Relfexi gerakkan 411 dan 212, sebagai bukti BELUM DIPAHAMINYA WAWASAN NUSANTARA oleh seluruh rakyat indonesia.
Indonesia yg dikenal sebagai the Archipelago country, atau Negara Kepulauan, yg disebut juga Nusantara, yg terbentang di antara dua buah benua besar, Asia dan Australia dan dua samudra yg luas, samudera Pasifik dan Atlantik.
Nusantara atau Kepulauan Indonesia adalah sebuah kesatuan gugusan pulau yg terikat utuh dlm satu kesatuan negara, yaitu Negara Kestuan Republik Indonedia.
Negara Kepulauan Indonesia, yg terbangun dari keaneka ragaman pulau, suku, budaya, bahasa, dan agama. Kemudian mengikatkan dlm kesatuan bangsa, tanah air, dan bahasa yaitu Indonesia, yg kemudian dikukuhkan dlm satu konsensus Nusantara yg dikenal dengan BHINEKA TUNGGAL IKA.
Kini, kepulauan Indonesia, telah terikat menjadi satu gugus kepulauan yang disebut NUSANTARA. NUSANTARA dijaman Majapahit dan Sriwijaya mampu berkipra, menunjukan kejayaannya.
Sayang seribu sayang, karena lunturnya PERSATUA, akibatnya kejayaan NUSANTARA hancur lebur ditangan kaum penjajah, terutama belanda. Politik Devide Et Impera, telah berhasil meng obok obok persatuan. Kepulauan Indonedia, NUSANTARA, rakyatnya diperbudak dgn kerja rodi, haknya diinjak injak.
Berkat Bung Tomo, Bung Karno, Indonesia mampu mempersatuan kembali Indonesia. Setelah 100 thn menjajah, akhirnya kaum penjajah bertekuk lutut. Indonesia bersatu. Karena atas dasar PERSATUA, sehingga Indonesia merdeka, maka bentuk Negara yg disepakati adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan dasar negara sebagai landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945. Dan landasan falsafanya adalah Pancasila.
UUD 1945 yg terdiri dari preambul, yg memuat tentang kesepakatan atas aspirasi rakyat Indonesia, cita cita dan tujuan negara, serta batang tubuh yg merupakan uraian pasal demi pasal yg mengatur bagaimana bernegara. Tentu itu semua harus diimplementasikan dlm hidup dan kehidupan bernegara.
Sebagai falsafah hidup, Pancasila hendaknya ditanankan kedalam hati sanubari setiap warga negara, sehingga itulah yg menjadi karakter bangsa, yg terlihat dlm perilaku masyarakat sebagai cerminan budaya Indonesia.
Oleh karena itu pemerintah, siapapun Presidennya hendaknya mempriotaskan penanaman falsafah ini, dan harus dengan tiada henti, menjabarkan, dan kemudian menanamkan Pancasila bagi seluruh masyarakat Indonesia. Siapapun dia, harus mengikuti pendalaman, pemahaman tetang Pancasila.
Pristiwa 411 dan 212 yg baru saja terjadi. Bagi saya adalah cerminan bahwa pemerintah setelah orde baru telah melalaikan kewajiban Pemerintah untuk menanamkan Pancasila sebagai falsafah bangsa. Sehingga ekspresi masyarakat tdk lagi mencerminkan sebagai Masyarakat Indonesia yg pancasilais, dan tdk lagi memelihara kehidupan yg berkepribadian Indonesia dlm kebudayaan Indonesia, sebagaimana yg dimaksud dlm trisakti Bung Karno, Berdaulat dlm politik, mandiri dlm ekonomi dan berkepribadian dlm kebudayaan.
Usul kepada Bpk Presiden Jokowi, agar memasukan pelajaran Pancasila ke dlm kurikulum dr SD sampai Mahasiswa. Kemudian pada PNS dan pegawai swasta, dimasukan sebagai persyaratan Masuk dan kenaikan pangkat.
Dlm setiap organisasi wajib memberikan pendidikan Pancasila, yg setiap hari atau minggu, materinya sudah disiapkan oleh pemerintah melalui satu badan yg bertanggung jawab menyiapkan dan menyelenggarakan serta mendistribusi materi ttg pendalaman pemahaman pancasila.
Diharapkan kedepan tdk ada lagi tindakan yg mengarah kepada gerakkan yg menciptakan instabilitas dlm kehidupan berbangsa dan bernegara
Helfried Lombo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar