan nelayan, walapun masyarakat dalam strata sosial yang lainnya harus ikut dipikirkan juga.
Keperdulian kepada masyarakat.
Untuk bisa memikirkan nasib kaum mayoritas, yang adalah kaum Petani dan Nelayan di Sitaro ini, maka diperlukan seseorang yang benar benar perduli, seseorang yang mengerti nasib masyarakat yang nasibnya terkebelakang, menderita dan seakan tak berdaya tersebut. Rasa keperdulian lahir dari rasa SENASIP, SEPENDERITAAN dan SEPENANGGUNGAN dalam masyarakat. Oleh karena itu, adalah sangat beralasan jika pemimpin masyarakat tersebut adalah seseorang yang muncul dari tengah kaum yang SENASIP, SEPENDERITAAN dan SEPENANGGUNGAN tersebut. Pemimpin yang lahir dari kaum yang SENASIP, SEPENDERITAAN DAN SEPENANGGUNGAN tersebut bisa muncul sebagai pemimpin dari kelompoknya, karena pasti dia sangat merasakan apa yang dirasakan oleh kelompok masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, tema penyatuan dalam perjuangan kita adalah SENASIP, SEPENDERITAAN, DAN SEPENANGGUNGAN.
Jangan percayakan nasibmu kepada mereka yang tidak mengerti latar belakang hidupmu. Jangan pernah berharap kaum yang tidak SENASIP, SEPENDERITAAN DAN SEPENANGGUNGAN bisa mengerti dan mau memikirkan nasibmu.
Bung Karno bisa muncul jadi pemimpin besar, karena beliau merasakan apa yang dirasakan masyarakat Indonesia waktu itu, dan beliau adalah bagian dari masyarakat Indonesia yang sependeritaan. Mohatma Gandhi, mengerti kaum termarjinalkan di India, dan beliau adalah bagian dari masyarakat yang termarjinalkan itu, sehingga dia muncul jadi pemimpin di India. Nelson Mandela sangat renyu hatinya melihat masyarakat Afrika harus menderita dibawah penjajahan kaum imperialis colonial, sehingga muncul menjadi pembela nasib kaumnya di Afrika.
Seseorang haruslah MERASAKAN APA YANG MENJADI PENDERITAAN MASYARAKATNYA, barulah dia bisa tergerak hatinya untuk mempejuangkan nasib masyarkatnya.
Mereka yang terlahir dalam satu kelompok yang sama, dalam satu rumpun masyarakat yang sama, akan mengerti apa yang menjadi kebutuhan, apa yang menjadi tuntutan, apa yang terjadi dimasyarakatnya, dan apa yang dialami oleh anggota kelompok itu.
Oleh karena itu saya memilih untuk menjadi tema perjuangan kita adalah; SATU NASIB, SATU PENDERITAAN, DAN SATU PENANGGUNGAN.
Mereka yang tidak sekelopok, tidak senasib, tidak sependeritaan dan tidak sepenanggungan, tidak akan pernah sejiwa, dan tidak akan pernah merasakan apa yang anggota kelompok atau masyarakat rasakan.
Dengan semangat SATU NASIB, SATU PENDERITAAN, SATU PENANGGUNGAN tersebut, perjuangan kita akan terarah, serta memiliki semangat, roh perjuangan yang sama, juga memiliki energi perjuangan yang sangat kuat. Kekuatan itulah yang akan mengantar kita kedepan pintu kemenangan dalam pemilu di SITARO PADA tahun 2018..
Mari kita bersatu, karena “Bersatu Kita Teguh,Bercerai Kita Runtuh”.
SATU NASIP, SATU PENDERITAAN, DAN SATU PENANGGUNGAN. Inilah yang akan menjadi tema persatuan perjuangan, semangat perjuangan, Roh dan energi perjuangan dari HELLO.
BERSAMA HELLO KITA BISA AMAN, DAMAI DAN SEJAHTERA.
BERSAMA HELLO KITA BISA.
Salam HELLO for semua saudaraku, sahabatku, pendukungku dan simpatisanku.
Rabu, 04 Januari 2017
Sabtu, 03 Desember 2016
Mandela dan Bung Karno
MANDELA, BUNG KARNO ADALAH PEMIMPIN DUNIA YG SANGAT MENGAGUMKAN.
Mandela dan Bung Karno adalah pemimpin yg lahir karena keterpanggilan hati menentang penjajahan. Penjara mereka jalani bukan karena perbuatan kriminal. Namun karena prinsip hidup mereka yg sangat teguh. Mereka rela berkorban. Kebebasan hidup, nasib keluarga menjadi taruhan hidup mereka. Menjadi Presiden, bukanlah tujuan hidup mereka. Memimpin pergerakan untuk menentang dan mengusir penjajah itulah yg menjadi tujuan utama mereka. Keterpanggilan hati untuk membebaskan pendritaan rakyatlah yg memanggil mereka untuk memimpin pergerakkan mentang dan mengusir penjajah. Itulah pemimpin sejati. Pemimpin yg hati nuraninya gelisah melihat penderitaan rakyat. Pemimpin yg tdk bisa melihat kesewenangan penguasa menjajah rakyatnya, penguasa yg hanya memperkaya diri dan kelompoknya.
Jadi pemimpin yg berhati nurani, tdk akan membiarkan rakyatnya hidup dlm penderitaan. Pemimpin rakyat sejati, tujuanya hanyalah mau bejuang, bekerja, melayani rakyat dan mensejahterahkan rakyatnya.
Kita harus mengerti melihat dan menilai pemimpin, dan calon pemimpin kita.
Apakah motivasi mereka hanya mengejar kekuasaan, dan mengincar uang rakyat? Memilih pemimpin harus dilihat motivasi apa mereka, apakah benar benar memiliki ketepanggilan hati untuk mensejahterahkan dan mempejuankan nasib rakyat.
Kalau calon pemimpin terlalu berambisi mengejar kekuasaan, dan rela menghambur uang yg banyak sebagai money politik, itu gejala pemimpin yg hanya berambisi mengejar kekuasaan semata, yg ujung ujungnya adalah untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.
Hati hati dengan calon pemimpin yg demikian.
Kita harus mencari pemimpin seperti Mandela dan Bung Karno, yg siap berkorban, menderita, keluar masuk penjara demi memperjuangkan nasib rakyatnya. Itulah pemimpin sejati. Pemimpin yg punya keterpanggilan hati untuk membebaskan rakyatnya dari penderitaan, penindasan, dan kemiskinan serta kebodohan.
Carilah pemimpin yg selain punya keterpanggilan hati untuk memperjuangkan nasib rakyatnya, juga SDM nya harus handal. Pendidikannya harus hebat, benar benar berpengalaman sebagai pemimpin baik diorganisasi, diperusahaan dan pemerintahan, wawasannya harus luas, integriitasnya teruji serta moralnya harus baik, dan memiliki kecerdasan rohani, emosi dan intelegensia yg tinggi.
Itulah cara mementukan pemimpinmu yg benar.
Di era demokrasi ini, rakyatlah yg punya hak, punya kedaulatan untuk menentukan pemimpinnya. Harus gunakan hak demokrasimu dgn baik. Janganlah karena uang 100 ribu, kalian mengorbankan nasibmu, mengorbankan pembangunan, dan kesejahteraanmu. Cari pemimpin yg punya keterpanggilan hati nurani untuk berjuang, bekerja dan melayani rakyat serta punya SDM yg handal.
Semoga tulisan yg singkat ini boleh menginspirasikan bagi pembaca sekalian, terutama bagi masyarakat SITARO yg saya cintai.
Salam HELLO for SITARO.
Mandela dan Bung Karno adalah pemimpin yg lahir karena keterpanggilan hati menentang penjajahan. Penjara mereka jalani bukan karena perbuatan kriminal. Namun karena prinsip hidup mereka yg sangat teguh. Mereka rela berkorban. Kebebasan hidup, nasib keluarga menjadi taruhan hidup mereka. Menjadi Presiden, bukanlah tujuan hidup mereka. Memimpin pergerakan untuk menentang dan mengusir penjajah itulah yg menjadi tujuan utama mereka. Keterpanggilan hati untuk membebaskan pendritaan rakyatlah yg memanggil mereka untuk memimpin pergerakkan mentang dan mengusir penjajah. Itulah pemimpin sejati. Pemimpin yg hati nuraninya gelisah melihat penderitaan rakyat. Pemimpin yg tdk bisa melihat kesewenangan penguasa menjajah rakyatnya, penguasa yg hanya memperkaya diri dan kelompoknya.
Jadi pemimpin yg berhati nurani, tdk akan membiarkan rakyatnya hidup dlm penderitaan. Pemimpin rakyat sejati, tujuanya hanyalah mau bejuang, bekerja, melayani rakyat dan mensejahterahkan rakyatnya.
Kita harus mengerti melihat dan menilai pemimpin, dan calon pemimpin kita.
Apakah motivasi mereka hanya mengejar kekuasaan, dan mengincar uang rakyat? Memilih pemimpin harus dilihat motivasi apa mereka, apakah benar benar memiliki ketepanggilan hati untuk mensejahterahkan dan mempejuankan nasib rakyat.
Kalau calon pemimpin terlalu berambisi mengejar kekuasaan, dan rela menghambur uang yg banyak sebagai money politik, itu gejala pemimpin yg hanya berambisi mengejar kekuasaan semata, yg ujung ujungnya adalah untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.
Hati hati dengan calon pemimpin yg demikian.
Kita harus mencari pemimpin seperti Mandela dan Bung Karno, yg siap berkorban, menderita, keluar masuk penjara demi memperjuangkan nasib rakyatnya. Itulah pemimpin sejati. Pemimpin yg punya keterpanggilan hati untuk membebaskan rakyatnya dari penderitaan, penindasan, dan kemiskinan serta kebodohan.
Carilah pemimpin yg selain punya keterpanggilan hati untuk memperjuangkan nasib rakyatnya, juga SDM nya harus handal. Pendidikannya harus hebat, benar benar berpengalaman sebagai pemimpin baik diorganisasi, diperusahaan dan pemerintahan, wawasannya harus luas, integriitasnya teruji serta moralnya harus baik, dan memiliki kecerdasan rohani, emosi dan intelegensia yg tinggi.
Itulah cara mementukan pemimpinmu yg benar.
Di era demokrasi ini, rakyatlah yg punya hak, punya kedaulatan untuk menentukan pemimpinnya. Harus gunakan hak demokrasimu dgn baik. Janganlah karena uang 100 ribu, kalian mengorbankan nasibmu, mengorbankan pembangunan, dan kesejahteraanmu. Cari pemimpin yg punya keterpanggilan hati nurani untuk berjuang, bekerja dan melayani rakyat serta punya SDM yg handal.
Semoga tulisan yg singkat ini boleh menginspirasikan bagi pembaca sekalian, terutama bagi masyarakat SITARO yg saya cintai.
Salam HELLO for SITARO.
Reflexi gerakan 411 dan 212
Relfexi gerakkan 411 dan 212, sebagai bukti BELUM DIPAHAMINYA WAWASAN NUSANTARA oleh seluruh rakyat indonesia.
Indonesia yg dikenal sebagai the Archipelago country, atau Negara Kepulauan, yg disebut juga Nusantara, yg terbentang di antara dua buah benua besar, Asia dan Australia dan dua samudra yg luas, samudera Pasifik dan Atlantik.
Nusantara atau Kepulauan Indonesia adalah sebuah kesatuan gugusan pulau yg terikat utuh dlm satu kesatuan negara, yaitu Negara Kestuan Republik Indonedia.
Negara Kepulauan Indonesia, yg terbangun dari keaneka ragaman pulau, suku, budaya, bahasa, dan agama. Kemudian mengikatkan dlm kesatuan bangsa, tanah air, dan bahasa yaitu Indonesia, yg kemudian dikukuhkan dlm satu konsensus Nusantara yg dikenal dengan BHINEKA TUNGGAL IKA.
Kini, kepulauan Indonesia, telah terikat menjadi satu gugus kepulauan yang disebut NUSANTARA. NUSANTARA dijaman Majapahit dan Sriwijaya mampu berkipra, menunjukan kejayaannya.
Sayang seribu sayang, karena lunturnya PERSATUA, akibatnya kejayaan NUSANTARA hancur lebur ditangan kaum penjajah, terutama belanda. Politik Devide Et Impera, telah berhasil meng obok obok persatuan. Kepulauan Indonedia, NUSANTARA, rakyatnya diperbudak dgn kerja rodi, haknya diinjak injak.
Berkat Bung Tomo, Bung Karno, Indonesia mampu mempersatuan kembali Indonesia. Setelah 100 thn menjajah, akhirnya kaum penjajah bertekuk lutut. Indonesia bersatu. Karena atas dasar PERSATUA, sehingga Indonesia merdeka, maka bentuk Negara yg disepakati adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan dasar negara sebagai landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945. Dan landasan falsafanya adalah Pancasila.
UUD 1945 yg terdiri dari preambul, yg memuat tentang kesepakatan atas aspirasi rakyat Indonesia, cita cita dan tujuan negara, serta batang tubuh yg merupakan uraian pasal demi pasal yg mengatur bagaimana bernegara. Tentu itu semua harus diimplementasikan dlm hidup dan kehidupan bernegara.
Sebagai falsafah hidup, Pancasila hendaknya ditanankan kedalam hati sanubari setiap warga negara, sehingga itulah yg menjadi karakter bangsa, yg terlihat dlm perilaku masyarakat sebagai cerminan budaya Indonesia.
Oleh karena itu pemerintah, siapapun Presidennya hendaknya mempriotaskan penanaman falsafah ini, dan harus dengan tiada henti, menjabarkan, dan kemudian menanamkan Pancasila bagi seluruh masyarakat Indonesia. Siapapun dia, harus mengikuti pendalaman, pemahaman tetang Pancasila.
Pristiwa 411 dan 212 yg baru saja terjadi. Bagi saya adalah cerminan bahwa pemerintah setelah orde baru telah melalaikan kewajiban Pemerintah untuk menanamkan Pancasila sebagai falsafah bangsa. Sehingga ekspresi masyarakat tdk lagi mencerminkan sebagai Masyarakat Indonesia yg pancasilais, dan tdk lagi memelihara kehidupan yg berkepribadian Indonesia dlm kebudayaan Indonesia, sebagaimana yg dimaksud dlm trisakti Bung Karno, Berdaulat dlm politik, mandiri dlm ekonomi dan berkepribadian dlm kebudayaan.
Usul kepada Bpk Presiden Jokowi, agar memasukan pelajaran Pancasila ke dlm kurikulum dr SD sampai Mahasiswa. Kemudian pada PNS dan pegawai swasta, dimasukan sebagai persyaratan Masuk dan kenaikan pangkat.
Dlm setiap organisasi wajib memberikan pendidikan Pancasila, yg setiap hari atau minggu, materinya sudah disiapkan oleh pemerintah melalui satu badan yg bertanggung jawab menyiapkan dan menyelenggarakan serta mendistribusi materi ttg pendalaman pemahaman pancasila.
Diharapkan kedepan tdk ada lagi tindakan yg mengarah kepada gerakkan yg menciptakan instabilitas dlm kehidupan berbangsa dan bernegara
Helfried Lombo
Indonesia yg dikenal sebagai the Archipelago country, atau Negara Kepulauan, yg disebut juga Nusantara, yg terbentang di antara dua buah benua besar, Asia dan Australia dan dua samudra yg luas, samudera Pasifik dan Atlantik.
Nusantara atau Kepulauan Indonesia adalah sebuah kesatuan gugusan pulau yg terikat utuh dlm satu kesatuan negara, yaitu Negara Kestuan Republik Indonedia.
Negara Kepulauan Indonesia, yg terbangun dari keaneka ragaman pulau, suku, budaya, bahasa, dan agama. Kemudian mengikatkan dlm kesatuan bangsa, tanah air, dan bahasa yaitu Indonesia, yg kemudian dikukuhkan dlm satu konsensus Nusantara yg dikenal dengan BHINEKA TUNGGAL IKA.
Kini, kepulauan Indonesia, telah terikat menjadi satu gugus kepulauan yang disebut NUSANTARA. NUSANTARA dijaman Majapahit dan Sriwijaya mampu berkipra, menunjukan kejayaannya.
Sayang seribu sayang, karena lunturnya PERSATUA, akibatnya kejayaan NUSANTARA hancur lebur ditangan kaum penjajah, terutama belanda. Politik Devide Et Impera, telah berhasil meng obok obok persatuan. Kepulauan Indonedia, NUSANTARA, rakyatnya diperbudak dgn kerja rodi, haknya diinjak injak.
Berkat Bung Tomo, Bung Karno, Indonesia mampu mempersatuan kembali Indonesia. Setelah 100 thn menjajah, akhirnya kaum penjajah bertekuk lutut. Indonesia bersatu. Karena atas dasar PERSATUA, sehingga Indonesia merdeka, maka bentuk Negara yg disepakati adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan dasar negara sebagai landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945. Dan landasan falsafanya adalah Pancasila.
UUD 1945 yg terdiri dari preambul, yg memuat tentang kesepakatan atas aspirasi rakyat Indonesia, cita cita dan tujuan negara, serta batang tubuh yg merupakan uraian pasal demi pasal yg mengatur bagaimana bernegara. Tentu itu semua harus diimplementasikan dlm hidup dan kehidupan bernegara.
Sebagai falsafah hidup, Pancasila hendaknya ditanankan kedalam hati sanubari setiap warga negara, sehingga itulah yg menjadi karakter bangsa, yg terlihat dlm perilaku masyarakat sebagai cerminan budaya Indonesia.
Oleh karena itu pemerintah, siapapun Presidennya hendaknya mempriotaskan penanaman falsafah ini, dan harus dengan tiada henti, menjabarkan, dan kemudian menanamkan Pancasila bagi seluruh masyarakat Indonesia. Siapapun dia, harus mengikuti pendalaman, pemahaman tetang Pancasila.
Pristiwa 411 dan 212 yg baru saja terjadi. Bagi saya adalah cerminan bahwa pemerintah setelah orde baru telah melalaikan kewajiban Pemerintah untuk menanamkan Pancasila sebagai falsafah bangsa. Sehingga ekspresi masyarakat tdk lagi mencerminkan sebagai Masyarakat Indonesia yg pancasilais, dan tdk lagi memelihara kehidupan yg berkepribadian Indonesia dlm kebudayaan Indonesia, sebagaimana yg dimaksud dlm trisakti Bung Karno, Berdaulat dlm politik, mandiri dlm ekonomi dan berkepribadian dlm kebudayaan.
Usul kepada Bpk Presiden Jokowi, agar memasukan pelajaran Pancasila ke dlm kurikulum dr SD sampai Mahasiswa. Kemudian pada PNS dan pegawai swasta, dimasukan sebagai persyaratan Masuk dan kenaikan pangkat.
Dlm setiap organisasi wajib memberikan pendidikan Pancasila, yg setiap hari atau minggu, materinya sudah disiapkan oleh pemerintah melalui satu badan yg bertanggung jawab menyiapkan dan menyelenggarakan serta mendistribusi materi ttg pendalaman pemahaman pancasila.
Diharapkan kedepan tdk ada lagi tindakan yg mengarah kepada gerakkan yg menciptakan instabilitas dlm kehidupan berbangsa dan bernegara
Helfried Lombo
Minggu, 28 Agustus 2016
BELAS KASIHAN
Apakah Belas Kasihan itu ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : belas kasihan terdiri dari dua unsur
kata yaitu belas dan kasihan. Belas sendiri memiliki arti : rasa iba atau sedih
melihat orang lain menderita, dan kasihan adalah renyu, jatuh hati atau iba
juga. Sehingga belas kasihan dapat diartikan sebagai rasa iba hati, sedih dan
kasihan atau jatuh hati, atau terharu karena melihat penderitaan orang lain.
Menurut Wikipedia.org Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati. Perasaan ini biasanya memunculkan usaha
mengurangi penderitaan orang lain.
Belas Kasihan, berasal dari kata kerja Ibranira·ra-khamʹ didefinisikan sebagai ”bercahaya, mempunyai
perasaan hangat karena emosi yang lembut atau beriba hati”. (A Hebrew and Chaldee Lexicon, diedit oleh B. Davies, 1957, hlm. 590)
Menurut seorang leksikograf bernama Gesenius, ”Gagasan utamanya tampaknya
terletak pada tindakan menyayangi, menenteramkan, dan pada keadaan emosi yang
lembut.” (A Hebrew
and English Lexicon of the Old Testament, diterjemahkan oleh E. Robinson, 1836, hlm.
939)
Dalam Alkitab kata Kasih Karunia, disebutkan
sebanyak 250 kali. Mengapa kata ini sampai disebut sampai berkali kali?. Karena
sesungguhnya itu adalah nurani Allah, yang selalu dipenuhi dengan rasa belas
kasihan. Denan dorongan rasa belas kasihan yang begitu kuat, Allah dengan
rahmatNya, melimpahkan Kasih KaruniaNya kepada umat manusia, Bahkan Yesus mendomonstrasikan
kebesaran kasihNya dengan menyerahkan nyawaNya di Bukit Gorguta, rela mati
tergantung di Kayu salib untuk menebus dosa manusia.
Dalam Lukas 10:30-37 Yesus memberikan ilustrasi kehidupan
yang harus dilakoni oleh setiap umat yang mengaku mengenal Allah, agar
memiliki, memilihara rasa “Belas Kasihan” kepada sesama manusia, terutama
mereka yang dalam penderitaan.
Dikisahkan bahwa ada seorang yang turun dari
Yerikho, lalu dirampok oleh penyamun dan bahkan dipukuli sampai tidak berdaya.
Lalu ada Iman dan orang Lewi,yang sangat dikenal sebagai pemuka agama. Namun
mereka tidak menunjukan BELAS KASIHAN kepada orang yang diserang penyamun
tersebut. Malahan, seorang SAMARIA, yang dikenal rendah derajatnya dimata orah
Yahudi, karena sudah dicap sebagai orang-orang berdosa, sehingga secara sosial
mereka dijauhi. Namun dari Orang Berdosa, yang status sosialnya sangat rendah
inilah muncul pertolongan, karena dia memiliki rasa BELAS KASIHAN.
Jelas dari ilstrasi yang telah diberikan oleh
Yesus, menunjukan kepada kita bahwa yang menjadi umat yang dekat dengan Allah,
bukanlah dilihat dari Agama yang dia miliki atau anut, bukan juga dilihat dari
status sosial apakah dia pemuka agama. Namun yang diperluan adalah kita yang
mengaku sebagai umat Tuhan, Umat yang mengaku menyembah Allah, haruslah
memiliki SIFAT BELAS KASIHAN. Inilah yang utama dan paling utama dalam
kehidupan umat manusia sebagai ciptaan Allah, apalagi yang mengaku sebagai umat
kesayangan, atau umat pilihan Allah.
Dalam Mark 1:40-42; Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus dan sambil berlutut
dihadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya :”Jika Engkau mau, Engkau dapat
mentahirkan aku.”
Maka tergeraklah hati-Nya oleh BELAS KASIHAN, lalu ia
mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau,
jadilah engkau tahir”.
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia
menjadi tahir.
Hampir semua tindakan Yesus yang dilakukan
untuk menolong orang, didorong oleh rasa BELAS KASIHAN.
Rasa BELAS KASIHAN inilah yang menjadi pusat
kekuatan-Nya, sehingga Dia mengeluarkan kekuatan yang luar biasa berupa KASIH
KARUNIA, yang diberikan-Nya kepada setiap orang yang MEMINTA TOLONG, yang
datang berseru, berdoa dengan sungguh-sungguh, sehingga oleh IMAN manusia dapat
meneriman Rahma Allah yang adalah KASIH itu.
Manusia sebagai umat Ciptaan-Nya, yang dibentuk
menurut rupa Allah, yang memiliki Karakter Allah, sehingga sepatutnya juga
memiliki BELAS KASIHAN itu.
Hendaklah kita sebagai insan yang percaya
kepada ALLH, yang sudah menunjukan KASIH KARUNIANYA, dan kepada Yesus Kristus
yang telah rela mati di kayu salib, untuk menyelamatkan umat-Nya, hendaknya
kita juga harus menghidupakan dan memeliharan sifat BELAS KASIHAN itu dalam
hati nurani kita, sehingga kita mudah untuk tergerak hati, ketika melihat
penderitaan orang lain.
Sebagai pemimpin, tokoh masyarakat, haruslah
memiliki sifat BELAS KASIHAN, dan harus dihidupkan bahkan dipelihara dalam hati
nuranimu, sehingga engkau mudah tergerak hati untuk mengasihi, menolong, iba
kepada sesama, kepada masyrakat yang engkau pimpin. Bawahan, masyarakat
membutuhkan sentuhan kasih sayang, perhatian dari pemimpin agar mereka bisa
keluar dari problematika hidup, hehidupan dan penghidupan mereka. Lakukanlah
program program yang dapat membantu, menolong masyarakat, agar masyarakat bisa
terbantu dan keluar dari problematika hdup, kehidupan dan penghidupan mereka.
Karena BELAS KASIHAN adalah sifat hakiki ALLAH
sang pencipta, seharusnyalah kita harus memohon kepada-Nya agar hati kita
selalu diberikan, atau dipenuhi oleh RASA BELAS KASIHAN. Dengan demikian kita
akan mudah tergerak hati kita, menjadi iba, haru, kasihan, jatuh hati melihat
penderitaan orang lain, penderitaan sesama, penderitaan rakyat. RASA BELAS
KASIHAN akan mengikis segala kesombongan, rasa dengkit, angkuh, merasa penting.
Marilah kita merendahkan diri dihadapan Tuhan,
Allah pencipta alam semesta, Allah yang adalah Kasih, penuh dengan RASA BELAS
KASIHAN, bermohon dalam setiap doa kita agar kepada kita dilimpahkan KASIH
KARUNIANYA dengan menganugerahkan kepada kita RASA BELAS KASIHAN itu, agar menempati
hati nurani kita. Maka keberadaan kita ditengah masyarakat akan menjadi
penolong, pendamai, pemersatu dan membawa rasa kebagiaan serta selalu dipenuhi
dengan sukacita dan rasa syukur kepada Allah sang Pencipta.
Semoga tulisan singkat ini bisa
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Salam HELLO for SITARO 2018
Selamat hari Minggu, dan selamat benunaikan Ibadah bagi yang
menjalankannya
Sabtu, 20 Agustus 2016
IKUTILAH HATI
NURANIMU
Randy, adalah anak bungsu dari empat bersaudara yang hidup di
Kampung Winangun, Siau Barat Utara.Tidak seperti anak bungsu yang laiN biasanya
manja, cengeng, sulit mandiri. Hanya satu ciri anak bungsu yang ada pada Randy,
yaitu anak mama sekali. Dia sangat menyayangi Mamanya. Sepulang dari bermain,
ataupun dari sekolah, selalu Mamanya yang dicari. Mereka berempat dididik dalam
kehidupan Kristen yang baik, walaupuan mereka hidup dalam kehidupan ekonomi yang boleh dibilang sulit.
Maklum Bapaknya Randy, Om Natu adalah
seorang Diakon. Sehingga walaupun dalam hal kehidupan mereka boleh dibilang
terkebelakang, namun dalam hal pendidikan moral masih tetap diutamakan.
Setiap hari pekerjaan Om Natu adalah naik pohon kelapa.
Walau tidak memiliki pohon kelapa sendiri, namun bekerja sebagai pemanjat
kelapa, pendapatannya boleh dibilang
cukup untuk bisa menghidupi kehidupan mereka sehari hari. Bahkan sekolah
keempat anaknya, Om Natu selalu utamakan. Dia tidak memperbolehkan mereka berempat
ikut ke kebun kelapa kalau jam harus sekolah. “Kalian berempat harus dahulukan
pendidikan” Nasihat Om Natu kepada mereka berempat. “Biarjo Papa Cuma jadi
tukang panjat kepala, mar kasiang ngoni ampa harus jadi manusia, harus ada
pangkat” Nasihat Om Natu ke anak-anaknya. Riko, kakak Randy yang tua sudah
tamat SMA, dan harus melanjutkan kuliahnya ke Manado, di Unima. Sance kakaknya yang nomor dua, baru saja naik
ke kelas 3 SMA. Sedangkan Robert, kakanya yang ke tiga baru saja tamat SMP.
Randy sendiri masih Kelas 2 SMP.
Berjalannya waktu, Riko kakaknya Randy yang paling tua
selesai dari Unima, dan diterima jadi Guru di Jayapura, Papua, dan sudah
menikah di sana. Sance, berhasil menyelesakan
pendidikannya di Unsrat di Fakultas Perikanan, dan diterima di Perusahaan
Perikananan di Bitung, dan sudah berkeluarga di Bitung. Si Robert masih sedang
menyelesaikan pendidikannya di Unima.
Rendy, begitu selesai dari
SMA Ondong, dia berpikir untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Namun kedua
orang tuanya tidak setuju Randy tidak melanjutkan pendidikannya. “Randy,
walaupun Papa hanya tukan nae kelapa, tapi papa tidak mau anak-anak juga harus
mengikuti jejak Papa. Kalian berempat semua harus sekolah, walaupun dengan
susah payah Papa bekerja, kalian harus sekolah” Kata Bapaknya. Randypun
mengikuti nasihat Papanya.Minggu depan kamu harus ke Manado. Saat Randy sudah
mau pamit ke orang tuanya, Mamanya berpesan, “ Randy, kalau terjadi situasi
yang sulit untuk mengambil keputusan, Ikutilah Hati Nuranimu”. Randypun berangkat
ke Manado, merelakan Papa dan Mamanya di kampung Winagung, tanpa anak-anak
lagi. Pas ada program pertukaran pemuda
untuk ke Amerika, Randypun ikut mendaftar. Dan ternyata setelah melalui proses
seleksi yang panjang Randy berhasil terpilih sebagai Pemuda Sulawesi Utara yang
harus ke Amerika. Entah bagaimana caranya, Randy malah berhasil juga diterima
menjadi Mahasiswa di Pinceton University
di New York. Karena Dia sangat menguassai
mata pelajaran IPA dan Matematika, maka di memutuskan untuk mengambil
jurusan Mechanical and Aerospace Enginering. Randy sangat berprestasi di
Kampus. Banyak mahasiswa menyenanginya, karena kebolehannya dalam menguasai
pelajaran Kalkulus dan Fisika.
Sudah menjelang semester Akhir, tiba-tiba ada berita yang
masuk di emailnya, kebetulan ada 3 email yang masuk sekaligus, dari ketiga
kakanya yang di Indonesia. Isi berita sungguh mengejutkan hatinya Randy. Tidak jadi dia belajar, pikirannya pecah,
kacau. Karena ternyata isinya adalah
Bapak Natu, telah meninggal dunia di Kampung Winangung Kinali, Siau Barat
Utara. Pikiran Randy langsung jadi kacau. Terpikir bagaimana jadinya nasib
Mamanya yang hanya seorang diri. Dia mengecek rekeningnya, ternyata masih ada
cukup saldonya untuk bisa membiayai kepulangannya ke Indonesia. Randy langsung
menghubungi travel agent yang ada di Kampus, dan memesan tiket untuk pulang ke
Indonesia, ke Manado. Besoknya Randy langsung menemui bagian kemahasiswaan di
Kampus, dan langsung meminta izin untuk pulang ke Indonesia. Berangkat dari New
York, melalui Los Angeles, ke Tokyo, dan kemudian Jakarta. Di Jakarta dia hanya
transit, langsung pindah pesawat Garuda ke Manado. Malamnya dia langsung naik
kapal sambar yang malam, terus ke Siau. Sampai di Ulu jam 11.00 malam, sudah
ada mobil dari Kinali yang menjemputnya, dan langsung ke Winangun naik Ojek.
Maklum tidak ada mobil yang bisa naik ke Winangun. Sampai di Winangun, semua
ketiga kakaknya sudah ada, tinggal menunggu Randy. Randy sangat sedih melihat
kepergian Papanya. Yang lebih bikin sedih karena Mamanya hanya seorang diri di
Kampung. Setelah acara pemakaman selesai, keluarga berunding,membahas bagaimana mengurus Mama mereka.
Riko tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya sebagai guru di
Jayapura. Sance juga tugasnya berat ditinggal, apalagi mereka sudah ada rumah
di Bitung. Robert, baru saja diterima menjadi Dosen di Unima. Randypun angkat bicara. Ok, dari pada Mama
seorang diri, biarlah kita mengalah. Nda apa kita tidak usah kembali ke
Amerika. Lagian dari awal sebenarnya kita sudah tidak mau sekolah. Karena waktu
itu kita so bapikir, bagaimana kalau suatu waktu terjadi apa apa dengan Papa
atau Mama, lalu hanya salah satu dari mereka yang tinggal di rumah ini seorang
diri. Kenyataan sekarang Papa sudah dipanggil oleh Tuhan, mendahului Mama. Tune
Riko, Ara Sance dan Ari Obe, tidak
mungkin meninggalkan pekerjaan. Biarlah kita mengalah, kita yang bertanggung
jawab jaga Mama. Mamanya menangis mendengar ucapan anaknya. “Kenapa kamu harus
korbankan pendidikanmu Nak, Mama kan sudah tua, nyanda apa kalau hidup sendiri di kampung, asal
kalian berempat semua bisa meneruskan pendidikan kalian. Lagian itulah
cita-cita Papa kalian” Kata Mama mereka. lalu Randy mencoba menjawab Mamanya, “Mama
dulu waktu Randy mau berangkat ke Manado, Mama bilang, “Kalau kamu tiba pada
keadaan yang sulit untuk memilih, Ikutilah Hati Nuranimu”. Kata itulah yang
menguatkan Randy Ma. Itualah kata hati Randy Ma. Dan Randy yakin, Tuhan tidak
akan meninggalkan Randy jadi susah di hari tua nanti. Karena Randy sudah
memilih untuk lebih mengabdi pada Mama dari pada mengejar keinginan diri, napsu
mengejar gelar. Nantilah lihat bagaimana hari esok. Tuhan pasti sudah ada rencana
yang indah buat Randy. Kalaupun tidak bisa melanjutkan pendidikan, jadi tukang
naik kelapa juga Randy siap juga demi Mama.
Semoga pengabdian Randy bisa menjadi inspirasi bagi
kehidupan anak-anak sekarang.
Salam HELLO for SITARO 2018
Langganan:
Postingan (Atom)